PART #6

355 24 4
                                        

Seminggu jadi "pasien" cukup membuat Agni mengenal lebih dekat anggota keluarga suaminya.

Mami, sosok ibu idaman sekali. Dibalik penampilan glamor nan gemerlapnya itu, Mami adalah ibu yang amat sangat pengertian dan menyayangi anaknya. Dokter hanya menitah bedrest tiga hari, namun Mami memperpanjang titah tersebut. Seminggu full Agni diharamkan melakukan apapun-kecuali ke kamar kecil. Dan Mami adalah sosok super hero yang membuat Agni seperti mendapatkan kembali sesosok ibu

Tania, gadis remaja itu ternyata sungguh ceriwis. Agni sampai lupa bosan karena Tania setiap harinya selalu menyambangi kamarnya dan bercerita ini itu. Wajahnya yang plek ketiplek dengan sang suami selalu berbinar-binar saat bercerita apapun. Ekspresif sekali. Hanya lewat rentetan kata penuh dramatisnya, Agni jadi bisa membayangkan bagaimana rupa Keke si centil yang kapten cheers, Joesy si kapten basket yang kece abis tapi biasa aja bagi Tania, dan si kutu buku Marsha sahabat karib Tania.

Cakka.

Cakka?

Agni tidak tau banyak tentang adik iparnya yang satu itu. Disamping seminggu ini ia cuma di kamar yang otomatis tidak bertemu dengan Cakka, Agni juga tak mungkin menanyakan tentang Cakka ke Mami ataupun Tania. Sekali dua kali Tania memang ada membawa-bawa nama Cakka dalam obrolan mereka, tapi dengan info seminim itu Agni tak bisa menyimpulkan apapun. Paling hanya: Cakka yang seorang lulusan sama dengan Gabriel, Cakka yang lebih dingin, Cakka yang jarang pulang, dan Cakka yang wajar-wajar lainnya-info sukarela dari Tania. Siapa lagi, coba.

Tapi, Agni jadi tau info super penting yang berhasil membuatnya tersenyum berhari-hari. Bahwa Gabriel tak pernah-catat, TAK PERNAH-membawa wanita manapun ke rumah Keanu Abraham yang kemudian ia kenalkan sebagai pacarnya. Tania bilang, dia cuma tau bahwa Gabriel pernah pacaran sekali. Daaan, syukurlah, mantan pacar Gabriel yang Tania tau itu sama seperti yang Agni tau. Thankz, God.

"Kami sempet ngira Abang itu gay." Cetus Tania dengan mata berapi-api. "Mulai saat itu Papi gencar kenalin cewek ini itu ke Abang. Dan Abang tetap gak respon."

Agni terkikik dalam hati, ya iyalah gak direspon, waktu itu kan dia udah pacaran sama gue, minta dipotong burungnya kalo sampe dia happy-happy aja dikenalin ke cewek lain.

"Kalo MasKa, MasKa mah hobby gonta-ganti cewek. Tau banget dirinya ganteng."

Dah ah, yang Agni jadi tau tapi membuatnya bingung. Kenapa Gabriel dipanggil Abang dan Cakka dipanggil MasKa oleh Tania?

"MasKa beda sama Abang. Abang orangnya perhatian banget, hangat, suka beliin ini itu untuk aku. MasKa mah boro-boro. Pulang ke Indo juga baru dua bulan lalu. Tau juga deh pulang kenapa."

"Kamu lebih dekat dengan siapa?"

"Ya Abang dong. Dunia akhirat aku lebih sayang sama Abang. Makanya aku sedih banget waktu Abang diusir."

Perasaan bersalah kembali menghinggapi relung hati Agni. Mendengar cerita Tania bahwa Gabriel itu Pangeran keluarga Keanu Abraham membuat Agni jadi tak enak hati karena sejak menikah dengannya sang pangeran menjelma jadi rakyat jelata yang miskin papah. Gabriel yang bergelimang harta rela hidup melarat hanya demi wanita super tak spesial seperti dirinya. Gabriel jadi tukang bangunan, pernah jadi tukang parkir-ah hati Agni nyeri membayangkan itu semua.

Bukan sekedar diusir, tapi semua fasilitas Gabriel disita. Termasuk tabungan pribadi yang sepeser tak ada uang Keanu Abraham pun sampai semua ijazah dan sertifikat Gabriel. Membuat akses kemanapun tertutup rapat bagi Gabriel. Keanu Abraham menghukum Gabriel habis-habisan.

"Yang..."

Tersentak kaget, Agni menoleh. Gabriel sedang menatapnya.

"Lamunin apa sih?"

MAUVE ONWhere stories live. Discover now