3. Jimin dan Rumor

881 117 3
                                    

Ada banyak rumor tentang Jimin yang berkembang di Hogwarts. Padahal ini baru tahun ke 3 Jimin menjejakkan kaki di sekolah sihir ini.

Semua berawal dari hari pertama Jimin datang. Hari itu hujan cukup deras. Beruntungnya hujan datang saat para anak tahun pertama sudah tiba dan menunggu di pintu luar great hall sehingga mereka tak perlu kehujanan.

Saat rombongan murid tahun pertama itu masuk, perhatian sontak tertuju pada Jimin. Bagaimana tidak jika Jung Hoseok langsung meneriakkan namanya saat ia baru saja masuk melalui pintu samping bersama yang lain.

Namun bukannya merasa malu atau senang, Jimin justru melayangkan pandangan dingin pada Hoseok. Yang kemudian dibalas cengiran super lebar dari Hoseok.

Saat itu, banyak yang bertaruh bahwa Jimin akan masuk ke asrama Slytherin. Selain karena pembawaannya yang terkesan sangat dingin, nama Park bukanlah nama asing bagi asrama Slytherin. Para pemilik marga itu biasanya dipastikan akan masuk ke asrama Slytherin karena mereka adalah golongan pure blood.

Namun rupanya topi seleksi berpendapat lain. Tanpa ragu melayangkan kata Gryffindor tak lama setelah ia terpasang di atas kepala Jimin. Menimbulkan kericuhan tak hanya di meja Gryffindor tapi juga nyaris seisi aula.

Semenjak hari itu banyak isu berkembang mengenai ditempatkannya Jimin di asrama Gryffindor. Bukan hanya itu, kedekatannya dengan Jung Hoseok dari asrama Hupplepuff pun tak luput dari perhatian.

Dan hari ini, di tahun ketiganya di Hogwarts, isu baru mendatanginya. Kali ini bukan tanpa sebab dan Jimin sendiri sadar betul atas perbuatannya.

Ia dengan sendirinya datang ke meja Slytherin saat makan malam. Mendudukkan diri tepat di samping Min Yoongi yang tengah menikmati apel di tangannya.

Merebut apel dari Yoongi lantas memakannya begitu saja tanpa permisi. Menimbulkan kekehan gemas dari si pemilik apel sebelumnya yang kemudian mengusak rambut Jimin acak.

Interaksi kecil yang kontan menimbulkan tanya dan spekulasi bagi banyak orang. Meski sebagian dari mereka sudah memprediksi kejadian seperti ini akan terjadi. Cepat atau lambat.

"Sejujurnya sunbae, aku masih bingung. Kenapa kau suka sekali menyendiri?." Yoongi mendengus, meminum jus labu di pialanya yang masih utuh.

"Kenapa tak kau tanyakan itu pada dirimu sendiri?"

Jimin mengangkat bahunya acuh. Memilih menyambar ayam di depannya lalu melahapnya rakus. Seolah ia belum makan berhari hari.

Kemudian hanya sunyi. Keduanya membiarkan sunyi itu memeluk mereka. Tanpa canggung hingga keduanya merasa nyaman atas sunyi itu.

Sedangkan di meja Gryffindor, justru sebaliknya. Kericuhan muncul dengan hebohnya. Bahkan ada beberapa dari mereka yang terang terangan mengirimkan godaan pada Jimin. Meneriakinya tanpa tahu malu yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari prof. Choi.

"Wow, aku kira Jimin berkencan dengan Hoseok sunbae. Ternyata diam diam. Ckckck." Ucapan Sungjae langsung dihadiahi pukulan mesra dari Taehyung.

Meski bodoh, Taehyung masih sayang pada sepupu sadisnya itu. Ia tak ingin jika ada rumor baru yang menyebar mengenai Jimin. Ia selalu memastikan kebenaran kabar yang didengarnya dari orang lain pada Jimin.

Meski terkadang pertanyaannya justru dijawab dengan pukulan sadis tepat di wajahnya.

Tapi bukan Taehyung namanya jika ia kapok.

Pandangan Taehyung tak lepas dari Jimin. Memikirkan tentang banyaknya kemungkinan yang bersarang di otaknya.

Hingga kemudian ia menggeleng dengan keras. Mencoba mengenyahkan semua pemikiran buruk di kepalanya.

I Call You DestinyWhere stories live. Discover now