2

22 2 0
                                    

Seoul, 2018

Musim dingin di Seoul dimana matahari masih betah berada di peraduannya pada jam 7 pagi. Suasana masih gelap dengan cuaca dingin menyelimuti, membuat siapapun tak ingin beranjak dari tempat tidurnya.

Namun, berbeda dengan seorang gadis yang saat ini justru masih terjaga. Ya, masih terjaga karena dari semalam tepatnya jam 12 malam hingga pagi ini dirinya sama sekali belum tidur.

Kertas-kertas sketsa bertebaran di lantai bersanding dengan kaleng-kaleng minuman dan bungkus makanan ringan. Itu adalah teman-temannya setiap ia begadang.

Drrt...drrrt...drrrt

Ponselnya bergetar. Ada panggilan masuk disana. Tanpa melihat identitas penelpon, ia langsung menggeser tombol hijau.

"Halo", sapanya pada penelpon.

"Krystal, kau sudah menyelesaikan rancangannya?"

"Ne, unnie. Aku hanya tinggal merapikan 1 rancangan lagi. Aku membuat 4 rancangan untuk gaun pesta dan 2 rancangan untuk konferensi pers", jelasnya panjang lebar.

"Bagus! Segera kirim ke kantor sebelum jam 10!"

"Baik aku mengerti."

"Hhhh, aku masih punya waktu satu jam untuk tidur." setelah membereskan pekerjaannya, gadis yang dipanggil Krystal itupun langsung merebahkan dirinya di kasur empuknya.

🍁


Suasana di dalam sebuah kamar mewah itu begitu sunyi. Bahkan suara nafaspun bisa terdengar.

Seorang pria sedang tidur dengan nyenyaknya terbuai mimpi indah. Tak dipedulikannya getaran ponsel yang ada di nakas samping tempat tidurnya.

Bahkan, sudah tak terhitung berapa kali orang di seberang melakukan panggilan pada pemilik ponsel. Ia tetap tak terusik tidurnya.

Sampai kemudian terdengar bunyi bel pintu. Sekali. Dua kali. Baru pada bunyi ketiga, dirinya mulai bergerak dan mengerjakan matanya.

Bel keempat dirinya mulai sadar dan turun dari tempat tidur.

Dengan kondisi mata setengah terbuka dan rambut sedikit berantakan ia berjalan menuju pintu yang sialnya kembali dibunyikan belnya. Dan itu sangat membuatnya terganggu.

Tanpa melihat siapa yang datang melalui layar interkom pria itu langsung membuka pintu dengan sedikit kasar.

"Halo brother", sapa sang tamu sambil melambaikan tangan dan memasang senyum secerah matahari.

Mata sang pemilik rumah langsung terbelalak mendengar sapaan itu. Ia mematung berusaha memastikan bahwa rungunya tak salah dengar dan bahwa ia juga tidak sedang bermimpi.

Begitu nyawanya terkumpul dan sadar akan keberadaan tamu tak diundang tersebut, secepat kilat ia berusaha menutup pintu.

Namun bagai sudah disadari tamunya, aksi itu gagal karena sang tamu sudah memasukkan setengah badannya kedalam rumah untuk menahan pintu.

"Hehe, kau tidak akan bisa mengusirku. Dengan atau tanpa ijinmu aku akan tetap masuk ke apartemenmu", ucap sang tamu dengan nada jahil.

Tak berniat menjawab, pria itu segera berlalu untuk kembali menuju kamarnya. Namun baru beberapa langkah ia terpaksa berhenti karena panggilan tamunya.

"Hyung, aku lapar."

Sekali lagi ia tak peduli dan berniat kembali melangkah.

"Hyung, kubilang aku lapar!"

"Apa peduliku?" jawabnya dengan nada dingin dan tatapan tajam.

"Kau tahu sendirikan kalau aku tidak bisa memasak", jawabnya dengan nada santai dan tanpa rasa bersalah.

🍁

Suasana cafe tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa orang yang duduk santai menikmati secangkir kopi sambil memandangi jalanan yang masih sedikit tertutup salju.

Di pojok ruangan duduk dua orang pria dengan kopi dan kue di depan meja masing-masing. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing dimana yang satu sibuk memakan kuenya dan satu lagi sibuk dengan ponsel ditangannya.

Ya, dua orang yang tadinya berdebat ingin dibuatkan sarapan tapi yang diminta membuatkan tidak bersedia akhirnya terdampar di cafe depan apartemen.

"Hyung, kau tidak penasaran kenapa tiba-tiba aku datang ke Korea?" tanya pria yang sedang makan kue.

Yang ditanya hanya diam dengan masih menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Apa kau akan terus mendiamiku seperti ini? Aku akan berada disini untuk waktu yang cukup lama asal kau tahu. Dan aku juga akan tinggal di apartemenmu. Aku men-"

"Terserah", potong pria yang dipanggil hyung itu kemudian beranjak dari kursinya berniat pergi dari tempat itu.

Bruukk

Namun saat berbalik, sialnya ia menabrak sesuatu. Bukan, tepatnya seseorang.

"Akh", pria itu refleks merintih saat cairan panas itu mengenai badannya.

Orang yang menabraknya barusan ternyata membawa secangkir kopi panas. Tak pelak rasa perih langsung menjalari tubuhnya.

"Hyung, kau tidak apa-apa?"

Begitu menyadari sesuatu, orang yang menabrak tadi segera menyeret pria itu.

"Ya! Apa yang kau lakukan?" tanyanya kaget.

Rupanya orang itu membawanya ke kamar mandi. Tapi bukan kamar mandi pria melainkan wanita. Itu karena orang yang menabrak tadi memang seorang wanita.

"Cepat lepaskan bajumu!" perintah sang gadis.

"Apa?" tanyanya kaget bukan main.

"Aish, tidak ada waktu!" Gadis itu memaksa membuka baju pria itu dan berhasil.

"Ya! Apa yang kau lakukan?!" bentak sang pria.

"Diam, jangan bergerak!" perintahnya sambil mengusapkan air dingin pada tubuh pria itu.

Sebenarnya ia berniat menyiramnya. Tapi jika disiram, maka seluruh tubuh pria itu akan basah. Jadi, dia memutuskan hanya membasahi dengan cara mengusap dengan tangannya.

"Ini berguna untuk menghilangkan air panas yang mengenai tubuhmu agar tidak membuat kulit melepuh. Tapi setelah ini harus diolesi salep agar lebih cepat sembuh", jelasnya panjang lebar.

"Apa aku harus keluar dengan kondisi seperti ini?" tanya sang pria sambil mengangkat sebelah alisnya.

Awalnya gadis itu bingung dengan perkataan pria dihadapannya. Namun, seakan menyadari sesuatu gadis itu langsung terbelalak kaget dan segera berbalik membelakangi pria yang tadi ditabraknya.

"Cepat....pakai bajumu!" perintahnya sedikit tergagap.

"Kau sedang memegangnya", jawabnya dengan nada sedikit menggoda.

"Ini!"

"Tapi ini basah, apa aku harus memakainya? Lagipula ini masih panas".

Refleks gadis itu berbalik menghadap pria di belakangnya untuk melihat sweater sang pria yang sialnya berada di depan tubuhnya sehingga mengharuskan gadis itu kembali dihadapkan pada tubuh seksi pria dihadapannya.

Tbc...

MASK [hide me]Where stories live. Discover now