6.

1.8K 201 13
                                    

"sehun, apa aku sedang bermimpi? lihat itu, tuan muda luhan pergi dengan tuan muda minseok."

"kau sedang tidak bermimpi. Apa yang kau lihat benar adanya."

"semoga saja ini tidak sementara, tuan muda luhan benar berubah, dia bersikap baik pada adiknya. Kasian tuan muda minseok, dia sangat membutuhkan hyungnya saat ini."

"iya, aku juga berharap begitu. Kita berdoa saja."

"yap."

Luhan benar menerima ajakan minseok untuk menonton dibioskop. Kini mereka sudah tiba ditempat, tak lupa makanan dan minuman mereka beli, meskipun semua minseok yang bayar itu tak jadi masalah. Minseok senang, dia berharap ini bukan mimpi. Selama film diputar, minseok tak sepenuhnya menikmati alur cerita. Dia sibuk memperhatikan wajah hyungnya yang sangat dia rindukan, minseok bahagia, sangat bahagia.

"hyung, filmnya sangat bagus ya? aku suka sekali jalan ceritanya."

"bukankah selama tadi kau hanya memperhatikan wajahku?."

"ahh, itu hanya... hanya sesekali saja hyung, habisnya hyung tampan."

"tidak usah kau sebutkan aku sudah tau, jika aku ini tampan. Dan aku heran mengapa wajahmu tidak sepertiku? wajahmu ini..."

luhan memperhatikan wajah minseok sambil menunjuk-nunjuk pipi minseok.

"seperti... anak kucing, sangat lucu, dan pipimu ini.. ohhh bulat sekali seperti bakpao."

"oh benarkah?? aku seperti kucing? dan pipiku bulat??"

"ya ampun... ternyata kau polos sekali. Minseok, aku ingin mengatakan sesuatu."

"apa itu hyung? katakan saja."

"ah tidak enak kita bicara sambil berjalan seperti ini. Lebih baik kita cari tempat yang lebih enak."

"baiklah, ayo."

minseok dengan senangnya menggandeng luhan, mereka bingung mencari tempat yang tepat. Sekian lama berfikir, akhirnya mereka menemukan tempat yang tepat. Ya disini, dihalaman rumah mereka. Dirumah.

"hyung, apa yang ingin kau katakan?"

"minseok, hyung minta maaf.. selama ini hyung bersikap kasar padamu. Selama ini hyung tidak pernah memperhatikanmu, aku tau kau sudah berubah, kau tidak seperti dulu. Kau anak yang baik sekarang, tapi aku tidak pernah mau menerima perubahanmu, aku egois. Aku tak pantas menjadi hyungmu. Aku minta maaf minseok, aku menyesal.. "

"hyung..."

"jangan berbicara dulu,aku belum selesai bicara! Minseok-ah, apa kau mau memaafkan aku? aku benar-benar malu padamu, aku bukan kakak yang baik, seharusnya aku menjagamu, melindungimu, tapi apa yang aku lakukan? aku mengabaikanmu, sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu. Aku minta maaf,, katakan! apa yang harus aku lakukan untuk menebus semua kesalahanku?"

"hyung..."

minseok tak sanggup berkata apa-apa, dia tak menyangka bahwa luhan akan mengatakan hal ini. Sudah bersikap baik saja dia sudah sangat senang dan sekarang luhan memohon maaf padanya, mengatakan sesuatu yang sangat indah.

"minseok, kenapa diam saja? kau tidak mau memaafkanku? aku tau ini pasti sulit bagimu. Aku akan terima semuanya, apapun yang kau katakan."

"hyung,, aku tidak pernah berharap kau akan meminta maaf padaku. Hyung sudah bersikap baik saja aku sangat senang. Aku tidak pernah marah apalagi benci padamu."

Hyung And Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang