Chapter 3 - My Nightmare

10.7K 441 30
                                    

haloooooo.. maaf ya lama banget updatenya. hehehe. lagi berpetualang sebagai jobseeker soalnya. doain aja ya semoga mendapatkan yang terbaik. hehehe. thanks  alot yang sudah mau nungguin. terima kasih untuk semua vote dan comment kalian. kalian semua adalah aspirin-ku ketika aku butuh semangat. hehehe.

xoxo - shabrina

------------------------------------------------------------------------------------

Alex's POV

Sial! Betina yang satu ini sepertinya mengalami kelainan hypersex. Lihat saja aksinya di atas pangkuanku. Gila!!! Dia bahkan terus menstimulasiku agar terus bermain bersamanya.

Untung saja tadi, Siska, sekertarisku sudah ku beri pesan agar tak membiarkan seorangpun masuk ke ruanganku. Bisa gawat jika aku ketahuan bercinta di ruang kerjaku di kantor dengan seorang perempuan maniak sex.

Kukulum lagi ujung payudaranya yang menggelantung menggairahkan. Seiring gerakan naik turunnya, dadanya turut menggodaku. Oh...this amazing  breast... aku yakin dada Naraya  lebih dahsyat dari yang satu ini.

Wait! Am I just thinking about Naraya? Wohoo... This's incredible. Kenapa bisa perempuan itu yang terlintas di kepalaku walaupun aku melakukan sex dengan wanita lain?

Yeah...aku mengakui bahwa sejak melihatnya secara langsung di klub malam, kepalaku tak henti-hentinya memikirkan tubuhnya. Yeah... wondering bagaimana wanita keras kepala itu akan menjerit, meronta, dan mendesah di bawah kendaliku. Selain mendapatkan kepuasan, I will get the jackpot.

Okay, bunyi telepon kantor mengganggu sejenak kegiatanku. Aku kemberikan tanda pada wanita seksi di atas pangkuanku agar lebih slow down. I need to pick up this phone.

"Siska, bukankah tadi saya sudah bilang untuk tidak diganggu?"tanyaku sedikuit geram.

Kudengar suara Siska yang sedikit takut. "Ada seseorang yang memaksa bertemu bapak. Saya sudah bilang bahwa bapak tidak bisa ditemui. Tapi, Bu Naraya memaksa,"ucapnya.

Naraya? Yah...ini memang sudah waktunya dia akan muncul di hadapanku. Dia pasti datang untuk menjawab penawaranku. Dan kutebak, dia pasti setuju.

Aku menoleh pada pasangan ML ku kali ini. "Cukup untuk hari ini, Jean. Talk to you later,"kataku sambil merapikan kemeja dan dasiku.

"Gonna catch you up tonight, Hon,"ucap Jean

"No. Not tonight. I'll call you later.,"kataku.

Setelah memberikan kecupan singkat, wanita yang bernama Jean itu kemudian meninggalkan ruanganku. Tak berapa lama kemudian, Naraya muncul dari balik pintu. Dan seperti biasa, wajahnya terlihat sebal menatapku.

"Hai sweety,"sapaku melangkah mendekatinya yang sudah duduk di sofa tanpa kupersilahkan.

"Jangan deket-deket gue! Stop di situ!"kata Naya setengah berteriak.

Tapi aku memilih acuh saja terhadap perintahnya dan duduk di sebelahnya di sofa panjang. Dia bergidik sebal dan menggerutu pelan. Duh, baru kali ini kutemukan wanita seperti dia yang bahkan tak mencoba menunjukkan aset-aset berharganya padaku. Haha.

"Gue terima syarat lo!"jawabnya.

Aku tersenyum tenang. Sudah kuduga bahwa Naya tak akan menolak bentuk kerja sama ini. Keadaan perusahaannya sedang terdesak. Bagaimanapun para investor pasti mendesaknya untuk segera mencari bala bantuan. Dan itu tak mudah, karna hanya ada beberapa saja perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan perusahaannya.

TGS 1st - Silly MarriageWhere stories live. Discover now