☀9 months

3K 320 28
                                    

Disini sebutan Grand Dad aku ganti jadi PopPop dan Grand ma jadi MamaBear. Biar unik aja manggilnya hehe J

.

Musim salju sudah turun. Natal sudah tiba, hari ini tepat malam natal. Biasanya yang Paige lakukann sebelum natal, ialah; bertukar kado kepada anggota keluarganya, maupun kepada sanak saudara yang lain.

Tetapi natal kali ini berbeda, sebab Harold ikut serta dalam natal ini.

“Kita tinggal menunggu, sekitar 1 setengah jam lagi, kita akan sampai di Wolverhampton. Kita akan berkunjung kerumah PopPop dan mu. Harold sabar ya..” Paige dan Harold sedang berada didalam kereta api, jarak London dan Wolverhampton tak terlalu jauh.

Jadi mereka bisa menempuhnya dengan menaiki kereta api, dan menggunakan kereta api jauh lebih menghemat pengeluaran, ya kan?

Harold sudah tampan sekali sekarang, dia duduk dipangkuan Paige. Paige memakaikannya, sebuah sweater rajutan dan beanie mungil yang diperuntuk kan khusus untuknya. “Bayi anda tampan sekali.” Banyak sekali, orang berkata itu pada Paige khusunya Hrold. Mengetahui anaknya disebut tampan, Paige tersenyum lebar.

“Brr..Dadada..bububu” rancau Harold tidak jelas sembari memegang wajah Paige.

“Apa sayang? Anak mommy sebentar lagi sudah mau berbicara ya? Harold sayang, kau selalu bisa membuat mom senang..” Paige mencium-cium Harold dipipinya, dilengan dan diperutnya. Harold tertawa dengan khasnya dan kakinya menendang-nendang dengan gemas.

Selama dikereta api, mereka terus bercanda.

Sesampainya diterminal, Paige membawa barang mereka keluar dan segera memanggil taxi. Harold tampak begitu senang datang kesini, karena ini pertama kalinya Paige membawanya pergi dari London. Dan dengan tak sabarnya, Paige menyuruh supir ini untuk kencang menyetir taxinya.

“Dad, Mom. Popy? Ini aku” knock. Knock. Paige baru saja tersenyum melihat sosok momnya yang membuka pintu. Tetapi, setelah mengetahui bahwa sosok Paige yang datang, dia menutup pintunya sembari mengatakan; “You are not my Daughter.” Jawab Momnya sembari menutup pintu.

Paige menitihkan air matanya. Lalu ia membawa Harold pergi. Ia memandang sedih kearah Harold. Seakan Harold mengerti, ia memeluk leher Paige. “Maaf ya, mom tak bisa mempertemukanmu dengan PopPop dan Mamabear mu. Haraold tidak akan marah pada mom kan?”

Paige mengecup pipi Harold beberapa kali. Salju turun semakin deras bak hujan, Paige melihat Harold tampak kedinginan. Dia memaikan Harold jacket yang lebih tebal dan beanie untuknya. Mereka pulang kembali menuju terminal, mereka akan membeli ticket dan  pulang kembali ke Wolverhampton.

“Popy. Kenapa kau bisa—disini” Ucap Paige kaku.

“Jangan tanyakan itu Pai, yang jelas aku ingin berikan ini. Selamat Natal. Aku harus pergi sekarang, sebelum Mom dan Dad memarahiku. Soalnya aku kabur sebentar hehe” Popy memberikan 2 kado istimewa untuk Paige dan Harold. Dan ketika Popy hendak mencium Harold, Harold bersembunyi dileher Paige. Entahlah mungkin ia takut.

Dan sebelum Popy pergi, cepat-cepat Paige memberikan 3 kotak kado natal pada Popy. “Sampaikan salamku pada mereka. Selamat Natal. Aku dan Harold akan kembali pulang.”

.

Ini natal pertama yang Paige habiskan tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Miris memang, tapi lebih miris lagi kalau Harold ia biarkan begitu saja. Harold tampak senang melihat sebuah pohon natal kecil yang sengata Paige letakkan diatas meja.

“Dididi..Bububu…Boom” rancau Harold sembari menggigit kue jahenya. Dia tampak semakin lucu kalau seperti ini. “Mom…Bububububu” Paige membulatkan matanya, apa yang dikatakan Harold tadi? Mom? Itu kata pertamanya. “Katakan lagi Harold. Ayo sayang..” seru Paige dengan buku dan pulpen sudah melekat dijemarinya.

Tepat ditanggal 25 Desember ini, Harold mendapatkan kata pertamanya. Paige menulis itu dibuku kecilnya.

“Mom..Mommy bububudida.. Bibibubu” Paige memeluk Harold lagi, itu behasil membuat Harold tertawa. Ini kado natal terindah, baginya. Paige membuka sebuah kotak kue, tadi Judy memberi sekotak kue pada Paige. Dan Paige baru membukanya sekarang.

“Mom.. Mo—mmy.! Bubububu!!” rancau Harold kini menggerak-gerakkan tangannya kearah cupcake yang Paige hendak makan. Ah, mungkin Harold mau ini.

“Baiklah, Harold mau ini ya? Sebelum tidur, nanti kau akan sikat gigi dulu okay?” Harold seakan tak perduli. Ia terus menggigit cupcake itu, bahkan crema-cream itu berserakan diwajahnya. Paige hanya bisa tertawa, sembari merekam kejadian lucu ini dikamera yang baru saja Paige beli.

Harold terus giat menggigit  cupcake itu dengan gigi-giginya yang masih kecil. Knock..Knock .. Pintu rumah Paige ada yang mengetuk. Setelah Paige mengintip dari lubang pintu, dan meninggalkan Harold sebentar. Ada Aunt Mary disana.

“Hi! Aku datang dengan kado natal, Paige ayo putar kaset ini.” Tiba-tiba Aunt Mary memberikan Paige 2 kado besar dan memberikan sebuah kaset berisi kado natal. Setelah diputar mereka terus menyanyi-nyanyi lagu natal.

Harold mulai diajari Paige berdiri. Harold tertawa lagi, giginya yang belum semua tumbuh digusi itu membuat Paige dan Aunt Mary tersenyum.

Ini kado natal terindah.

.

To be continued.

Maf kalo pendek dan typonya banyak, karena disebabkan desi paling males editing wkwk. Desi mau ealat omongan desi yang di Bad Habits kemaren. BBD bakal diupdate setelah UKK. Soalnya ide nya belum ada. Hehe

50 votes (+) I’ll update

AdoptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang