beberapa part lalu memang cukup pahit, yang sabar yaa :(
Author POV
"Yha.. hyung! Hentikan!" Hoseok menahan tangan Yoongi untuk menenggak minuman lagi. "Kau sudah menghabiskan banyak."
"Kalian tau batas toleransiku tinggi terhadap alkohol." Wajah pucat Yoongi terlihat memerah. Tatapan matanya tidak lagi fokus. Sesaat seringainya muncul, sesaat kemudian ia tertawa.
"Kita harus membawa dia pulang," ucap Jimin yang langsung disambut anggukan setuju dari Hoseok. Tetapi, kemudian Yoongi berontak.
"Pulang? Aku akan tetap di apartemenku ini." Tubuh Yoongi jatuh tertidur di sofanya. Ia merentangkan tangannya. "Aku tidak ingin pulang ke dorm. Bagaimana aku bisa pulang? Melihat wajah kalian membuatku merasa bersalah." Yoongi memukul-mukul dadanya dengan mata terpejam, membuat Hoseok dan Jimin saling pandang.
"Kau tidak perlu merasa bersalah pada kami, hyung." Jimin mendekati Yoongi dan mencoba untuk membantunya duduk.
"Jimin-aah.. kita bawa saja dia ke kamar. Biarkan dia tidur di apartemen hari ini. Besok baru kita bujuk dia ke dorm."
"Aku tidak ingin ke kamar." Yoongi menepuk-nepuk pipi Jimin. "Aku teringat pada Jennie tiap kali masuk ke kamarku."
Hoseok mendesah dan menatap Yoongi prihatin. "Ambilkan selimut dan bantal untuknya," pinta Hoseok pada Jimin.
"Yoongi hyung.. mungkin Jennie hanya sedang sibuk dengan tour nya."
"Tidak. Terakhir kali aku bertemu dengannya aku salah bicara. Dia pasti salah paham soal itu." Yoongi hendak mengambil botol minumnya tetapi kembali dicegah oleh Hoseok.
Sudah lebih dari sepuluh hari semenjak Hyun Jae mencabut tuntutannya. Hal pertama yang dilakukan Yoongi hari itu adalah menghubungi Jennie untuk meminta maaf atas perkataannya. Tetapi, bahkan sampai sekarang.. Jennie tidak juga merespon pesan ataupun panggilan dari Yoongi.
Semua member Bangtan bisa mengerti. Tetapi, tidak dengan Bang PD. Ia meminta Yoongi untuk berhenti berhubungan dengan Jennie dan fokus untuk menulis lagu baru. Sialnya, Yoongi sama sekali tidak bisa masuk ke studionya. Karena setiap kali masuk ke studio, dia juga teringat pada Jennie dan ia sangat frustasi memikirkan wanita itu mengabaikannya.
Jennie POV
Aku bersyukur saat mendengar kabar bahwa Hyun Jae telah mencabut tuntutannya. Tetapi, yang membuatku khawatir adalah press conference yang akan diadakannya lusa. Kudengar dia akan menjelaskan kejadian sebenarnya kepada media di press conference itu. Firasatku buruk.
Entah sudah berapa kali Min Yoongi mengirimiku pesan dan meneleponku. Tetapi, aku tidak meresponnya. Itu semua bukan mauku, sungguh. Itu semua juga membuatku tersiksa, sumpah. Demi apapun, aku mati-matian menahan diri untuk tidak membalas pesannya atau mengangkat teleponnya. Aku merindukannya, aku juga mengkhawatirkannya.
Tapi... ucapan Jin sunbae ...
"Aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa entah kenapa kau selalu saja membawa masalah bagi Yoongi."
Dan ucapan Yoongi ...
"..kenyataannya kau sudah membuatku dalam masalah lagi."
Cukup membuatku sadar diri bahwa aku bagaikan pembawa masalah untuk Yoongi. Aku tidak seharusnya dekat-dekat dengannya. Apa aku bisa? Tentu saja tidak. Sekarang ini aku sedang berusaha keras. Tapi, taukah kalian dimana aku saat ini? Aku ada di airport. Aku baru saja tiba di Korea. Konser di Hongkong dan di Thailand sudah selesai. Seharusnya aku berangkat ke Indonesia bersama ketiga member yang lain untuk melanjutkan tour kami. Tapi, aku tidak sanggup. Aku harus melihat Yoongi, memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Maka, aku mengambil jeda istirahat satu hariku untuk kembali ke Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Min Jennie
Fiksi PenggemarHighest rank ? # 1 IN YOONNIE (08/07/19) #371 IN FANFICTION (05/02/18) #410 IN FANFICTION (31/01/18) #425 IN FANFICTION (06/01/18) "Sialan!" ucap Jennie kesal sambil membanting pintu kamarnya. "Jennie-ya.. Ada apa? pelankan suaramu! Dan kumohon...
