Bab 09

24 6 0
                                    

Bel pulang berbunyi, waktu yang sangat ditunggu Evan. Karena selepas pulang, ia akan belajar bersama dengan Alana!

Yess!!!

Saat istirahat pun ia berhasil mengajak Alana makan bersama, yah, walau makannya berlima.

Evan, Alana, Sandra, Dafa, dan Anaira.

Tapi setidaknya Evan duduk berhadapan dengan Alana.

"Van, jadi?" tanya Alana, ia berdiri di dekat meja Evan dan sudah menggendong tas kuning tuanya.

"Eh, eh.. Iya, jadi, jadi." jawab Evan terkejut dengan kehadiran Alana. Cepat-cepat, ia merapikan tasnya.

"Yok!" Evan kembali merangkul Alana membuat cewek itu menatap datar Evan.

"Van, lo kebiasaan banget sih, tangannya tuh!" omel Alana.

"Hehehe.." Evan nyengir tanpa melepas rangkulannya. Alana hanya memutar bola matanya.

Untung dia gak nolak.. batin Evan lega.

Mereka pun berjalan beriringan untuk kesekian kalinya tanpa keributan yang terjadi.

Pak Agung dan Bu Mitha pasti senang melihatnya.

---

Evan membawa keduanya ke kafe 45, kafe yang cukup dekat dengan sekolah mereka.

"Oke. Jadi, kita mulai dari bab satu aja ya," kata Alana tanpa repot-repot bertanya Evan tidak mengerti bagian mana, ia tahu seberapa 'tidak pintar'nya cowok di depannya ini.

Evan hanya manggut-manggut sambil berpikir dengan geli. Dia pikir, gua gak paham bab satu apa? Tapi gak papa deh, yang penting tuh, gua ama dia lama jalannya, WKWKKW!

"Van! Belum mulai juga belajarnya, udah kemana-mana jiwa lo!" rutuk Alana kesal.

Evan nyengir. "Iya, maap, incess. Kuy deh dimulai!' ajak Evan dengan suara dibuat semangat sekali.

Alana memutar bola matanya mendengar suara Evan yang dibuat-buat. "Peratiin lho! Kalo enggak, gue ngambek! Bodo," ancam Alana.

Evan terkekeh mendengar ancaman Alana yang seakan mereka sudah dekat lama, berbeda dengan dua hari yang lalu dan hari-hari sebelumnya.

"Jangan ketawa, Van!" omel Alana, matanya melotot kesal membuat Evan semakin gencar tertawa.

"Kampret, diem!" Alana menabok bahu Evan dengan mata yang masih melotot.

"Iya deh, iyaa," Evan meredakan tawanya agar Alana gak marah-marah lagi. "Kuy, dimulai!" kata Evan dengan senyum mengembang.

"Yuk, entar keburu malem."

Alana pun memulai pembelajaran, duh Ibu Alana hehe.

***

Hoy gengs🌚

Jangan marah everyone

Maap ya php, baru gue lanjut gw lg nyoba lanjutin wkwkw

Udah jam bab 13 lho heheh:)) ada di draft tapi~

Happy reading deh babe💞

Evan & AlanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang