1. Si Singa Manis

2.2K 166 5
                                    

Ingin rasanya Jimin mengumpat sekarang. Ia sudah berada di dalam perpustakaan sejak 4 jam yang lalu. Tapi bahkan belum ada satupun tugasnya yang terselesaikan.

Si manis dari Gryfindor itu terus menggerutu sembari membolak balik buku buku tebal di hadapannya. Sesekali tangannya sibuk menggores perkamen sepanjang 2 meter yang terlihat nyaris penuh.

30 menit berlalu. Satu tugasnya selesai. Berganti dengan tugas lain yang tak kalah banyaknya.

Hingga akhirnya ia menyerah. Menggulung semua perkamen yang sempat dibukanya, juga buku buku yang tadi sempat diambilnya. Mengembalikan semua buku ke tempat asalnya meski semua buku itu akan kembali dengan sendirinya jika sudah selesai digunakan.

Jimin meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku. Melirik jam di tangannya. Sudah hampir malam rupanya. Ia harus bergegas atau ia akan tertinggal saat makan malam.

Saat ia sampai di ruang rekreasi Gryfindor, Taehyung rupanya sudah menunggu. Dengan wajah menyebalkan dan ekspresi seolah olah dia tengah marah.

Cih, Jimin tak akan bisa ditipu dengan akting yang luar biasa buruk itu. Tidak dengan kemampuan Jimin untuk membaca isi kepala singa bodoh di depannya.

"Jika ingin berpura pura setidaknya tutup dulu pikiranmu. Orang bisa dengan mudah masuk ke dalamnya jika kau tak punya pertahanan tuan Kim."

Taehyung justru melongo mendengar ucapan teman satu angkatannya itu. Ah, sepertinya ia lupa pada kemampuan Jimin dalam Legilimancy.

Jimin hanya mendengus. Melewati tubuh Taehyung yang tengah terpaku begitu saja. Nanti juga dia akan sadar dengan sendirinya.

Tapi tebakan Jimin rupanya salah. Saat ia selesai membersihkan diri pun, Taehyung masih berdiri di ujung tangga seperti seorang idiot.

Ah, nama tengah Taehyung kan memang idiot.

"Sebaiknya kau bergegas jika tak ingin tertinggal makan malam Kim." Taehyung tersadar dari lamunannya saat Jimin sudah mencapai pintu asrama. Ia berlari begitu saja tanpa berpikir panjang. Menyebabkan dirinya nyaris terjerembab begitu keluar dari lukisan fat Lady.

Untung saja Hoseok segera menarik jubah bagian belakang miliknya. Membuat Taehyung batal mencium lantai.

"Ah, terima kasih hyung. Untung kau ada." Hoseok hanya tersenyum lalu berjalan menyusul Jimin yang tidak jauh dari mereka. Lalu menggenggam tangan Jimin tanpa ada penolakan si empunya.

Pemandangan seperti itu memang bukan sesuatu hal yang baru bagi Taehyung.

Kedekatan antara Jung Hoseok, si trouble maker asal Hupplepuff dengan Park Jimin, si manis nan misterius dari Gryffindor sudah menyebar dan diketahui nyaris seluruh penghuni sekolah sejak Jimin masih berada di tahun pertama.

Namun Taehyung masih bisa dibuat takjub oleh keduanya. Bagaimana seorang Jimin yang paling benci skinship bisa dengan mudahnya digandeng oleh Hoseok. Tanpa ada penolakan pula.

Jika ditanya tentang alasan, Jimin hanya akan menjawab bahwa mereka adalah saudara.

Padahal, hey, Taehyung yang notabene sepupu kandung Park Jimin saja tidak bisa menyentuh si manis itu tanpa ijin.

Ditambah lagi, Taehyung sangat ingat bahwa keluarga besarnya tak memiliki hubungan apapun dengan orang bermarga Jung. Keluarga Park hanyalah memiliki kerabat dengan marga Kim dan juga Oh.

Kim yang dimaksud tentu saja keluarga Kim si pemilik darah murni. Satu dari sedikitnya populasi penyihir dengan darah masih sangat murni di dunia.

Sedang keluarga Oh sendiri memang memiliki beberapa anggota keluarga berdarah campuran karena pernikahan dengan muggle.

I Call You DestinyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon