SATU | Pertemuan

1.1K 33 9
                                    

Pagi hari yg cerah yoona sudah mondar mandir di dalam rumahnya untuk mencari sepatunya yg entah ke mana

"bibi... Bii sepatu sekolahku di mana?" Teriak yoona

"Ini non" ucap bibi kim

Setelah selesai mencari perlengkapan sekolahnya dan merias diri dengan make up yg natural yoona pun berpamitan kepada mama dan papanya untuk pergi ke sekolah

"ma, pa yoona pergi ke sekolah dulu ya" pamit yoona kepada kedua orang tuanya

"Kamu gak mau sarapan dulu nak" ucap Ny Im

"Gak ma soalnya aku udah mau telat" teriak yoona yg sudah berada di luar rumah

Tn im hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak gadis semata wayangnya itu

Sesampainya di sekolah yoona bergegas berlari menuju kelasnya Xll ipa 2 dan tanpa sadar dia menabrak seseorang, buku-buku yg dia bawapun jatuh berserakan di lantai

" Hei! kalau jalan liat-liat dong punya mata gak sih"omel yoona pada lelaki yg di tabraknya

"Kamu yang nabrak saya, seharusnya saya yang marah bukannya kamu, main nyerocos saja emangnya kamu tidak pernah di ajarin sopan santun ya? " sembur laki-laki itu

yoona makin tersulut emosi karna mendengar ucapan lelaki itu dia baru saja akan membalas ucapan lelaki tersebut tetapi diurungkannya karna mendengar bel tanda masuk sudah berbunyi Yoona hanya bisa menahan kekesalannya dan lansung pergi menuju kelasnya

" Hei, im yoona kamu dari mana saja? " tanya sahabatnya yang bernama yuri

" Iyani datang-datang malah manyun" sambung soyoong yang heran melihat yoona yg manyun

"pokoknya aku lagi kesel bangat sama cowok yang nyebelin tadi"

"ehm cowok? Siapa?" tanya yuri bingung

"Anak kelas berapa?" tanya soyoong

"Atau anak baru apakah dia tampan?" sambung yuri dengan mata yang berbinar

" Entah lah aku juga tidak tau yang pasti dia bukan anak baru ataupun murid sini" ucap yoona yang semakin kesal mendengar pertanyaan dua sahabatnya itu.

Hai jangan lupa vote dan comen ya dan maaf klau cerita atau penggunaan katanya agak aneh, karna baru belajar nulis jadi harap di maklumin aja ya masih amatiran

my teacher my lovelyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu