Bagian 6

9 15 2
                                    


**
Aldi menyusuri koridor2 rumah sakit, terlihat senyum nya selalu mengembang. Ia berniat akan menemui dokter Vany, sebelum nya ia sudah berjanji menemukan dr.Vany  pukul 17:00 namun saat ini hati nya sangat senang. Ia memajukan jadwal pertemuan nya.
Tepat di depan ruangan dr.vany Aldi melangkah maju, membuka kenop pintu.

"Aldi?"

"Hay dok?" Ucap Aldi tersenyum lalu duduk dikursi berhadapan dengan dr.Vany

"Kursi roda kamu?" Tanya dr.Vany,pasal nya Dr.Vany sangat tahu akan sifat Mama Aldi yang sangat khawatir. Ia pasti takkan membolehkan Aldi untuk berjalan kaki mengingat kondisi jantung nya yang masih blm stabil untuk 3bulan ini.

"Aldi sehat ko" ucap Aldi mantap sembari tersenyum. Senyuman nya tak pernah pudar.

"Syukurlah" dr.Vany menghembuskan nafas panjang nya mendengar perkataan Aldi. Dr.Vany menganggap Aldi sebagai adik kandung nya, semenjak Aldi mengindap kanker jantung dr.vany lah yang selalu mengobati rasa sakit Aldi

"Ini resep nya , nanti kamu ke apotik ya untuk membeli resep ini, dan ini sudah saya tambahkan dosis nya, jangan terlalu cape, dan jangan telat minum obat nya ya Aldi" Aldi hanya tersenyum mendengarkan ocehan dr.nya ini

"Aldi saya serius jangan menatap saya seperti itu" tukas Dr.Vany yang kesal dengan sikap Aldi itu. Mungkin ali terlalu senang.

"Nanti baper ya dok?" Canda Aldi, dr.vany hanya mencibir.

"Terimakasih dokterku"sambung Aldi kemudian ia pergi berlalu dari hadapan dr.vany
***

With YouNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ