[ Eighteen ]

1.9K 201 14
                                    

Kinal Pov

Hari yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba. Saat ini sudah menunjukkan pukul 12.00 siang. Dan aku sudah siap dengan memakai hodie biru langit dengan celana jeans panjang.

Aku pergi ke Mall untuk mengambil cincin pesananku. Dan sudah terukir tanggal disitu. Perfect!

Aku mampir ke Hypermart untuk membeli beberapa bahan dan alat. Tentu saja aku akan memasak sesuatu untuk Ve. Karena masakanku adalah senjataku.

Setelah selesai, aku langsung pergi ke dekat kost-an Ve. Dan bersembunyi dibalik pohon besar. Ini sudah pukul 13.50 siang.

Aku segera menelfon Ve.

"Halo princess."

"Apaan deh.. Udah gombal aja."

"Uwahahaha! Kamu dimana?"

"Masih di kost-an. Kenapa? Udah gak sabar ya mau ketemu aku?"

"Iya dong. Kan udah kangen."

Lalu aku melihat Ve keluar dari pintu kost-annya.

"Iya iya. Aku baru aja mau jalan ke rumah kamu."

"Kamu cantik deh pake kemeja biru nya. Apalagi kalo pake rok gitu. Makin kayak princess."

Ve kemudian celingak celinguk.

"Dimana kamu?"

"Dihatimu."

Lalu aku memutuskan sambungan telefon. Dan Ve mempercepat langkahnya meninggalkan kost-annya.

Akupun masuk ke dalam kost nya. Untung aku tau passwordnya. Hehe!

Aku segera memasak makanan. Kali ini aku memasak steak. Ve pasti akan sangat menyukainya. Karena dia sangat suka daging. Setelah selesai memasak steak daging sapi, aku membuat dessert.

Mudah, hanya ice cream yang diatasnya aku letakkan kedua cincin. Dia pasti akan sangat terkejut. Setelah itu aku tutupi dengan biskuit seukuran batok kelapa. Jadi dia harus menggetoknya dengan palu untuk menemukan cincin diatas ice cream itu.

Setelah selesai, aku meletakkan dessert didalam kulkas. Lalu aku menghias kost-an ini dengan beberapa balon dan lilin.

Yash! Selesai.

Dan aku mengecheck ponselku.

Matilah...

[48 missed call from JVeranda.]
[JVeranda : DIMANAAAA]
[JVeranda : Kamu ngerjain aku ya?]
[JVeranda : Aaaah! Gak lucu tauu.]
[JVeranda : Aku udah nunggu 2 jam, Nal.]
[JVeranda : KINAAAL SERIUS TAU]

Aku langsung menghubunginya. Dan dia langsung mengangkat panggilanku.

"Kamu pulang aja deh. Aku masih di rumah Ayana. Sorry ya."

"Hah-"

Dan aku memutuskan sambungan telefon secara sepihak. Yes, pasti dia marah besar. Hahah!

Aku menunggunya pulang sambil mengintip dari jendela. Dan gadis itu pun akhirnua terlihat dengan wajah sangat masam. Bahkan sudah ditekuk-tekuk.

Bip. Bribip. Bip.

Ve membuka pintu. Dan dia langsung melihatku.

"HEELLLOOO! SURPRISEEE!"

"ASTAGA! Kamu ngerjain semua ini sendirian?"

"Menurut kamu?"

"Aaaa.. Astaga banyak banget balonnya.. Omaigaatt! Ada daging!"

Beautiful DreamsWhere stories live. Discover now