"Kayaknya ini terakhir kali gue ke kantor. Pasti semua pada gosipin gue. Agni si gembel memelet bos tajir, headline-nya begitu."

Saveya duduk di samping Agni, menyentil kening calon ibu muda itu. "Sembarangan kalo ngomong. Lo seharusnya bangga jadi istrinya bos. Gue aja bangga jadi temen lo."

Agni menyerngit bingung. "Sarap."

@@@

Jam sudah menunjukkan pukul lima lewat lima belas menit, dan Agni belum ada niat untuk kembali ke ruangan Gabriel. Selain masih sebel dengan ketidakpekaan Gabriel, dia juga malas menghadapi para karyawan yang saat ini pasti sedang menjadikannya bahan gosip paling hot.

"Udah, bareng gue yuk."

Agni masih diam.

"Agni, gue mau pulang. Kalo lo gak mau gue anter, gue tinggal nih."

Berdecak, akhirnya wanita itu bangkit. Merapikan roknya dan kembali memakai sepatunya. Saveya memastikan semua anak-anak sudah diambil, lalu mereka beriringan ke lift.

"Eh, tau gak sih, tadi masa' gue denger di pantry. Katanya Bos Gabriel udah nikah."

Agni dan Saveya pandang-pandangan. Mereka sedang mengantri lift, dua cewek paling depan tiba-tiba bersuara.

"Hoax ah. Pestanya kapan coba? Gak percaya gue, May."

"Beneran. Tadi istrinya ke sini. Yang lebih gila lagi, katanya istrinya itu pernah kerja di sini. Di daycare."

Lalu kedua cewek biang gosip itu cekikian. "Melet kali ya."

Spontan Agni menoleh ke Saveya dengan tatapan 'tuhkan, apa gue bilang' bercampur tatapan minder. Saveya menggeleng pelan, mengisyaratkan Agni untuk sebodo amat.

Pintu lift terbuka. Syukurlah.

Dan wajah Gabriel yang terpampang. Seketika hening.

"Yang..." Gabriel terlalu sumringah hingga tak menyadari ada dua cewek biang gosip di hadapannya yang wajahnya sudah pucat pasi. Seperti robot, kedua cewek itu menoleh.

Tak sabar, Gabriel menerobos. Menggandeng tangan Agni, membawa masuk ke lift.

"Lho, kok pada bengong? Gak masuk?"

Si May-at yang paling pucat seperti mayat. Agni melempar senyum tipis pada kedua cewek itu. Sebegitu tidak istimewakah ia sampai orang-orang berpikir bahwa ia tak pantas bersanding dengan Gabriel? Menyedihkan sekali.

@@@

Cakka hampir terpeleset jatuh ke kolam renang. Matanya mendelik, jantungnya berpacu cepat. Sialan sekali perasaannya ini. Kenapa harus selalu begini, coba? Cakka tidak mau mengulang kisah lalu yang jahannam itu lagi.

"Udahan ngambeknya dong, Sayang."

Dari area kolam renang Cakka seperti sedang menonton drama roman picisan. Menggelikan, tapi ia penasaran untuk menyaksikan.

"Maskka?"

Tania muncul membawa indomie rebus yang ia minta tolong buatkan.

"Letakin di situ aja, Dek." balas Cakka tanpa menoleh. Pemandangan Agni yang dipeluk-peluk Gabriel terlalu sayang untuk di lewatkan. Walau terdengar retakan-retakan di dalam sana, Cakka tak mau memalingkan wajahnya.

"Abang keliatan happy banget ya, Maskka."

Cakka tersenyum sumbang. "Yup."

"Tania seneng liatnya. Akhirnya Abang bisa mendapatkan kebahagiannya lagi. Kebahagiaan yang sebenernya."

Cakka menjatuhkan diri ke kolam.

@@@

Mana bisa ia berlama-lama mendiamkan suami tampannya itu. Sebut saja ia murahan, cuma dicium dan dipeluk dan digombalin ia bisa langsung luluh. Malah sekarang mereka baru selesai mengejar kenikmatan sampai berpeluh-peluh.

"Mas, nyesel gak kenal sama aku?"

Agni tahu Gabriel tak pernah suka bila ia sudah membahas ini, tapi hati Agni yang terkadang masih diliputi ketakutan membuat wanita itu tidak bisa berhenti meragukan perasaan suaminya sendiri. Apalagi sekarang Gabriel sudah kembali menjadi Gabriel yang sebenarnya. Pasti akan semakin banyak kerikil yang menunggu mereka. Agni yang sejak awal minder, jadi semakin minder.

"Aku gak suka bahas ini."

Gabriel melesakkan wajahnya ke ceruk leher istrinya, menjilat dan mengecup.

"Sekarang kamu udah kembali jadi CEO, pasti—

"Jangan mikir yang aneh-aneh." Potong Gabriel. Melepas pelikan, Gabriel menaiki tubuh istrinya. Menyentik pelan kening Agni. "Kepalanya kecil, isinya banyak banget. Mana aneh-aneh lagi. Dari pada kamu dan pikiranmu itu membuat hatimu jadi gak karu-karuan, mending sekarang kita coba gaya baru. Jaccuzi?"

Menarik.

"—tanpa air."

Sinting! Tapi, bolehlah.

@@@

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MAUVE ONWhere stories live. Discover now