#52 ; Birthday Gift

Start from the beginning
                                    

Dirinya membungkuk diri, merengkuh pelan seluruh tubuh istrinya dengan erat, tapi tidak mau membuatnya kesakitan. Yoongi membalas perlahan. Lalu sebelum Yoonginya harus masuk Taehyung memberi kecupan didahi agak lama, sebelum menjalar kekedua mata, pipi, hidung dan yang terakhir bibir manisnya. Membuat siapapun yang  menyaksikan ingin menjerit haru, lihat saja Jungkook dan Hoseok yang tengah gigit jari. Sang bontot menatap langit-langit berharap tak ada air mengalir dari sela kelopak, dan si anak tengah yang membiarkan itu semua memgucur, tangannya tak berguna hanya berkibas dan mengusap saja.

Ini sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan, siapa yang tahu apa yang akan terjadi didalam kan?

Tapi semoga Yoongi dan bayi mereka baik-baik saja.

"Aku mencintaimu." Ini pertama kalinya Taehyung berujar sebuah kata cinta setelah sekian lama mereka bersama-sama, bergetar penuh resah tapi sekaligus lantang begitu tulus. Tapi yang bisa Yoongi lakukan hanya mengangguk pudar dan mengusapi surai-surai berantakan suaminya walau dihati percikan-percikan listrik menjalar hingga kaki, didalam degupan jantungnya seperti ada taman bunga dadakan. Dia merasa lemah bahkan untuk berbicara, obat biusnya sebentar lagi akan bereaksi.

"Baiklah, kami harus segera menangani ini."

Ketika pintu ruang tertutup, Jimin dengan kedua orang tua Taehyung pun datang.

"Tenang Taehyung, semua akan baik-baik saja."

.

.

.

.

.

"Daddy is here Jake... Shht.." Taehyung menepuk-nepuk pelan anaknya dalam gendongan, berusaha menenangkan dengan gumaman-gumaman lullaby tapi Jake tak kunjung berhenti merengek. Sampai Yoongi datang dengan sebotol kecil susu hangat sembari sibuk menelpon. "Iya-iya Bunda, nanti kakak tanya ya."

Netra sang suami memandangnya tanda tanya kala Yoongi menutup telepon, "Kenapa Yoon?"

"Bunda sama Mamih bikinin kamu acara ulang tahun..." Ujarnya saat sedang mengambil alih Jake dari gendongan Taehyung. Mata dibalik helaian tipis coklat pasir itu bergulir jenaka, "Astaga, aku sudah cukup tua untuk merayakan hari ulang tahunku." Balasnya tertawa. Ya diusia sekarang Taehyung geli sendiri membayangkan kalau dia harus bernyanyi lagu ulang tahun, tiup lilin lalu potong kue.

"Tapi para nenek ingin sekalian melihat cucunya Tae.." Seakan tahu apa yang ibunya katakan, Jake mendengkur keras sekali sebelum kembali menyedoti dotnya lagi. Seperti merasakan pertanda akan banyak sekali bibir-bibir menyasari jengkal-jengkal wajahnya. Yoongi dan Taehyung terkikik geli menyaksikan.

"Oh jadi ini modus mereka? Baiklah, dirumah siapa kita rayakan?"

"Mamih. Rumah kamu."

Taehyung mengangguk. Keduanya bersantai disofa ruang tengah dengan terus memandangi Jaehyung sang anak, dari botol susunya penuh hingga sekarang habis dan bayi mungil itu tertidur pulas didekapan Yoongi. Walau kedengarannya sederhana tapi dihati mereka masing-masing, tentu termasuk momentum paling berharga. Yoongi menyandarkan diri pada Taehyung yang dibalas rengkuhan hangat pula.

"Liat Tae, Jake senyum." Bayi itu tersenyum sebentar saat Taehyung mencium pipinya dengan gemas, seperti merespon cinta sang ayah yang diberikan lewat kecupan-kecupan lembut. Ketika posisi menunduknya itu membuka jalan bagi Yoongi, satu ciuman hangat Taehyung terima dipipi.

"Selamat ulang tahun yang ke tiga puluh, kamu makin tua ya." Jarak mereka terlampau tipis untuk sekedar angin lewat, Yoongi hanya berusaha menetralkan jantungnya saat Taehyung tak melakukan apapun selain membuatnya tenggelam didalam manik hazel itu dalam jarak pandang satu inci. Bahkan hidung keduanya saling bersanding.

Yoongi mengacungkan satu jari telunjuknya, dan Taehyung segera meniupnya pelan, paham. Dia selalu ketinggalan acara tiup lilin fyi, dan perlakuan istrinya ini selalu menjadi penyelamat. "Make a wish?"

"Aku hanya ingin selalu bersama kalian berdua. Hingga umurku empat puluh, lima puluh dan seterusnya. Sampai Tuhan sendiri yang menghentikannya."

"Amen." Balas sosok manis itu dan kembali bertanya, "Kamu mau hadiah apa dari aku?"

Dan setiap kali bilah bibir Yoongi merengkuh akal sehatnya, Taehyung merasa setiap hari dia berulang tahun. Begitu istimewa, penuh sorak meriah, seakan banyak kue dan lilin serta conffeti-conffeti berbagai warna bertebaran, selalu membuat syaraf-syarafnya nyeri akan bahagia. Yoongi tersadar saat ciuman Taehyung semakin dalam dan Jake mulai menggeliat terhimpit.

"Aduh Jaehyung kegencet Taeee.." Dirinya mundur perlahan, terkekeh melihat putra pertamanya yang seakan tak sudi membiarkan dia mengambil mommynya. Saat dirasa baby Jake kembali tenang dan Taehyung menatap istrinya berharap, Yoongi menjulur lidah dan bangkit berjalan kekamar. "Udah ah mau kekamar,"

"Oh jadi maunya dilanjut dikamar?"

"Ih apaan sih Tae, sapu otak kamu. Masih siang juga."

Percayalah, Kim Yoongi dengan rona-rona merah jambu dikedua bakpao vanilla itu tak pernah membuat Taehyung bosan. Malah selalu ingin ia lihat, lagi dan lagi. "Yaudah deh nanti malem aja pulang dari rumah Mamih, tapi porsinya nambah ya."

"GAK."

_*_*_*_

Mau apdet tadi tapi ketiduran wkwk, intinya Happy 23rd Brithday Kim Taehyung.

Keluarga cemara apdet ig nya besok ya, byeee

Ps : Bakpao Vanilla = pipi Yoongi

📍

Saturday, 30 December 2017

Daily InstagramWhere stories live. Discover now