Prolog

472 30 7
                                    

"apa kalian sudah menemukan tuan muda Nabil" tanya Vino pada anak buahnya melalui earpiece yang menempel di telinga kanannya

"Negative, kami sudah mengelilingi seluruh pusat perbelanjaan tapi tuan muda belum ditemukan" jawab Anak buah Vino yang terdengar dari earpiecenya

Vino mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi seseorang tapi tak kunjung diangkat oleh orang tersebut dan membuat Vino frustasi

"Lagi-lagi aku dikelabuinya" ucap Vino lalu menghela nafas panjang
***

Hingar bingar lampu malam ibu kota yang menerangi jalanan pada malam hari, terlihat dua buah mobil tipe sport yang melalui jalanan tersebut

"Sorry kak vino tapi malam ini gue mau seneng-seneng dulu tanpa perlu diawasi" ujar Nabil melihat ponselnya lalu melemparnya ke dasbord mobil

"Gila loe bil, bisa ngamuk nyokap loe gara-gara loe kabur apalagi loe ninggalin nadse gitu aja" ujar Frans-teman Nabil- yang sedang menyetir

"Santai lah palingan nyokap juga ngomel, udah biasa gue kayak baru sekali aja gue kabur" jawab Nabil enteng

"Terserah loe dah yang penting malam ini kita pesta sampai pagi" ujar Frans lalu menancap gas mobilnya
***

"Apa kamu bilang Nabil kabur lagi, lalu bagaimana dengan Nadhifa" tanya Melody-Mama Nabil- seraya menatap Vino

"Nona Nadhifa sudah kembali ke rumah bersama pengawalnya nyonya" jawab Vino

"Jadi maksudmu anak itu meninggalkan Nadhifa begitu saja" tanya Melody masih menatap Vino

"Benar nyonya maafkan saya karena tidak bisa menjaga tuan muda dengan baik" ujar Vino lalu membungkukan badannya

"Ini bukan salahmu vino, anak itu memang sulit diatur ini sudah keberapa kalinya dia kabur" ujar Melody bertanya pada Vino

"Tujuh kali dalam bulan ini nyonya" jawab Vino

"Saktia hubungi pak Kim dan suruh dia mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari Nabil, dan suruh dia untuk mencarinya di seluruh klub yang berada di kota" ujar Melody kepada Saktia-Asisten Pribadinya- yang berdiri di samping tempat duduknya

"Baik nyonya" jawab Saktia lalu mengeluarkan ponselnya kemudian menghubungi Pak Kim-Pemimpin Keamanan Keluarga Laksani-

"Kau bisa keluar vino dan melanjutkan tugasmu" ucap Melody

"Baik nyonya" ujar Vino membungkukan badannya lalu melangkah pergi

Vino menutup pintu ruang kerja Melody lalu melangkah menuju tempatnya bertugas, tapi langkahnya terhenti sewaktu melihat seorang gadis yang baru keluar dari kamarnya, Vino membungkukan badan pada gadis itu lalu berjalan melewatinya

"Sampai kapan kamu mau menghindariku" ucap Gadis itu membuat langkah Vino terhenti "apa sudah tidak ada namaku di hatimu" ucapan gadis itu bagaikan sebuah tusukan pedang tajam bagi Vino

"Maaf nona muda saya harus kembali bekerja" ujar Vino lalu melangkah pergi setelah membungkukan badannya tanda pamit kepada Shani-kakak kedua Nabil-

Dan Shani hanya bisa meneteskan bulir-bulir air matanya karena sikap Vino yang sekarang kepadanya sungguh menyakitkan bagi dirinya dan juga hatinya

Dan Vino hanya bisa menahan rasa sesak di dadanya karena sikapnya pada Shani tadi sebenarnya dia tidak tega bersikap sedingin itu pada Shani tapi keadaan keduanya yang membuatnya harus seperti itu

PEWARIS

PEWARISWhere stories live. Discover now