[ One ]

6.6K 313 9
                                    

Kinal Pov

Namaku Devi Kinal Putri, usiaku 16 tahun. Aku baru saja terbangun setelah koma hampir 1 bulan. Aku belum lama ini mengalami kecelakaan. Heheh!

Saat itu aku sedang mengayuh sepeda kesayanganku, lalu ada mobil dengan kecepatan tinggi menabrakku. Kurasa aku mental dari sepedaku dan tubuhku menghantam mobil itu dengan keras, terutama kepalaku. Itulah yang membuatku koma. Padahal seharusnya aku bisa merasakan liburan kenaikan kelas! Huh!

Setelah dua minggu melakukan perawatan, aku akhirnya sudah bisa pulang ke rumahku. Tapi tak lama kemudian aku harus masuk sekolah. Huh..

"Jadi!? Argh!! Aku bahkan gak merasakan liburan tahun ini. Udah mau masuk sekolah aja." gerutuku pada Mamaku, yang sedang mempacking barang-barangku.

"Salah siapa? Mama udah bilang kalo lagi dijalanan itu hati-hati! Bersyukur kamu masih hidup tau gak!" omel Mamaku.

Aku hanya menyengir sambil membuat tanda peace dengan jariku.

Mamaku langsung menoyor kepalaku pelan, "Awas aja ya kamu. Kalo kamu lecet sedikit pun.. Mama hajar kamu!"

"Yeeh, jangan dong Ma. Makin sakit dong nanti Kinalnya!" sahutku dengan nada berpura-pura imut.

"Hmm." Mamaku hanya balas berdehem.

"Ma, Kinal bolos dulu seminggu gak boleh? Kinal kan udah istirahat disini 2 minggu. Bosen banget tau ma." tanyaku nekat.

"Gak!" jawab Mamaku cepat.

Memang tidak ada gunanya aku bertanya.

"Iya iya deh Ma. Hahaha, maaf ya Ma. Bikin Mama panik. Kinal bakalan hati-hati kok. Tenang." jawabku sambil memberikan hormat kepada Mama.

"Iya. Awas aja sampe bikin Mama panik lagi. Habis kamu." jawab Mama.

Setelah selesai merapihkan barang-barangnya, aku pun pulang bersama Mama dijemput oleh Papaku.

***

Beristirahat lagi di rumah? Oh God, aku tidak sanggup lagi.

Aku segera menghubungi Beby dan Shania, sahabatku. Untuk menyuruhnya datang ke rumahku dan mereka mengiyakan suruhanku.

Sambil menunggu mereka, aku menyalakan video game yang nantinya akan kumainkan bersama Beby dan Shania.

Cklek.

Pintu kamarku terbuka dengan ganas. Sampai-sampai membentur tembok!

"Woi orang gilak!" serunya.

"Siapa yang lo panggil orang gilak!? Ngawur lo ya!" sahutku.

"Lo udah gak sakit lagi kan? Sok banget sih gak mau dijenguk pas lo di opname di RS!" seru Shania.

Beby langsung meluncur diatas ranjangku sambil mengomel lagi, "Emang sok! Dasar lo sinting! Makanya kalo lagi dijalan tuh liat-liat! Lo pikir jalanan punya nenek moyang lo!? Harusnya lo hantem aja tuh mobil yang nabrak lo, seenaknya aja nabrak sahabat gue."

"Tau. Bodoh banget bawa sepedanya. Jadi gak bisa liburan bareng kan kita!" sahut Shania kesal.

"Yah elah. Gapapalah. Kan lo berdua jadi punya waktu berduaan, tanpa nyamuk." balasku sambil menaik turunkan alis ku.

Tiba-tiba saja, sebuah bantal melayang ke arah wajahku.

"Heh! Gak gitu caranya begok!" seru Beby lagi. Entah sudah berapa kali ia berteriak hari ini.

"Hehehe. Iya deh maaf ya. Gue bikin kalian panik ya?" tanyaku memelas.

"Menurut lo aja." jawab mereka bersamaan.

Beautiful DreamsWhere stories live. Discover now