Bagian 1

14 17 2
                                    

Awal nya cerita ini bermula saat ibu dari anak yang terbaring dirumah sakit, saat itu ibunya melangkah kan kakinya menyusuri koridor-koridor rumah sakit itu, terlihat sangat terburu-buru langkah kaki yang melangkah lebar, keringat yang bercucuran air mata yang tiada henti nya ia teteskan seiring berjalannya langkah kaki itu dan kekhawatiran yang tiada hentinya ia memikirkan, memikirkan keadaan putri semata wayang nya itu yang terbaring di atas kasur milik rumah sakit, ini sudah menjadikan rutinitas ibu nya yang selalu menyusuri koridor-koridor rumah sakit itu, namun takdir berkata lain setelah dokter vany memberitahukan lewat ponsel miliknya bahwa anak semata wayang nya itu telah mendekati vonis

Tepat di depan kamar VIP ia berdiri, tak sanggup rasanya ia memasuki ruangan itu melihat putrinya yang sedang berjuang melawan rasa sakitnya, menjadikan kesakitan putrinya itu tersalur dalam desiran darah ibunya

Tak lama berdiri di kamar VIP itu dr vany pun keluar dari kamar gadis cantik anak semata wayangnya

Ibu: "gimana,dok?"

Hanya kata itu yang sedari tadi ingin ia tanyakan pada dr vany, pun kata yang selalu ia tanyakan dalam pikirannya sembari menyusuri koridor rumah sakit tadi

Dr vany: "tenang ibu, putri ibu mengalami koma, saya tidak tahu kapan putri ibu tersadar dari koma nya namun..." ucap dr vany terputuskan, dokter itu tak sanggup rasanya memberikan kabar buruk bagi sang ibu dari putri yang terbaring di kamar VIP tersebut

Ibu: "kenapa dok," rintih ibunya kini yang terbingung atas ucapan dr vany yang terputus dan khawatir atas ucapannya pula.

Dr vany: "sebaiknya ibu ikut ke ruangan saya" ajak dr vany tersebut sembari berlalu yang dibuntuti oleh ibu dari gadis yang terbaring disana

Sesaat sampai di depan ruangan dr vany ibu gadis itu dipersilahkan untuk masuk

Dr vany: "silahkan duduk" katanya sembari tersenyum

Ibu: "jadi gimana dok"

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang