#55 ; Jake, Don't Cry

Start from the beginning
                                    

Bukan pertama kali Hoseok ada disini tentu saja--tapi tak pernah meninggalkan kesan bosan.

Setelah tahun baru kemarin, walau ini saatnya merilekskan jari jemari juga monitor otak, agak merasa sepi.

Pertama Jungkook (adik berisik tak kenal umur yang selalu meramaikan hari) dan Jimin sedang pergi bersama sang Ibunda mengambil beberapa shoot untuk--ya keduanya ingin menikah tahun ini jadi mereka rela terbang meninggalkan kepingan salju di Korea untuk bersapa sengat mentari Hawaii. Seandainya Hoseok bisa ikut kalau acara pagelaran busana tepat dihari keberangkatan pesawat tidak menghalanginya. Kedua Taehyung dan Yoongi yang juga harus pergi (walau cuman hari ini dan pulang larut malam) untuk suatu acara perusahaan Taehyung--mau tak mau Yoongi ikut untuk mendampingi. Hoseok merasa semua orang sibuk untuknya dan dirinya selalu sibuk untuk orang lain.

Bagaimana waktu begitu berharga.

Yang tersisa hanya Jake dan dengkuran lucunya tentu saja, Hoseok senang dipercaya.

Jari-jari lentiknya kini tengah memilah-milah rentetan buku disebuah lemari sekat besar--dipercaya kepunyaan Taehyung. Banyak sekali kumpulan eksiklopedia dan filosofi, lalu beberapa poem juga sedikitnya buku novel yang didominasi karya J.K Rowling dan William Sharkespeare, klasik sekali. Ternyata kebiasaan kakak iparnya dalam membaca komik tak lekang waktu, dipaling pojok masih tersusun serial Conan juga beberapa adaptasi Anime baru.

Terkadang Hoseok bertanya, kenapa Taehyung tidak jadi penulis saja? Skit theater drama buatannya saat kuliah dulu bagus bukan main--walau sudah lama sekali itu terjadi. Tapi memang hidup itu kadang tidak punya pilihan. Dia tidak mau memperpanjangnya.

Sebelum langkah-langkah diambil semakin jauh suara rengekan kecil menghentikan pergerakan. Box bayi itu bergetar tidak kencang tapi tetap saja terlihat bergerak, dan Jake mulai menggeliat seperti ulat dibungkusan bedong bayi. "Uh sayang, ada apa?"

Dengan perlahan ia angkat Jake, wajahnya seperti ingin menangis disisi lain agak memerah. Terlihat sudah terisak lama, hatinya langsung teriris--kalau benar begitu dia sangat merasa bersalah lebih memilih kelayapan ketimbang duduk disisinya yang tertidur dengan siaga.

"Ah Jaehyung maafin kakak ya... Kamu lapar, hmm?" Didetik berikutnya rengutan itu pecah jadi tangisan, Hoseok mengeratkan pelukan diiring tepukan penenang. Tak kunjung berhenti pula dan malah terdengar makin nyaring dikamar luas ia memutuskan untuk berjalan sekalian mengambil susunya dibawah. Hoseok lekas mengambil sebotol kecil dalam tas kotak tempat yang pas untuk menjaga suhu, masih hangat dan tidak terlalu panas syukurlah. Langsung saja perlahan ia membuka mulut mungil itu dan memasukkan dotnya. Jake berhenti menangis ketika sudah mulai beradaptasi.

Hoseok memilih duduk disofa mencoba membuat makan siang Jake setenang mungkin tanpa gerakan yang mungkin akan membuatnya tersedak. "Kamu lapar sekali ya jagoan?"

Saking cepatnya Jake menyerap cairan kalsium itu, dalam beberapa menit saja botol kecil (yang cukup besar untuk bayi hitungan hari) ludes kering. Membuat buncahan tawa kecil Hoseok melayang saking gemasnya pada bayi yang kini mengecap-ngecap bibirnya sendiri--seakan mencari jejak sisa-sisa susu dari sana.

"Nah, karna kamu udah bangun, waktunya mandi sekarang~"

Hoseok berpengalaman walau itu hanya dua kali, memandikan bayi. Saat anak tetangganya, bu Wonwoo memuntahkan sesuatu kekedua baju mereka dan dengan inisiatif Hoseok sekalian saja mandikan dia--toh yang paling berantakan disini bukan dirinya tapi sikecil, lalu dengan arahan Bunda ia bisa memandikannya. Dan jangan lupa ejekan diakhir scene seperti kata-kata kamu udah pantes punya anak loh kak. Yang kedua, sebenarnya ini lebih dulu terjadi dari yang pertama. Dimana ia memandikan Jungkook saat keduanya masih kecil (dengan nyawa Jungkook yang hampir terancam karna terlalu sering ia guyur dengan air). Kalau dipikir-pikir pengalamannya cuman sekali karna yang memandikan Jungkook tidak bisa dihitung sama sekali.

Daily InstagramWhere stories live. Discover now