10

1.4K 353 41
                                    

salahkan millian yang memarkir mobilnya jauh dari kedai. salahkan cuaca juga yang membuat semua pelanggan kedai mereka terjebak dalam hujan, dan membuat tempat parkirnya penuh.

jadi millian basah kuyup karena berlari menerobos hujan dari tempat mobilnya diparkir.

mereka bertiga sekarang dalam keadaan basah kuyup setelah menerobos hujan lagi. niat kedua cewek itu untuk pulang dalam keadaan baik - baik saja nampaknya tidak terwujud.

30 menit waktu mereka menunggu hujan reda agar bisa pulang tanpa membasahi seragam mereka dan waktu itu terbuang sia - sia karena ujungnya seperti ini. beruntung millian selalu menyediakan selimut dalam mobilnya. dulu selimut ini untuk jaga - jaga kalau aletta kedinginan saat mereka pergi bersama. dan aletta memaksanya supaya menyediakan selimut tambahan untuk millian sendiri namun omelannya itu selalu disahuti, "aduh, letta. aku kan cowok, tahan kalo sama dingin mah! yang satunya gak bakal berguna, cuma menuhin bagasi doang" dari millian. namun aletta tahu bahwa cowok itu tetap akan menuruti kata - katanya. dan sekarang terbukti bahwa selimut itu ada gunanya.

aletta memberikan satu selimut kepada althea yang sedang menyetir dan satunya lagi untuk dirinya dan millian. iya, satu selimut berdua. althea jadi nyamuk aja.

"thea.. maaf ya ngerepotin," kata aletta yang duduk di kursi penumpang di belakang bersama millian yang sedang menyenderkan kepalanya di bahu gadis itu.

"gapapa, santai aja. lagian gue juga hari ini gatau mau tidur dimana," raut wajah aletta makin menunjukkan kalau dia merasa sangat bersalah. gadis itu menoleh pada millian di sampingnya dan bertanya,

"arhan mana?"

"ngggg... di sana" jawabnya masih dengan mata terpejam. aletta ingin bertanya lebih lanjut namun melihat millian seperti ini, dia jadi mengurungkan niatnya.

millian tertidur di bahu aletta sepanjang perjalanan, dengan jari - jari mereka yang saling bertautan, dan tangan kanan aletta yang tidak pernah berhenti mengusap kepala cowok itu dengan sayang.

althea melihat semuanya dan tersenyum dalam diam.

- -

mereka sampai ke tujuan. setelah tidur sebentar, millian jadi terlihat sedikit lebih baik. saat ini juga hujannya telah reda, namun baju mereka masih basah.

"kamu perlu jelasin kenapa kita kesini, siapa yang ada di sini, karena siapapun itu aku mau marah ke dia soalnya udah bikin kita bertiga kayak gini," ucap aletta tepat saat mereka memasuki lift menuju lantai 9, "terutama kamu, tuh. bikin aku panik tau gak sih?! aku pikir kamu kambuh lagi!"

"maaf.." hanya itu yang keluar dari mulut millian. dia menarik aletta agar lebih dekat dengannya dan langsung mendekap gadis itu dalam pelukannya, lupa kalau dalam lift itu juga ada althea yang rasanya ingin segera keluar dari situ.

setelah menyusuri koridor, mereka sampai di depan kamar nomor 915. aletta segera menggeser pintunya dengan cepat, penasaran akan siapa yang bertanggung jawab atas semua ini.

seisi ruangan langsung menoleh ke arah pintu, dan aletta melihatnya. sedang tersenyum ke arah mereka walaupun dengan keadaan kaki dan tangan yang sedang di gips.

"hehehehe, al. hai," sapanya saat melihat aletta berjalan ke arah kasur dengan seorang perempuan mengikutinya dibelakang.

millian sudah lebih dulu membaringkan dirinya ke atas sofa karena kepalanya masih sedikit pusing.

"al, mau minum apa?" tanya arhan yang kebetulan sedang membuat teh hangat untuk chandra dan darwin.

"kopi ala gio lagi mau gak, al?" kali ini gio yang bertanya. namun aletta tidak menjawab karena sedanh fokus pada kaki dan tangan cowok di hadapannya ini.

"kamu kenapa sampe kayak gini sih, astaga..." ujar aletta masih sambil memperhatikan kaki dan tangan felix yang di gips.

"jatoh, al. kasian tau si jenggo lagi kritis, gak bisa jalan lagi huhuhuhu" jawaban dari felix inilah yang membuatnya dihadiahi sentilan di jidat oleh aletta.

"kamu tuh juga gak bisa jalan! bukan cuma jenggo. aduh pusing deh kirain arhan yang kenapa - napa, taunya kamu. aku sampe basah - basahan gini tau! millian juga jadi demam gara - gara kamu semua nih."

"yeee gue juga kan sakit, al. susah nih, gak bisa ngapa - ngapain lagi, untung muka gue utuh ya, masih ganteng." felix membela diri dan sekalian memuji dirinya sendiri. aletta ingin menyentil jidat felix lagi namun dirinya merasa kasihan.

"makanya bawa motor tuh yang bener. udah dibilangin juga. batu sih!" kata aletta, "aku udah lama gak ketemu kamu, sekalinya ketemu kamu lagi kayak gini." lanjutnya lagi. felix nyengir,

"al, yang di belakang lo siapa? hihihi, cantik."

dan satu sentilan kembali mendarat di jidat felix.








happy new year semuanyaaaaa!!! wishing all the best buat kalian semua💞

[1] a little too much; hwang hyunjin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang