Sakura membalas pelukan fugaku, pelukan seorang ayah yang sudah lama tidak pernah sakura dapatkan dari siapapun.

“terima kasih tousan”, balas sakura.

“hn”.

Semua akan indah pada waktunya.

.

.

.

.

Mata onyx itu tak pernah lepas dari wajah cantik kekasihnya, tapi bukan tatapan cinta melainkan tatapan curiga, membuat wanita muda itu mengeryit tidak suka.

“berhenti memandangiku begitu sasuke”, sentak sakura yang jengah dipandangi begitu oleh sasuke selama beberapa menit yang lalu.

Sasuke mendegus pelan, “jadi apa yang kalian bicarakan dibelakangku”, tuding uchiha prodigi yang satu itu.

Sakura mengacuhkan pertanyaan sasuke, dia lebih baik memandangi bulan dan bintang yang tampak bersinar dari balkon kamarnya,

Sakura merasakan tangannya yang disentak oleh pria disebelahnya, “jangan mengacuhkanku cherry”,

Sakura mendesah kecil, “sudah kukatakan berulang kali kalau percakapan kami hanya seputar triplet, dan hubungan kita saat disunna”,

Ucapan sakura tidak sepenuhnya kedustaan, mereka memang membicarakan kehidupan sakura sebelum bertemu dengan sasuke.

Sasuke masih tidak percaya, dia memeluk sakura, “kau tidak bohongkan”,

“hn”,

“kau meniruku”, rajuk sasuke yang mengeratkan pelukannya. Sakura tertawa kecil.

“aku senang kau ada disini, disampingku”, ungkap sasuke.

Sakura meresponnya dengan mengelus rahang sasuke yang masih memeluknya dari belakang, “aku juga”,

Sasuke menghirup aroma manis dari rambut sakura,

“tapi kau tahu ini tidak akan berlangsung lama kan”,

Sasuke mengeryit tidak senang, “apa maksudmu?”,

Sakura memutar tubuhnya, menatap langsung sasuke, “tak ada yang mau kau jelaskan padaku sasuke-kun?”,

Sasuke masih tidak mengerti.

“ayahmu mengatakan sesuatu tentang pembatalan pertunanganmu sasuke, dan dia mengatakan sesuatu tentang tanggung jawab”, pancing sakura.

Sasuke membelakkan matanya, “kau... sudah tahu”, tanya sasuke lirih.

Sakura tersenyum dia mengangguk, “hm,  dan aku tidak keberatan untuk kembali menunggumu sasuke-kun”,

“kau tidak mengerti sakura”, sasuke tampak  gusar, “aku tidak tahu sampai kapan masalahku akan selesai, dan selama itu aku harus menjaga jarak darimu dan ketiga anak-anakku, aku,.... aku ...”

“ssttt”, sakura mengelus rahang sasuke.

“apa kau tidak mendengarku, aku akan menunggumu, seberapa lamapun aku akan tetap menunggumu”,

Sasuke menangkup tangan sakura, dia terlihat tersiksa.

Sakura mengerti perasaan sasuke, diapun sebenarnya enggan untuk kembali berpisah darinya, tapi apa mau hendak dikata, “selesaikan semuanya terlebih dahulu sasuke-kun, aku percaya padamu”.

Sasuke tersenyum kecil, “terima kasih, dan maaf”, dia memeluk kembali sakura.

Sakura mengangguk dalam dekapan sasuke.

“aku mencintaimu”, ungkap sasuke.

“aku juga mencintaimu sasuke”, untuk pertama kalinya, sakura dapat menjawab pernyataan sasuke. Dia senang.

Sasuke melepaskan pelukannya, “ada yang ingin ku berikan padamu sakura, ... sebenarnya ini sudah lama kusimpan, bahkan sebelum kita bertemu”

Sasuke merogoh celananya, dia mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah, kotak itu dia buka, terlihatlah sebuah cincin dengan lambang uchiha, terlihat begitu cantik dan mewah. Sakura tersentak, rasanya matanya memanas, dia akan menangis.

Sasuke meraih tangan kanan sakura, dia menyelipkan cincin itu kejari manis sakura, dia tersenyum puas kala dilihatnya cincin miliknya terlihat pas dijemari sakura, dia mengecup tangan halus itu, “anggaplah cincin itu sebagai pengikat kita, aku meminangmu uchiha sakura”

Sakura menutup mulutnya, air mata bahagianya tidak mampu dia halau untuk tidak keluar, “ini sungguh manis sasuke-kun”

“hn, mungkin besok kita tidak akan bisa bersama dalam jangka waktu yang aku sendiri tidak tahu kapan akan, aku harap kau tetap mau menungguku sakura, tunggulah aku, tidak peduli berapa lama aku akan pergi, aku menginginkanmu untuk tetap menunggu, izinkan aku untuk bertindak egois disini. Setelah semua ini berakhir, aku akan menjanjikan kebahagian untukmu dan keluarga kecil kita, aku akan berusaha untuk membahagiakan kalian, percayalah”, pinta sasuke sungguh-sungguh.

“hiks... sudah kubilang aku akan menunggumu, baka”, sentak sakura, suaranya tidak mampu menyembunyikan getar bahagianya.

“arigato”, mereka kembali berpelukan, ditemani cahaya bulan purnama yang terang benderang.

.

.

Tbc
.

.

.

Vote komen yaaa hihihi

Little Secret (End)Where stories live. Discover now