Your (Un)Secret Admirer

Start from the beginning
                                    

"Doumo, Naimiya-san!"

Kagami tersedak oleh makanannya sendiri begitu mendengar sapaan Kuroko. Ia pun menoleh. Dan langsung berhadapan dengan tatapan dingin itu.

"Apa kau ingin bergabung dengan kami? Kebetulan kami masih mempunyai tempat," ujar Kuroko seraya menggeser dirinya. Memberikan ruang kepada perempuan itu.

"O-oy Kuroko. M-mengapa kau—"

"Gomen nasai, Kuroko-san. Sepertinya ada yang kurang senang jika aku bergabung," ucap Naimiya. Matanya melirik ke arah orang yang baru saja ia potong bicaranya.

"Daijoubu, Naimiya-san. Kurasa Kagami-kun hanya terkejut akibat kedatanganmu yang tiba-tiba. Jadi, silakan duduk." Kuroko menepuk pelan sisinya. Dan disambut dengan helaan Naimiya yang akhirnya menurut.

Percakapan di antara mereka menghilang begitu saja. Tergantikan oleh suasana canggung yang semakin lama semakin mengeruh.

"Oh ya. Selamat atas keberhasilanmu, Naimiya-san," ucap Kuroko. Naimiya mengangguki hal itu.

"Bagaimana rasanya selama mengikuti olimpiade? Kau ada di Kyoto selama seminggu kan?" lanjutnya.

Belum Naimiya menjawab, Kagami sudah mendahuluinya. "Tentu saja bagi dia itu adalah hal biasa. Bukankah dia sudah sering melakukannya? Kurasa masa-masa olimpiade yang bagi kita adalah neraka, justru terasa seperti jalan-jalan baginya."

Naimiya menyipitkan mata sebentar mendengar nada suara Kagami yang jelas-jelas mengejek. Namun ia memilih untuk melanjutkan acara santap siangnya.

Suapan terakhir ia lakukan. Kemudian memandang Kagami yang sedang menelan detik-detik terakhir makanannya. Salah satu sudut bibirnya terangkat halus.

"Darimana kau tahu itu Kagami-kun? Seingatku kau tidak pernah ikut hal seperti itu bukan? Fokusmu hanya pada permainan bola basket. Dan karenanya, otakmu pun tak bisa mencapai standar minimal untuk mengikuti jejakku. Jadi, darimana kau mengetahui semua itu, hm?" ujar Naimiya.

Kagami hanya menunduk selama mendengar hal itu. Entah mengapa kali ini rasanya lebih sakit. Padahal ia dan Naimiya sudah biasa saling mengejek sebelum ini.

"Memangnya mengapa jika aku hanya terfokus pada basket? Itu sama saja dengan dirimu yang terfokus pada olimpiademu, bukan?!"

Semua orang di kantin tertuju pada mereka dikarenakan Kagami yang menggebrak mejanya cukup kuat. Setidaknya dua orang di dekatnya hanya memasang tampang datar. Tak terpengaruh dengan perubahan emosi si Harimau itu.

"Dengarkan ini, Kagami-kun..."

Lagi, mata keduanya bertemu.

"Kau mungkin merasa seperti itu. Tapi kau tahu bukan? Kalau kemampuanmu bermain basket hanya bisa digunakan pada saat-saat tertentu. Tidak seperti ilmu pengetahuan yang digunakan dalam setiap saat. Bahkan bermain basket itu ada ilmunya bukan?"

Naimiya tersenyum kecil melihat Kagami yang tidak membalas ucapannya. Matanya pun dialihkan ke arah Kuroko yang tidak berkomentar sama sekali atas semua itu.

"Nee, Kuroko-san. Arigatou untuk tempatnya. Jaa ne!" Naimiya pun segera bangkit dan berlalu dari situ.

Kuroko menoleh ke arah Kagami setelah tubuh perempuan itu lenyap dari pandangannya. Tampak ia melihat bahwa sahabatnya itu tengah membara.

[Hiatus] Random [Author's Book]Where stories live. Discover now