Aturan Mayoritas dan Kebiasaan Berpikir Jauh

42 0 5
                                    

Hai, hai! ^^

Sebelum dimulai, mari sekali lagi aku ucapkan selamat Tahun Baru 2018

YAY!!! *\(>o<)/* YAY!!!

Q : Eh! Stop bro!

A : Huh? Apaan sih?

Q : Tapi katanya hiatus satu tahun?

A : Kan bener sih. Aku hiatus setahun.

Q : Tapi kau terakhir nulis kan tgl 30. Ini baru tanggal 3. Kau kan baru hiatus 4 hari.

A : Coba cek dulu tahunnya bro. Aku hiatusnya tahun berapa?

Q : Tahun 2017.

A : Sekarang? Tahun berapa?

Q : Tahun 2018

A : Jadi, aku enggak salah ngomong, kan?

Q : Ugh... Sialan ente!

A : Hahaha. Makanya nyimak! Jangan asal ngerocos aja.

Q : Hahaha.

Maaf atas dialog yang enggak jelas barusan di atas. Oke! Kembali ke topik. Jadi gini, Gan. Apa yang aku mau bahas kali ini adalah Aturan Mayoritas. Artinya apaan sih? Kalo kalian cari di gugel, kalian pasti enggak dapat jawabannya. Klo ada pun hasilnya pemungutan suara pemilu.

Karena non-fiksi, (sumpah! ini yang bikin gw kesel) maka akan saya jelasin maksud dari frasa di atas :

Aturan adalah sesuatu atau kondisi dimana seseorang atau lebih mematuhi dan menjalankan sesuatu atau kondisi tersebut yang sifatnya 'memaksa'. (ini versi gw ya, males ngegugel)

Mayoritas adalah (ini versi gw ya, males ngegugel) :

1. Sekelompok orang yang jumlahnya lebih banyak daripada kelompok yang lain. Dan 'bisa' secara paksa mengatur tindak tanduk serta kegiatan dari kelompok lain yang berada di dalam sebuah lingkungan tersebut. (soalnya menang jumlah)

2. 'beberapa' orang yang memiliki visi dan misi yang sama, dan terkumpul di dalam sebuah wadah atau organisasi yang memiliki 'jumlah anggota yang melebihi' dari total keseluruhan orang yang berada di dalam kelompok lain.

Jika kita menggabungkannya di atas, maka bisa aku simpulkan menjadi sebagai berikut (jangan lupa, ini versi gw ya!) :

Sebuah kondisi yang diciptakan oleh sekelompok orang, demi mengatur kegiatan serta tingkah laku dari keseluruhan anggotanya. Memiliki sifat memaksa serta wajib dipatuhi oleh keseluruhan anggota yang berada di dalam wadah tersebut, dengan catatan keseluruhan anggota 'dengan terpaksa' harus suka-rela menjalani aturan tersebut. Jika tidak mematuhinya 'biasanya' akan dijatuhi hukuman.

Contohnya : UUD, KUHP dan PUEBI

Q : Loh? Kok PUEBI termasuk didalamnya, kan Cuma pedoman?

A : Mengingat pengertian di atas, maka PUEBI diciptakan oleh segelintir cedikiawan, mengatur keseluruhan penulisan bahasa indonesia, serta memaksa para penulisnya untuk menulis sesuai dengan aturan yang tertulis dalam pedoman tersebut.

Q : Terus? Kan enggak ada hukumannya kalo melanggar, kan?

A : Ada! Tapi halus sekali, dan sering diabaikan oleh orang-orang. Yaitu 'hinaan' serta 'penolakan' dari yang 'mengikuti' serta 'mengagungkan' aturan tersebut.

Oke! Sehabis pengertian di atas, mari kita masuk ke diskusi (lebih cocok disebut curhat sih...)

Jadi gini, Gan. Tadi di dalam grup, saya menemukan TS yang memostingkan pertanyaanya mengenai penulisan 'Anda' sesuai kaidah yang berlaku. Langsung saja isinya sbb :

Susahnya Bikin Cerita Sebagai Penulis NewbieWhere stories live. Discover now