Way To Melt Him [PAUSED]

Rush

Wonu ngambil hapenya, nyalain flash. Begitu sampe di depan kamar mandi, dia ngetuk pintunya.

Tok tok...

-BRUK!

"Yah! Gyu? Lo di dalem?"

"Keran dimana- AGHH MASUK LAGI YAKHHH!"

"buka pintunya"

"Susah..- busanya masuk mata!"

Wonu nyoba muter kenop pintunya dan ternyata nggak kekunci. Alias kunci pintunya emang rusak atau gak fungsi.

Wonu nyari selang air, lalu nyemprotin asal ke arah Mingyu karena dia nggak bisa liat jelas. Flash hapenya juga udah dimatiin karena kalo nyala bisa gawat.

"Yak!! Udah!! Woeee"

"Lo gapapa?"

"Iya, udah-" Mingyu kebatuk-batuk akibat Wonu tadi nyemprot ke arah mulutnya juga.

Wonu langsung lari keluar dan nutup pintunya. Sesaat kemudian lampu pun nyala. Wonu bisa nafas lega karena nggak jadi liat singa di dalam sana.

***

"Hosh, mi ayamnya" Mingyu nepuk pundak Hoshi di kala waktu istirahat itu di kantin, gak lupa sama janjinya kemaren.

Hoshi cuma ngelirik sipit ke Mingyu lalu ke abang mi ayam buat beli semangkok.

"Loh gue doang?"

"Semangkok berdua biar hemat"

"Heish... Hemat apa pelit"

"Lagi nabung gua" Hoshi ngerapihin seragam dan dasinya.

"Hah?? Nabung? Buat apaan?"

"Buat masa depan lah bro" ujarnya mantap tapi keliatan konyol.

"Siyyal.. pret hosh, pret"

"Hoshi" ujar seseorang yang dateng dari belakang Hoshi sendiri.

"Ah, udah ngumpulin tugasnya ji?"

Bocah dewasa yang kecil tersebut ngangguk. Itu Uji.

Lalu Uji duduk di sebelah Hoshi.

Ini anak berdua akur kenapa ya...
-mingyu

Hoshi beranjak dari tempat duduknya, lalu mesen mi ayam lagi.

"Belom makan kan? Sini bareng gue aja" ujar Hoshi kali ini ngelus kepala Uji.

"Pffft!-" Mingyu hampir keselek mi ayam yang dia makan. Sial, dia minta hoshi traktir mi ayam gapake minumnya.

"OHOK.. MINUM-GHH.. HOEK-"

Untung Hoshi perhatian. Dia langsung ngambil air mineral dan ngasih ke Mingyu.

"Pelan pelan bro..." Hoshi ngelus pundak Mingyu yang baru bisa nafas dari mi tadi yang nyangkut di tenggorokannya.

"Gue shock-"

"Kenapa?"

"Kalian berdua tiba-tiba deket gitu-"