20. Gue Mau Move On

1.3K 118 19
                                    

"Kalo Jae udah bahagia sama pilihannya, lo juga harus sama kayak dia. Bukannya jelas kalo Jae itu udah punya pacar? Rin, gue bakal buat lo bahagia terus. Maka dari sini gue mohon, lupain semua tentang Jae."

Sekarang sudah pukul empat sore, tapi Arin, Brian, dan Alikha masih saja di dufan itu. Sebelumnya Arin kembali menangis karna harus melihat Jaehyung bersama dengan Mina, tapi setelah Brian memeluknya kemudian mencoba menenangkannya dengan kata-kata yang diatas, Arin berhenti meneteskan air matanya.

Benar, omongan Brian memang ada benarnya.

Unknown: Kerja bagus, gue berterima kasih sama cowok baru lo itu karna udah ngebuat Jaehyung benci sama lo.

Arin mendengus kasar. Pesan semacam ini yang beberapa waktu lalu tidak Arin dapatkan lagi, tapi sekarang ia mendapatkannya kembali.

Arin: Congrats, lo menang. Dasar jalang!

Tanpa berpikir panjang Arin segera mengirim balasan itu dengan penuh emosi. Oke, mulai dari sini lagi cewek itu betul-betul yakin jika dirinya memang tidak bisa kembali pada Jaehyung. Jaehyung sudah membencinya.

Unknown: Hahaha, terserah lo mau ngatain gue apaan. Yang penting intinya, sebentar lagi Jaehyung bakal jadi milik gue. Dan untuk lo, siap-siap dapet undangan tunangan gue dan Jaehyung. See you.

Mimpi aja lo bangsat, cibir Arin dalam hati. Gadis itu menggidikkan kedua bahunya, sambil tertawa canggung, dan langsung memasukkan handphone-nya itu kedalam saku celana. Terlalu muak bagi Arin jika terus menerus mendapat pesan menjijikkan seperti itu. Gadis itu menghela nafas kembali, dan akhirnya menoleh kepada Brian yang tengah mengobrol bersama dengan Alikha.

"Cowok yang tadi manggil lo itu, gebetan lo ya?" goda Brian pada Alikha. Alikha segera memicingkan matanya, dan menjambak rambut Brian dengan brutal. "Anjir, sakit woy!!" ringis Brian seraya memberontak, dan mencoba untuk menyingkirkan tangan Alikha.

"Ngomong kayak gitu sekali lagi, gue botakin lo" ancam Alikha sambil menjauhkan tangannya dari rambut Brian.

"Santai dong, kok lo nge-gas sih. Bener kan si Sungsung itu gebetan lo," goda Brian lagi. Alikha melotot, dan Brian pun akhirnya cengengesan, sebelum akhirnya berkata, "Damai damai."

"Udah stop, kalian jangan berantem dong" lirih Arin.

Brian dan Alikha segera menoleh kearah Arin yang sedang memasang wajah lesunya itu.

"Rin, udah dong gak usah dipikirin lagi" timpal Alikha.

"Iya, gak usah dipikirin, gak penting" Brian ikut menimpali. Arin menghela nafas perlahan, kemudian dengan antusiasnya gadis itu langsung tersenyum lebar.

"Gue mau move on," ucap Arin.

Brian melebarkan matanya, kemudian ikut tersenyum lebar setelah mendengar perkataan Arin yang barusan ia telontarkan. Cowok itu segera menoleh ke arah Alikha, dan mengisyaratkan: Kesempatan gue.

Alikha ikut tersenyum, kemudian mengacungkan jempol. Setelah itu mengisyaratkan lagi kepada Brian: Semangat. Cowok itu segera mengangguk pelan. Sedangkan Arin, ia menaikkan sebelah alisnya ketika menatap Alikha dan juga Brian yang sepertinya sedang berinteraksi dengan bahasa isyarat melalui sebuah tatapan. Memang sih, bisa dibilang Alikha itu pandai dalam mengartikan sebuah bahasa isyarat dengan cepat. Begitupun dengan Brian, walaupun cowok itu tidak sepenuhnya hebat seperti Alikha.

Brian segera menoleh kembali kearah Arin, dan menatap gadis itu. "Jadi, lo bakal ngebuka hati?" tanya Brian.

"Iya," jawab Arin.

Jantung Brian kembali berdebar, pipinya kembali memerah. Brian merasakan jika kini jantungnya akan meledak. Bagaimana tidak, Brian memiliki sebuah kesempatan untuk memasuki dan menempati ruang kosong dihati Arin itu. Sekarang, rasa suka, cinta, dan sayang Brian bukan menjadi hal yang sia-sia lagi.

Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang