Our Love

1.6K 79 28
                                    


Malam ini adalah malam ke 316 Wanita itu duduk meratapi langit yang ditaburi bintang dengan berbagai macam kilau. Helai demi helai rambut hitamnya tersibak oleh semilir angin yang menamparnya secara perlahan.

Seandainya saat itu ia bisa menjaga dirinya menjaga keluarganya maka ia tidak akan seperti kupu-kupu yang kehilangan sayapnya. Penyesalan berada diakhir cerita disesali pun tidak ada guna.

Harapannya kepada Allah subhana wata'ala adalah diberi kesempatan lagi untuk bisa menata gelas yang sudah pecah berhamburan dilantai itu. Ia ingin buat semuanya seindah awal ia berada di pelukannya. Dia.... Sayapnya yang hilang entah dimana rimbanya.

Menangis pun sudah tak ada guna, kenyataannya sang penguasa sedang menghukumnya. Menyadarkan atas kesalahannya selama ini.

Durhaka!!!

Itulah Dia. Hanya dalam waktu sekian bulan istana yang ia bangun roboh begitu saja sampai kehilangan atap sehingga ia lupa dimana ia akan berteduh.

Kata maaf terus terlontar disetiap waktu kemudian berlalu begitu saja dibawa angin entah kemana. Tubuh yang dahulu menjadi dambaan sang kekasih kini sudah tak ada bentuk. Untuk apa tubuh ini indah bila sang pemilik tak disisinya.

Sakit...

Perih...

Sesak...

Dan

Sesal...

Ia beranjak dari lamunannya dan segera mensucikan dirinya dengan air wudhu kemudian ia tutupi seluruh tubuhnya dengan mukena serta membentang sajadah hitam bergambar sebuah batu yang menjadi arah kiblat umat muslin didunia.

Setitik demi setitik air mata terjatuh membasahi telapak tangannya yang menengadah memohon kepada yang maha tinggi.

"Laa illahaillallah. Ya Allah ampunilah hamba mu yang hina ini. Maafkanlah atas dosa yang hamba lakukan. Hamba memohon kepadamu Ya Allah ampunilah hamba..... Maafkan kesalahan hamba-" tampak kedua bahunya bergetar ketika kedua telapak tangannya menutupi seluruh wajahnya.

"Allahuakbar.... Maafkan kesalahan hamba Ya Allah. Terimalah tobat Hamba Ya Allah Ya Rahman Ya Karim. Hamba menerima balasan darimu atas semua yang hamba perbuat. Hamba sadar Ya Allah. Kembalikan lah dia... Bawalah kembali dia agar hamba dapat memohon ampunan padanya. Beri hamba kesempatan lagi Ya Allah, keluarga kami membutuhkan dia-" Dalam sujudnya bahu wanita itu semakin kuat bergetar dan isakan kian terdengar. Tangisan pilu itu menjadi alunan musik dikala malam yang gelap di penghujung malam.

"Sungguh hina Hamba mu ini Ya Allah. Memohon kepadamu walau nyatanya hamba berlumur dosa, dan penuh dengan dosa yang sulit termaafkan. Namun hamba percaya padamu Ya Allah Azza wa jalla. Karena kau maha adil kau maha pengasih dan penyayang. Kau tidak buta kau juga tidak bodoh, Berikan lah sedikit waktu untuk hamba memperbaiki semua ini. Kekacauan ini, kekacauan yang hamba lakukan karena kebodohan hamba.-" Berulang kali wanita itu mencium sajadahnya ia bersujud memohon belas kasihan Penguasa alam semesta.

"Kembalikan dia Ya Allah. Pertemukan kami kembali,  yang hamba inginkan adalah maaf yang begitu besar darinya, Suamiku. Karena Ridhonya adalah Ridho mu Ya Allah. Aamiin Allahumaa Aamiin."

Setelah ia melipat sajadahnya Wanita itu menaiki ranjangnya. Memperhatikan buah cintanya dengan suami yang ia rindukan kini. Mengecup lembut anak-anaknya. Dan ikut berbaring disisi buah hatinya. Ia raih foto kecil pernikahannya dan mendekapnya dalam diam.

"Ana uhibbuka fillah,Abang."

"Abang pulang lah. Yola disini menunggu mu" Ucapnya saat ia hendak menutup matanya.

"Bahkan sampai mama menangis darah pun, Ayah tidak akan mungkin kembali" Suara tegas itu datang menyentak Yola akan kenyataan yang telah ada.

________*____*_*________________

ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABARAKATUH

ya ya ya... Ana tau ini kurang greget kurang mellow dan kurang yes. Ketahuan banget ya alurnya? Bakal gimana? Hahahha biarin ah.

Dan yaa ana tau ini kecepatan publish HAHAHAHA biarin. Karena... Karena ana lagi gak kepikiran buat ngetik dilapak sebelah wkwkwkw.

Salam sayang dari Imah buat Akhwatifillah yang sudah mendukung dan mengapresiasi karya Imah. Syukron katsiron ukhty 😊

KB
Rahasiacewehot6
21:14, Jumat 29 Desember 2017
10 Rabi'ul Akhir 1439 Hijriah

OUR LOVE (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang