05

1.9K 477 53
                                    

ingat tidak, dulunya aletta punya teman dekat? salah satunya adalah millian. dari keempat teman aletta yang lain, dia paling dekat dengan millian. karena ketiga temannya yang lain tidak akan mengangkat teleponnya saat aletta terbangun tengah malam dan membutuhkan teman bicara, yang lain tidak akan mengingatkan aletta untuk mengerjakan tugas yang deadlinenya adalah besok, ketiga lainnya hanya akan berpura - pura tidak membaca pesan aletta yang dikirimnya lewat grup chat mereka yang menyatakan bahwa ia sedang lapar sedangkan millian tidak akan mengetik 'aduh gwa nga baca gwa pake hetset' melainkan langsung meluncur ke rumah aletta dengan makanan yang dimasak bundanya.

bisa kalian bayangkan sedekat apa mereka, dulu?

millian ada di sampingnya saat pemakaman mama, namun seminggu kemudian, dia menghilang. dia menghilang saat aletta butuh sandaran untuk menangis.

dan dua bulan lalu aletta sangat terkejut melihat kehadirannya di studio musik yang dijadikan tempat nongkrong arhan dan teman - temannya. ingin rasanya saat itu aletta memeluk erat sahabatnya, memarahinya karena sudah menghilang berbulan - bulan tanpa kabar, dan menangis sejadi - jadinya.

namun setelah mata mereka bertemu, bukan tatapan hangat penuh sayang yang ada di mata cowok itu, melainkan tatapan dingin yang tidak pernah aletta lihat sebelumnya.

yang membuat aletta lebih sakit hati lagi adalah millian yang bertingkah seolah - olah cowok itu tidak mengenal aletta.

dan saat ini, millian menelponnya?

aletta dengan cepat menekan ikon hijau yang tertera di layar ponselnya, kemudian terdengar suara millian dari seberang sana. suara yang sangat - sangat aletta rindukan.

"um, halo?" sapanya. aletta tidak bisa menahan senyumnya, bahkan air mata ikut keluar dari matanya.

"letta? lo—" kalimat millian terputus ketika mendengar isakan aletta. cewek itu bukan menangis karena sedih melainkan bahagia, millian masih memanggilnya dengan nama itu.

"loh, kamu kenapa?!" millian tiba - tiba meninggikan suaranya tanda khawatir. aletta masih bungkam setelah mendengar cowok itu merubah cara bicaranya, millian khawatir dan aletta suka itu. tandanya dia masih peduli.

"letta jawab aku" kali ini bicaranya lebih dingin, tandanya dia ingin pertanyaannya segera dijawab, aletta tau. sungguh, kegembiraannya tidak dapat diutarakan dengan kata - kata. dari sembilan kata yang telah cowok itu lontarkan selama satu menit, aletta tahu pasti bahwa milliannya sudah kembali.

"kalo kamu gak mau jawab yaudah aku mati—"

"kenapa?" suara serak aletta membuat millian mengurungkan niatnya untuk mematikan sambungan telepon mereka.

"kamu abis nangis ya?" tanya cowok itu, padahal dia sudah tahu kenyataannya.

bukannya menjawab pertanyaan millian, aletta malah berkata, "kenapa kamu ninggalin aku?" dan tangisannya kembali pecah.

di seberang sana, millian jadi khawatir. dia sangat ingin menemui aletta saat itu juga, tapi dia ragu.

"aku bakal jelasin semuanya. kamu tenang dulu, jangan nangis, please, apa aku ke rumah kamu aja?" kata millian. aletta menggeleng - gelengkan kepalanya lalu berkata,

"jangan ke rumah. ada orang jahat, mil.."

mendengar itu tentu saja millian jadi lebih khawatir, dia takut terjadi apa - apa pada sahabatnya.

"gimana sih ada orang jahat terus kamu diem aja!? pokoknya aku kesana seka—"

"orang jahatnya gak bakal nyakitin aku. tapi kalo kamu kesini, bisa jadi nanti kamu yang disakitin, atau aku.." aletta lagi - lagi memotong perkataan millian. cowok itu hanya bisa menghembuskan napasnya kasar, dia sedikit lega dan mulai mengerti siapa orang jahat yang di maksud aletta.

"oke.. tapi sekarang kamu berhenti nangis dulu, aku mohon. aku gak mau denger kamu nangis apalagi liat kamu nangis." ucap millian dengan serius. "aku nelpon cuma mau mastiin kamu baik - baik aja apa engga, taunya kamu gak lagi baik - baik aja. aku mau ngajak kamu keluar tapi udah malem, aku mau kesana gak di bolehin, terus aku jelasinnya gimana?" lanjutnya.

"iya iya ini gak akan nangis lagi, janji. hmm gimana kalo ketemuan aja besok? di kafe tempat kita suka makan bareng dulu itu loh, masih inget gak?" kata aletta, sedikit berharap kalau millian masih ingat kenangan mereka dulu.

"masih lah. yaudah sekarang kamu tidur aja, jangan lupa doa, jangan mikirin hal - hal lain, udah pokoknya tidur nyenyak ya? aku matiin, bye."

dan sambungan telepon benar - benar diputuskan oleh millian. salah satu kebiasaan yang masih aletta ingat dan tidak hilang dari cowok itu adalah dirinya yang suka memutuskan sambungan telepon secara sepihak jika apa yang ingin dia bicarakan sudah tersampaikan semuanya.

aletta mengunci kedua tangannya lalu memejamkan matanya, berdoa. setelah itu, dia mencari posisi yang pas untuk tidur namun diinterupsi oleh bunyi ponsel tanda ada pesan masuk.

gadis itu kembali duduk tegap di ranjangnya dan mengecek pesan dari millian.

millian boo🙈

jangan mikirin yang macem" dulu, aku ninggalin kamu ada alasannya dan aku harap kamu bakal ngerti. jangan too excited buat ketemu aku besok, aku tau kamu kangen tapi jangan sampe kamu gak tidur karena mikirin aku ya :)
8.57 PM

i miss you too. sooooo much. sleep tight, letta💓
8.58 PM

jangan kegeeran.
8.58 PM

kamu juga tidur ya, jangan ngalong terus
8.58 PM

gak bakal ngalong lagi, aku udah tobat tau
8.58 PM

bagus deh kalo gitu, hapeku mau di charge ya
8.58 PM

dadah 🐒🐒🐒🐒🐒🐒
8.59 PM

dihhhhhh
8.59 PM

aku udah makin ganteng tau, monyetnya gak cocok lagi buat aku
8.59 PM

bd amat.
8.59 PM

once a little monkey will always be little monkey
9.00 PM

aletta menghidupkan mode pesawat di ponselnya dan menyolokkan charger, menyimpan semua makian yang mungkin akan dilontarkan millian untuk besok. gadis itu tidak bisa berhenti tersenyum memikirkan pertemuan mereka besok.

he is really back.

- -
woooooii wkwkwkwkw bagaimana tanggapan kalian tentang part ini?

maaf telat update kemaren sibuk natalan :(
btw vote dan komennya yaaaa, susah banget apa ya ngeklik tombol vote tuh :")

[1] a little too much; hwang hyunjin✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora