× Prolog ×

3.8K 171 38
                                        

Ini tentang aku, Nadine Keysyah Leteshia. Panggil aku Key. Aku tidak tahu harus mulai kisahku darimana karena semua sudah berlalu sangat lama. Namun, aku tetap ingin menceritakannya agar kisahku abadi di dalam ingatan semua orang. Oh, lebih tepatnya ingatan dia.

Kata orang, kalau nama seseorang sudah diabadikan dalam kisah orang tersebut berarti orang itu sangat spesial. Iya, dia spesial sampai-sampai aku berani mengabadikannya di kisahku.

Aku tahu ini akan sakit. Aku terpaksa mengingat kembali semuanya dari awal demi mengabadikan kisahnya, kisah kita, meskipun aku harus merasakan sakit untuk yang kedua kalinya. Aku tidak masalah, selagi dia bahagia di sana, aku juga akan mencoba bahagia di sini.

Hei, ini baru permulaan, kenapa air mata terus mengalir? Ah tidak, skincare akan sia-sia jika aku pakai saat ini, untungnya aku belum memakainya hahaha. Baiklah, baiklah, mari kita mulai kisahnya. Tolong jangan nangis lagi, ya?

Hari itu ... tunggu, apa aku harus memakai tanggal dan tahun yang sebenarnya?

Baiklah, yang sebenarnya.

Hari itu tanggal 25 Desember 2019 dia mengatakan satu kalimat yang membuatku sangat bahagia, "Kamu mau jadi pacarku?" Ya, kalimat itu. Aku menantikannya sejak dua bulan dia mendekatiku. Maafkan aku yang berani menyukaimu lebih dulu. Maafkan aku yang sudah berani mencintaimu lebih dulu. Aku tidak tahu bahwa saat itu adalah perasaan yang sebenarnya, bukan cinta monyet seperti remaja lainnya.

Aku menerimamu dengan hati yang senang. Aku dan kamu sudah menjadi kita. Mungkin bisa dibilang saat itu aku adalah orang yang paling bahagia di dunia game. Oh maaf sebelumnya, kita bertemu di game. Kehidupan game memang virtual, saat itu kita juga virtual, sampai akhirnya tanggal 03 Januari 2020 kamu mengatakan bahwa kita saat ini adalah yang aslinya, tidak virtual, meskipun jarak tetap memisahkan kita.

Aku sangat bahagia sampai-sampai hari itu datang, hari dimana aku terpaksa melepaskanmu demi kebahagiaanmu meskipun ini sangat menyakitkan buatku. Kalau kamu tahu yang sebenarnya pasti kamu akan mengatakan, "Egois buat kebahagiaanmu sendiri, bukan buat orang lain." Tidak, aku tidak ingin egois demi diriku sendiri. Aku memikirkanmu, masa depanmu.

Banyak orang mungkin yang akan mengatakanku bodoh, aku menerima fakta itu. Tetapi, pikiranku saat itu adalah aku harus melepaskannya demi kebahagiaannya, masa bodoh dengan kebahagiaanku sendiri. Dia berhak mendapatkan kebahagiaannya di sana, dan aku juga berhak mendapatkan kebahagiaanku di sini, meskipun sudah jelas bahagiaku ada di dia.

Dengan atau tanpanya memang sakit, tapi akan jauh lebih sakit kalau kenyatannya selamanya aku tidak bisa dengannya lagi. Aku tidak bisa memaksa takdir untuk dia harus bersamaku, selalu. Aku juga tidak bisa memaksa takdir kalau aku ingin bersamanya, selalu. Ayo, ikuti alur takdir sampai kemana perjalananku ini menemukan kebahagiaanku lagi.

Aku mengatakan satu pertanyaan dalam doaku, "Akankah kita akan bertemu lagi?" Pertanyaan itu dikabulkan. Kita memang bertemu lagi, tapi sudah jelas aku tidak bisa denganmu lagi. Aku bahagia waktu tahu kamu sudah menemukan kebahagiaanmu di sana, meskipun aku tersenyum menahan sakit di sini. Tidak apa. Bahagia terus, ya.

Bukti bahwa cinta habis di masa lalu itu memang fakta. Aku mengalaminya. Cintaku habis untuk dia. Dia pacar pertamaku, orang pertama yang bisa membuatku merasakan apa itu mencintai seseorang selain keluarga. Orang pertama yang membuatku merasa dicintai setulus itu selain keluarga. Ketika bertemu kamu juga mengatakan cintamu habis untukku. Aku senang mendengarnya, tapi tolong belajar mencintai pasanganmu yang sekarang, oke?

Aku menyangkal kalimat, masa lalu selalu menjadi pemenang. Tidak, kenyataannya bahwa masa depan lah yang harus jadi pemenangnya. Masa lalu sudah basi, sudah berlalu, buat apa selalu dijadikan pemenang kalau masa depan sudah menjanjikan di depan mata untuk dijadikan pemenang?

Aku tidak ingin kita balik, meskipun hati kecilku menginginkan hal itu. Aku yang salah, aku yang jahat, dan aku juga yang menginginkannya lagi padahal aku juga yang melepaskannya. Oh tidak, aku sungguh peran jahat di sini.

Maafkan aku. Mari, kita mulai semuanya dari awal. Dari aku bertemu denganmu dan memulai kisah kita. Duduk denganku di sini, akan aku ceritakan kisah yang sebenarnya. Satu fakta yang harus kamu tahu sampai saat ini bahwa aku selalu mencintaimu.

•••

Jakarta, 14 Juni 2023

KeyDranWhere stories live. Discover now