Mas Mantan

329 71 13
                                    

Aimee mengumpat kecil sambil meraih kemasan besar susu UHT rasa Full Cream yang berada di rak paling atas mini market 24 jam itu. Perempatan imaginer masih menghiasi jidatnya, mengingat Senior Manager barunya yang SUPA DUPA nyebelin. Pokoknya Aimee udah menobatkannya sebagai The King of Rese.

Untung saja Aimee nggak harus satu lantai sama orang itu, kalo nggak dia bisa mati muda. Muka ramahnya itu lho! Bener-bener kamuflase yang hebat buat nyembunyiin sifat nyebelinnya. Kemarin aja, sepanjang melakukan audit, dia terus aja nyuruh-nyuruh Aimee. Beli bolpen baru lah, permen lah, apa lah! Hal-hal sepele yang sebenarnya udah tersedia di kantor cabang. Alesannya nggak sesuai sama yang biasanya dia pakai atau dia makan. Padahal akhirnya tuh cowok ngikutin dia juga. Alesannya takut Aimee salah milih merk. Rese!

Puk!

Satu tepukan pelan membuat Aimee tersentak kaget. Gadis itu menoleh dengan muka masam dan nyaris membentak orang yang mengagetkannya. Tapi sebuah senyum lebar dan lambaian tangan di depannya membuat gadis itu melongo tak percaya.

"Long time no see, Ovel!"

Gadis itu tersentak tersadar dari ke-bengong-annya. "Yohe?!" pekiknya riang, lalu memeluk cowok di depannya sambil melompat-lompat.

"Wah, masih rata aja dada kamu dari dulu!" komen cowok itu yang langsung disambut geplakan di kepalanya dengan menggunakan kemasan jumbo susu kotak yang Aimee pegang.

Yohe mengerang menahan sakit. Sementara cewek yang menganiayanya malah melenggang pergi.

"Hei, gimana kabar? Kerja apa masih kuliah? Ato udah nikah jangan-jangan?" tanya Yohe mengikuti Aimee ke kasir.

"Ini saja, mbak?" tanya penjaga mini market yang sudah lumayan akrab dengan Aimee.

Aimee mengambil satu Coklat Mete berukuran besar dan menambahkannya pada belanjaannya, tanpa banyak bicara.

"Totalnya Rp 54.350,- mbak, kartu member-nya?"

Aimee menerima bungkusannya. "Dia yang bayar, mas," ucapnya dengan senyum manisnya sambil menunjuk pada Yohe yang terkejut mendengarnya.

"Apa?"

Aimee berdecak, sembari mendorong pemuda itu membelakanginya dan mengambil dompet di saku belakang celana pemuda itu. Lalu mengeluarkan selembar ratusan ribu dan meletakkannya di meja kasir bersama dompet Yohe. Lalu melenggang pergi tanpa rasa bersalah.

"Mas Anas, kembaliannya didonasikan semuanya, ya! Tenang aja, dia kaya 7 turunan kok!" pesannya sebelum keluar dari pintu kaca.

Yohe membuka mulut hendak protes, namun dia urungkan dan hanya geleng-geleng kepala.

"Em..., jadi gimana, kak?"

Yohe menoleh pada cowok bernama Anas itu. "Ambil aja, mas. Tapi aku boleh nanya, si Ovel kerja di sekitar sini, ya?"

"Ovel? Mbak Aimee maksudnya?"

Yohe mengangguk mengiyakan.

Anas menoleh, menunjuk gedung tingkat empat di seberang jalan. "Di situ," jawabnya pendek.

Senyum Yohe mengembang. Lalu menepuk pundak Anas dan keluar dengan siulan riang.

🌸🌸

Bertha menerima kantung titipan Aimee dan berjanji akan memberikannya pada Senior Manager mereka.

Aimee tersenyum lebar. Untung ketemu wanita itu di lift. Aimee nggak perlu lagi naik ke atas dan memberikan susu itu langsung pada Youdji.

"Oiya mbak, kok tadi aku kayak liat spanduk dengan logo dealer di restoran sebelah, sih?" tanya Aimee.

Puzzle of loveWhere stories live. Discover now