enam

6.7K 364 8
                                    

Don't forget (🌟) agap saja itu penghargaan buatku.

**

Hancur sudah! Kyuhyun tak bisa fokus pada pekerjaannya karena pikirannya terus pada Jaera. Dia terus merasa khawatir tentang keadaan wanita itu sehingga pekerjaannya terbengkalai saat ini. Mungkin saat ini dia memang duduk di meja kerjanya dengan tatapan lurus ke arah komputer, tetapi tangannya bahkan tak bererak sama sekali untuk menyelesaikan pekerjaannya yang telah menumpuk. Dirinya sadar saat temannya bersuara mengajaknya makan siang bersama.

“oh? Ini sudah jam makan siang?”, tanya Kyuhyun linglung pada pria yang telah berdiri di depan mejanya ini. Jino menatapnya aneh.
“bahkan sudah 5 menit yang lalu, tuan Cho yang rajin. Ayo, aku sudah lapar”, balas Jino kesal pada Kyuhyun yang masih diam di tempatnya.
“maaf, Jino-ya. Aku harus menyerahkan laporanku pada Shin sajangnim dulu. Kau makanlah lebih dulu, banyak sekali pekerjaan yang masih menungguku, mungkin aku akan lembur hari ini”,
“ah, baiklah jika itu niatmu. Aku pergi dulu”,

Kyuhyun mengambil asal map di mejanya kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk menuju ruangan Jaera. Sebenarnya dia hanya beralasan pada Jino yang padahal niatnya adalah ingin bertemu Jaera, memastikan keadaan wanita itu baik-baik saja.

“permisi…”, pria yang berada di balik meja itu mendongak saat ada suara memenuhi pendengarannya. Kyuhyun berdiri dengan sebuah map di tangannya.
“ada apa?”, tanya pria itu yang tak lain adalah sekertaris pribadi Jaera.
“aku ingin mengantar laporan untuk Shin sajangnim”, jawab Kyuhyun. Pria itu mengangguk dan mengatakan untuk masuk saja. Kyuhyun mendekati pintu ruangan Jaera, mengetuknya dua kali sebelum akhirnya dia masuk ke dalam. Keadaan ruangan itu kosong tak menampakkan sosok wanita yang ingin ditemuinya. Matanya berputar seraya kakinya melangkah menuju kamar pribadi Jaera.

Cklek

“Jaera-shi…”, Kyuhyun masuk lebih dalam dan menemukan Jaera di sana. Wanita itu berbaring di ranjang dengan mata tertutup, tetapi saat mendengar namanya disebut, perlahan matanya terbuka.
“Kyuhyun-shi…”, dia menemukan pria tampan itu berjalan mendekatinya kemudian duduk ditepi ranjangnya. Tatapan cemas terlihat di mata Kyuhyun saat menatapnya lekat diiringi tangannya terulur menyentuh dahinya lembut.
“demammu sudah turun, apakah kepalamu pusing?”, tanya Kyuhyun yang dijawab anggukan ringan oleh Jaera.
“kenapa kau bisa ke ruanganku?”, Jaera memandang Kyuhyun penasaran. Ini masih jam kerja, biasanya Kyuhyun hanya berani datang ke ruangannya saat semua pekerja telah pulang.
“aku beralasan ingin memberikan laporan”, Jaera melihat senyum polos tercetak di wajah Kyuhyun saat menjawab pertanyaannya tadi. Dengan sekuat tenaga dia bangkit dari tidurnya dan dengan cekatan Kyuhyun membantunya untuk duduk. Tangannya terulur memeluk tubuh tegap Kyuhyun dan seketika perasaannya menghangat.
“Jaera-shi, aku tak bisa berlama-lama. Nanti sekertarismu curiga”, bisik Kyuhyun berusaha menolak, tetapi anehnya tangannya justru membalas pelukan wanita ini. Jaera menggelengkan kepalanya lemah di dada bidang Kyuhyun.
“sebentar saja… aku membutuhkanmu”, jawabnya lirih. Akhirnya Kyuhyun membiarkan Jaera memeluknya sepuasnya, biarlah sekertaris wanita ini curiga padanya yang terpenting saat ini adalah membuat perasaan Jaera lebih baik. Kepala Kyuhyun terlihat menunduk saat merasakan kemeja yang dikenakannya basah disertai isakkan kecil mulai terdengar.
“kau menangis? Apa ada yang sakit?”, tanya Kyuhyun khawatir. Jaera melepaskan pelukannya kemudian menggeleng seraya tersenyum geli dengan kecemasan Kyuhyun yang berlebihan dengan sakitnya. Dia hanya demam, tetapi pria ini seakan menganggap dia memiliki penyakit berbahaya. Tangan Jaera terangkat menyentuh wajah Kyuhyun dengan lembut, mengusapnya penuh hati-hati.
“Kyuhyun-shi, kiss me…”, pinta Jaera lembut.

Tanpa menolak, Kyuhyun menundukkan kepalanya untuk dapat mencapai bibir Jaera, melumatnya penuh perasaan seraya mendekatkan dirinya lebih rapat dengan tubuh Jaera. Dia bahkan tak peduli jika nanti akhirnya dirinya akan tertular demam Jaera, dia sama sekali tak memikirkan hal itu karena saat ini dirinya juga ingin mencium Jaera. Kedua tangan Jaera terangkat melingkar di leher pria ini dengan mesra dan membiarkan Kyuhyun mendominasi ciuman mereka. Beberapa kali kepala Kyuhyun memiring hanya sekedar untuk menarik nafas dan kembali menaut bibir mereka lebih dalam dari sebelumnya. Kyuhyun bisa merasakan jika Jaera ingin menyampaikan sesuatu dari ciuman ini, namun dirinya sama sekali tak bisa membacanya. Sampai ketika Jaera menjauhkan wajahnya sehingga membuat tautan mereka terlepas.

S(HE) MINE!Where stories live. Discover now