gadis itu kemudian membuka dan membaca apa yang ada di dalamnya. tidak sampai semenit, dan althea langsung memaki arhan.

"heh sinting! jangan bercanda ya lo, gak lucu, goblok!" althea melempar amplop itu ke dada arhan, "nih ambil lagi. anggep gue gak pernah baca itu."

"please, the. gue cuma mau dia baik - baik aja kalo gue pergi nanti. biar gue tenang terus–"

"ya dia gak bakal baik - baik aja lah! lu bego apa tolol apa gimana sih." gantian kini althea yang memotong ucapan arhan sebelum dia menyelesaikan kalimatnya.

"the, tapi–"

"gini ya, mending lo bilang ke dia langsung. sekarang. biar dia gak sakit hati kalo nanti tiba - tiba lo ngilang." kata althea.

"gue gak bisa, tolong ngertiin–"

"lo juga ngertiin perasaan dia dong! gimana rasanya kalo orang yang lo sayang ternyata sakit parah dan lo baru tau hal itu di hari pas dia udah mau pergi?!" althea mengucapkan itu dengan nada kesal. sungguh, dia tidak akan bisa membayangkan bagaimana aletta nanti jika ditinggalkan arhan.

althea tentu tidak akan pernah lupa raut wajah temannya yang selalu bahagia saat menceritakan apa yang terjadi tentang dirinya dan arhan.

matanya selalu berbinar, dan senyumnya tidak pernah luntur sampai akhir cerita. dia tidak siap melihat aletta menangis dan bersedih.

"karena gue sayang sama dia, the. makanya gue ngelakuin ini." ungkap arhan.

laki - laki itu menunduk, tidak mau menatap mata althea karena sekarang mata yang selalu menatapnya dengan sinis berubah menjadi mata yang memancarkan kesedihan dan amarah sekaligus.

arhan tahu, althea pasti marah karena tindakannya saat ini. namun di lain sisi dia juga sedih, arhan telah menjadi salah satu teman baiknya, terima kasih kepada aletta.

"terus kalo lo sayang, lo mau ninggalin dia gitu aja? setelah semua ini? seriously, ar?!" tanya althea sekali lagi dengan penuh penekanan di tiap kata yang dilontarkannya.

"tugas gue cuman buat bikin dia get through all her problems, dan gue hampir berhasil. apalagi sekarang ada kalian yang gue percaya bisa ngehibur dia." arhan berkata dengan mantap dan dia tersenyum.

"dan tenang aja, gue pergi untuk kembali kok. makanya doain biar gue bisa pulang dengan utuh, gak cuma nama." tambahnya lagi.

"ngomong kayak gitu sekali lagi, gue gampar ya lo." kata althea sambil menghapus air mata yang berhasil menembus pertahanannya.

arhan malah terkekeh, dan menarik gadis itu dalam pelukannya. althea tentu terkejut, dan dia meronta.

"udah sih tenang aja, gio gak bakal marah kok– A–AAAWW" arhan meringis sambil melepaskan pelukannya. althea baru saja menginjak kakinya dengan keras.

"gak usah bawa - bawa gio, ya." ucapnya sinis.

"ngomong - ngomong gio, dia sama millian juga udah tau. jadi gue mercayain aletta sama kalian bertiga."

"berapa lama lagi?"

"gak tau. kayaknya tujuh bulan lagi, soalnya gue masih disuruh check up rutin di sini. kalo emang udah gak bisa, baru deh pergi." jelas arhan, sekarang dia bisa menatap althea lagi.

"kenapa gak secepatnya aja? biar lo baliknya juga cepet? biar aletta cepet pulih juga."

"good things take time, kali. udah ah mending ke dalem, kasian cewek gua nunggu lama." kata arhan sambil berbalik meninggalkan althea yang sedang memaki - makinya dalam hati.

"oh iya, gio juga suka sama lo kok!" lanjutnya setelah berada lima meter jauhnya dari gadis itu, karena bahaya jika dia mengatakan hal itu dari jarak dekat.

"ARHAAAN BRENGSEEEKKK"

- -

LUNAAAAS.







lupa bilang. sampai ketemu di

soalnya nanti disitu bakal ketauan arhan pulang apa engga hehehehe nantikan ya gengs

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

soalnya nanti disitu bakal ketauan arhan pulang apa engga hehehehe nantikan ya gengs.

[1] a little too much; hwang hyunjin✔Onde histórias criam vida. Descubra agora