Hyung And Me ✔

9.

"Duduk!! jelaskan semuanya!"

"hyung, aku sama sekali tidak memukulnya. Aku berani bersumpah, dia memfitnahku. Jika hyung tak percaya tanyakan saja pada kris, dia ada saat kejadian itu."

"ceritakan semuanya, apa yang terjadi saat itu."

"jadi saat aku keluar kelas dan menuruni tangga, ada seseorang yang mendorongku, untunglah kris dapat menarikku, jika tidak aku pasti sudah terjatuh. Dan orang itu tiba-tiba memukulku, posisinya tepat seperti yang difoto. Itu pasti ada mengeditnya hyung, aku yakin."

"kau bilang kau dipukul? tapi kenapa tidak berbekas?"

"saat itu aku menyembunyikannya darimu, aku takut kau salah paham."

"lalu kenapa wajah orang itu babak belur?"

"aku tidak tahu hyung, setelah memukulku dia langsung pergi begitu saja."

"dia temanmu?"

"bukan, aku belum pernah bertemu dengannya."

"baiklah, kalau begitu kita kerumah sakit sekarang, kita temukan kebenarannya disana."

"baik hyung."

Sebenarnya luhan hanya ingin meyakinkan jika pernyataan minseok benar, dia percaya dengan perkataan minseok, namun dia takut jika orang yang mengirimkan foto itu akan berakibat buruk bagi minseok nantinya. 30 menit akhirnya mereka sampai ditujuan, dan segera luhan menelfon orang tersebut.

"hallo, bisakah kau memberitahuku dimana temanmu dirawat? kami sudah dirumah sakit."

"temanku ada diruang icu, dia masih koma."

"baik, kami segera kesana."

pip.

Setelah sampai disana, luhan langsung menghampiri orang tersebut dan menanyakan keadaan temannya, namun minseok tidak, dia kaget melihat siapa orang didepannya, orang yang memfitnahnya adalah orang yang dulu menjadi musuh besarnya saat minseok masih berstatus ketua geng.

"bagaimana keadaanya?"

"memprihatinkan, dia masih koma. Aku tidak tahu dia bisa bertahan apa dia. Adikmu benar-benar jahat, dia terus memukulinya tanpa ampun padahal temanku sudah meminta maaf, jelas terlihat difoto itu jika adikmu sangat kejam. Aku hanya ingin dia bertanggung jawab."

"tapi minseok bilang justru temanmu yang memukulnya, temanmu mendorong minseok saat menuruni tangga, foto saja tidak bisa dijadikan sebagai bukti, bisa saja itu hanya rekayasa."

"aku punya bukti lain, ini adalah video cctv sekolah. Dan adikmu tidak bisa mengelak lagi."

Lalu orang tersebut memperlihatkan sebuah video dimana terlihat jelas bahwa minseok memukuli seseorang dengan brutal, dan disana tidak ada kris. Hanya ada minseok dan orang itu.

"minseok!! jelaskan maksud video ini!! jelas ini kau!!"

"hyung!! ini tidak benar!! kau tau dia itu.."

"aku tidak mau mendengar apapun. Sekarang kau harus meminta maaf dan bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan."

"tapi hyung... aku tidak bersalah."
"cepat minta maaf!!"

"aku tidak mau!! aku sama sekali tidak melakukan hal itu."

"cepat minseok! ini perintahku!!"

"sudahlah... aku tak mengharapkan minseok meminta maaf, aku hanya ingin temanku bisa sembuh, itu saja."

"aku mohon kau bisa maafkan minseok, aku akan membiayai semua pengobatan temanmu sampai dia benar-benar sembuh. Kau tidak usah khawatir aku akan bertanggung jawab."

"tidak bisa hyung!!! aku tidak memukulnya! aku difitnah!! DAN KAU!!! apa maksudmu melakukan ini hah?? masalah kita dulu sudah selesai bukan?"

Kali ini minseok marah, dia tak terima difitnah seperti ini, dulu memang orang itu adalah salah satu musuhnya, namun itu sudah berakhir, kelompok minseok dan kelompoknya sudah berdamai, tapi kenapa dia melakukan ini semua?

"maaf, tapi aku berbicara sesuai fakta. Dan aku tidak pernah mengenalmu sebelumnya, apa maksudmu dengan masalah kita sudah selesai? aku tidak mengerti."

"kau jangan pura-pura!! siapa yang menyuruhmu melakukan hal ini?? SIAPA!!! cepat katakan!!"

"MINSEOK!! cukup! kita pulang!"

"tidak hyung, aku harus selesaikan masalah ini."

"kita bicarakan dirumah!!"

Luhan dengan kasar memaksa minseok untuk pergi dari tempat itu, dia sungguh malu dengan perbuatan minseok. Padahal dia sangat yakin jika minseok tidak melakukannya, namun hasilnya diluar dugaan, minseok kembali berulah.

Di lain tempat seseorang tersenyum senang melihat adegan tersebut, kemudian dia pergi untuk mengejar kemana luhan dan minseok pergi.

"permainan kita mulai."