Mulai ada rasa

270 74 25
                                    

Axel mengerutkan dahinya saat melihat Aimee bercakap akrab dengan seorang cowok yang asing di matanya. Bahkan suara klakson mobil Axel tak dihiraukannya. Padahal dia masih ada meeting habis ini, dan nyempetin jemput adiknya. Tapi Aimee malah keasyikan ngobrol.

Baru saja pria muda itu hendak turun dan menghampirinya, saat seorang cowok asing yang lain menepuk pundak Aimee dan menunjuk ke arahnya, memberitahu gadis itu akan keberadaannya.

Aimee menoleh, lalu berlari kecil mendekatinya. Cengiran polos andalannya keluar tanpa rasa bersalah telah membuat Axel menunggu.

"Katanya nggak bisa jemput?" tanyanya sembari masuk ke dalam mobil kakaknya.

"Ada jeda setengah jam. Siapa mereka?" tanyanya balik setelah menjawab Aimee.

Aimee menoleh pada dua cowok yang mereka tinggalkan, dan langsung disambut lambaian tangan Yohe.

"Yang satu bos baru, yang satu mantan," jawab Aimee jujur.

Axel menoleh cepat. "Apa?" tanyanya memastikan kupingnya tak salah dengar.

Aimee memutar mata jengah. "Nggak usah pura-pura nggak denger, deh! Apa anehnya aku punya mantan? Aku ini cantik lho, kalo kamu nggak sadar!"

Axel mendengus. "Mana coba liat, kayak apa sih, cantiknya?" ucap Axel seraya memutar kepala Aimee menoleh padanya.

Aimee menepis tangan Axel kesal. Membuat Axel terkekeh.

"Ngomong-ngomong, Xel! Kayaknya Megan dapet idola baru dan mulai ngelupain kamu, lho! Ternyata pasaran kamu mulai turun, ya!"

Satu jitakan mendarat di kepala Aimee. Namun tak ada kata yang terucap dari bibir kakaknya. Pria itu menyangga kepalanya dengan tangan kanannya yang bertumpu pada jendela mobilnya. Sementara tangan kirinya memegang kemudi. Tatapan matanya lurus ke depan namun tak fokus pada jalanan.

Kenapa dia merasa kesal mendengar Aimee dengan enteng mengakui seorang cowok sebagai mantan pacarnya? Padahal dia sudah sering dengar dari mamanya kalo dulu Aimee pernah pacaran. Lagian apa salahnya coba, kalo Aimee pernah punya cowok? Kenapa dia keberatan?

Karena Aimee masih muda? Ayolah, Aimee sudah lebih dari 20 tahun! Bahkan anak SD saja udah banyak yang sayang-sayangan. Lalu kapan giliran Aimee? Setelah Axel menikah? Dia aja belum mikir ke arah sana.

Tapi tetap saja, tau secara langsung dan paling belakangan membuatnya kesal.

"Trus ngapain mantan kamu tadi nyamperin ke tempat kerja kamu?"

Aimee menoleh mendengar pertanyaan tiba-tiba itu. "Yohe nggak nyamperin aku. Dia kan owner Resto yang di sebelah tempat kerja aku. Jadi emang sering muncul di sana," jawab Aimee. Meski agak ragu juga, sih. Soalnya yang dia dengar, Yohe jarang ke sana sebelum-sebelumnya.

"Apa? Jadi karena itu kamu kerja di sana? Biar ketemu terus sama dia?!" sentak Axel dan spontan mengerem mobilnya.

"Astaga, Axel!" pekik Aimee kaget. "Gimana coba kalo di belakang kita ada mobil lain? Bisa kecelakaan tahu!"

Axel mendengus. "Kamu belum jawab pertanyaanku, Ai!"

"Pertanyaan yang mana?"

Decakan kesal terdengar dari bibir Axel. "Alasan kamu kerja di sana! Apa karena mantan kamu itu?"

Aimee memutar bola matanya jengah. "Aku aja baru tau dia pemilik Resto itu belum lama ini. Sembarangan! Lagian ya, yang namanya mantan itu masa lalu. Kalo masa depan itu namanya Manten (pengantin)!" sungut Aimee.

Alis Axel bertaut. "Maksudnya?"

"Maksudnya dia cuman masa lalu. Aku aja udah lupa kalo kami pernah pacaran!" ucap Aimee yang langsung membuat senyum Axel terbit di bibirnya.

Puzzle of loveWhere stories live. Discover now