61) Incident

3K 319 21
                                    

'When two people really care about each other, they always find a way to make it work. No matter how hard it is.'



Author POV



Gambaran ini begitu asing, kali pertama menunjukkan jati diri. Bertahan sendiri di setiap perjalananannya. Memahami dengan betul betapa kesulitan dan kesepian itu menyapa tanpa jeda. Semua itu tak menjadi alasan untuk menyerah, tak bisa mematahkan semangatnya untuk terus menunggu.

Meski terbilang membenci tindakan satu itu, tapi dirinya mempercayai satu hal. Bahwa seseorang akan datang jika kita terus menunggunya di tempat yang sama. Dia sama sekali tidak ingin menjadi beban, tapi dia juga tetap ingin berpegang pada seseorang.

Hanya sekedar penyemangat bila dirasa mulai lelah. Memutuskan untuk pergi sementara waktu dan kembali dengan penampilan yang berbeda tapi dengan hati yang sama.

Masalah kembali menguji dirinya, begitu berat sampai hampir tak ada lagi keberanian untuk menghadapi masalah itu. Di saat dirinya mulai rapuh, ia hanya berharap orang itu berbalik dan menatapnya meski sebentar.



***

Biasanya pagi yang tenang itu akan terisi oleh suara bising nan ricuh hingga mengharuskan Jung Eunbi melipat tubuhnya lebih dalam, bersembunyi di balik gelungan selimut tebal miliknya.

Tapi kali ini suasana terasa berbeda, tidak ada Sowon yang berteriak menyuruhnya untuk bangun berkali-kali. Atau tubuhnya yang mendapati pukulan sebagai bentuk usaha agar Sowon bisa membangunkannya.

Sunyi, hanya itu yang ia tangkap. Saat matanya berhasil menelusup keluar, menurunkan selimut yang sempat menutupi seluruh wajahnya, Eunbi segera mendapati tubuhnya tengah berada dalam kukungan seseorang.

Tubuhnya terasa aneh, sedikit berat dan sulit untuk digerakkan. Ini bukan karena posisinya yang sedang dipeluk. Tapi badannya memang terasa tidak enak. Eunbi baru bisa merasakan tenggorokannya perih seperti terbakar, juga matanya yang sembab dan sedikit sakit bila diusap.

Tangannya berusaha melepaskan tangan Jungkook—orang yang mendekapnya, kemudian segera beralih ke kamar mandi. Eunbi terperanjat manakala mematut diri di depan cermin dan mendapati penampilannya benar-benar kacau.

Mata cekung ditambah lingkaran hitam juga terlihat meski tak terlalu jelas. Ah, dia baru ingat malam itu menangis dengan sangat hebat sehabis membaca pesan dari Solbin.

"Bahkan mimpi buruk itu datang lagi."

Selalu saja helaan nafas berat keluar dari celah bibirnya, hanya pada kondisi seperti ini Eunbi akan dengan mudah merutuki semua yang sudah terjadi di masa lalu.

Isi pesan dari Solbin masih menghiasi sebagian besar bagian dari dirinya. Eunbi tidak tahu kenapa dia harus merasa bersalah ketika Solbin jelas-jelas hanya berusaha untuk meminta maaf. Bukankah itu hal wajar mengingat dirinya sudah menerima banyak sekali kesulitan untuk ditanggung sendiri?

Eunbi memang sangat tidak menyukai Solbin. Siapapun pasti memiliki pemikiran yang sama dengannya. Perempuan mana yang tidak murka ketika mendapati kekasihnya ternyata dimanfaatkan oleh wanita lain?

Disini, Eunbi hanya ingin menjadi sebagaimana perempuan kebanyakan. Yang akan merasa marah ketika hak miliknya diambil begitu saja. Murka ketika seseorang secara terang-terangan mencoba mendepaknya keluar dari kehidupan yang semestinya ia jalani.

Tapi jujur, dia bukan membenci apalagi menyimpan dendam. Bagaimana perasaan Solbin selaku wanita, ia tahu betul itu.

"Eunha, kau ada di dalam?"

Bunny Couple [Eunkook] | ENDWhere stories live. Discover now