Autumn ― Tentang Hujan, Detensi, dan Quidditch

2.2K 245 64
                                    

SEASONS

Autumn ― Tentang Hujan, Detensi, dan Quidditch

Harry Potter by J.K. Rowling

Story by Celestaeal

.

Draco Dormiens Nunquam Titillandus

.

Pertengahan bulan Oktober adalah yang terburuk.

Saat yang tidak dinantikan karena angin kencang yang nantinya akan membawa badai membuat badan semua murid bergemeletuk kedinginan. Tapi mungkin hanya sebagian kecil yang merasa pertengahan Oktober adalah saat yang ditunggu-tunggu.

Taehyung dan Jungkook, contohnya.

Kunjungan pertama ke Hogsmeade dijadwalkan pada pertengahan Oktober. Selalu menyenangkan kalau bisa keluar dari lingkungan kastil selama beberapa jam dan tentu, kedua orang itu lebih dari sekedar semangat untuk keluar.

Taehyung terbangun pagi-pagi pada hari kunjungan ke Hogsmeade. Hari itu berbadai, tapi tidak menyurutkan semangat Taehyung untuk turun dari kasurnya. Bersiap-siap dan melapisi tubuh dengan beberapa sweater rajutan, kemudian turun untuk sarapan membawa mantel, syal, dan sarung tangan.

"Pagi, Taehyung-ie."

Itu Jungkook, menuang saus tomat ke atas sosisnya, duduk di tempat Namjoon biasa duduk.

"Selamat Pagi, Jungkook-ie." Taehyung nyengir, sembari mengambil sosis.

"Sudah siap kunjungan ke Hogsmeade?" tanya Jungkook. Taehyung tersenyum lebar mengangguk-angguk semangat, dia sudah menyusun jadwal tempat yang akan mereka kunjungi hari ini. Tapi sebelum membuka mulut, Namjoon sudah datang dengan wajah tertekuk sebal.

"Apa yang kubilang untuk jangan duduk di tempatku, Jeon Jungkook?"

Jungkook tersenyum, memberikan penampakan dua gigi kelincinya kepada Namjoon, tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Namjoon mendesah lelah, kemudian mengangkat kerah Jungkook, menariknya pergi dari tempat duduknya. Kemudian seakan belum cukup, prefek Gryffindor itu menendang bokong yang lebih muda.

"Sana kembali ke tempatmu!" dengus Namjoon kesal dan duduk di tempatnya, di depan Taehyung, selalu.

"Aku juga ingin sekali-kali makan berhadapan dengan Taehyung! Namjoon hyung sekali-kali mengalah pada yang lebih muda!" Gerutu Jungkook. Alisnya menukik dan bibirnya mencebik sebal sembari menggeser piringnya ke sebelah Taehyung.

"Tidak, ini tempatku. Di depan Taehyung. Iya kan, Tae?" Namjoon melirik Taehyung, yang dibalas anggukan sepenuh hati dan cengiran lebar.

"Taetae.." Jungkook merajuk dengan nada sok imut, menggoyang-goyangkan lengan jubah Taehyung.

"Tidak, tidak. Aku mau Namjoon Hyung di depanku." Taehyung memakan sosisnya lahap. Kemudian dua bersaudara itu high five―Namjoon sempat memeletkan lidah ke Jungkook.

"Nah sekarang, kau jangan lagi duduk disini. Mengerti?" kata Namjoon tegas, menunjuk galak Jungkook dengan sosis. Namjoon dan Taehyung cekikikan saat Jungkook menatap mereka merajuk.

Usai sarapan, Namjoon memisahkan diri bergabung dengan teman-temannya menuju Hogsmeade. Sisa Taehyung dan Jungkook yang menghabiskan sarapan mereka―sebenarnya Taehyung saja, karena Jungkook sudah menghabiskan miliknya.

Setelah selesai mereka segera berangkat ke Hogsmeade. Perjalanan ke Hogsmeade tidak menyenangkan. Mereka melangkah memasuki angin dan hujan yang bercampus es. Taehyung dan Jungkook membungkus bagian bawah wajah mereka dengan syal, bagian yang tidak terbungkus segera terasa beku dan kebas. Jalan menuju desa penuh murid yang membungkuk menahan terpaan angin dingin. Dan ketika mereka akhirnya tiba di Hogsmeade, Taehyung dan Jungkook bergegas menuju list pertama mereka―toko lelucon Zonko namun sayangnya mereka berdua harus menghela nafas kecewa karena toko itu ditutupi papan. Jungkook menganggap kunjungan kali ini tidak ditakdirkan sebagai kunjungan yang menyenangkan. Taehyung menunjuk dengan tangan terbungkus sarung tangan tebal ke arah Honeydukes, yang untungnya buka, dan mereka berdua terhuyung masuk ke toko permen yang penuh sesak dengan murid-murid Hogwarts.

SEASONSWhere stories live. Discover now