The Name is Called Best Friend

Start from the beginning
                                    

"Percaya gak nih?" tanya Key di belakang kemudi. Kemudian menolehkan kepalanya ke arah Ana yang masih menatapnya dengan datar. "Iya gue percaya."

•••

"Pokoknya habis sekolah kita ke mall, gue mau beli baju buat acara nikahan sepupu gue minggu depan." titah Key saat mereka berada di kantin dengan tiga piring siomay dan tiga gelas es jeruk. Nara dan Ana serentak berdeham pertanda setuju dan dibalas dengan decakan sebal Key.

"Kalian ini! Jangan buat gue jadi orang cerewet diantara kita dong!"

"Kan emang."

"Kenyataannya kan gitu."

"Kampang!" pekik Key dengan wajah kesalnya.

Bel tanda pembelajaran telah usai membuat semua murid dengan bergegas memasukkan alat tulisnya ke dalam tas dan meninggalkan kelas kecuali beberapa murid yang sedang piket.

"Let's do it." ujar Key dengan semangat dan merangkul bahu Ana serta Nara dengan wajah riangnya.

"Mau ke mana?" tanya Ana saat mereka telah memasuki mobil Key yang melanjutkan meninggalkan area sekolah.

"Kita happy-happy hari ini." jerit Key dengan antusias serta tangan kiri yang mengacung di udara diiringi gelengan kepala dan kekehan kecil oleh kedua sahabatnya.

"Seriously? Mall?" tanya Ana tak percaya saat mereka sampai di parkiran sebuah mall.

"Iya! Kita have fun!"

"First, beli baju." ujar Nara yang dibalas anggukan semangat oleh Key dan tatapan pasrah Ana.

Key memimpin mereka menuju sebuah toko pakaian dan memilih pakaian yang akan dikenakan, begitupula dengan Nara dan Ana yang asyik mengambil dan mencocokkan baju ke tubuh mereka. Setelah memilih dan membeli pakaian mereka langsung mengganti seragam menjadi pakaian yang mereka beli dan berjalan menuju toko sepatu.

"Ngapain beli sepatu? Beli heels dong."

"Ngapain beli heels?"

"Ya kali di sekolah udah pake sepatu, di sini juga pake sepatu." balas Key dengan sewot dan mengambil dua buah heels dengan tinggi tujuh centimeter untuk dicobanya dan membayar di kasir.

"Etdah bocah, lu ngapain beli gituan?" tanya Nara dengan pandangan -ngapain lu beli gituan bego- tak percaya saat Key telah membayar sepatu yang tadi ia coba.

Ana mengambil sebuah wedges dengan gaya dan warna kegemarannya. Hitam. Ia mencobanya dan tersenyum melihat wedges itu terpasang di kakinya. Ana melangkahkan kaki menuju kasir hendak membayar sebelum Nara memegang lengannya dan menatap Ana dengan pandangan -lo kenapa ikutan bego- khas milik Nara.

"Yaudah, beli aja. Buat koleksi." balas Ana dengan santai dan melanjutkan langkahnya ke arah kasir dengan Nara yang mengikutinya setelah mengambil sebuah wedges dengan acak di pajangan tadi.

"Selanjutnya kita ke salon!" pekik Key dengan semangat setelah keluar dari toko dan mereka telah membayar sepatu dan langsung mengenakannya setelah membayar.

"Serah lo deh." pasrah Nara yang membuat cengiran di wajah Key semakin melebar dan menarik kedua sahabatnya ke sebuah salon kecantikan langganannya di mall ini.

DylanaWhere stories live. Discover now