Sakura menggelengkan kepalanya, dia mulai mengeluarkan bahan-bahan makanan yang hendak dia oleh,

“pagi anak-anak”, sapa sasuke yang terlihat sudah lebih segar,

Yuki dan sarada melongokkan kepalanya, “pagi PAPAA”, sarada kembali bermalas malasan disofa, sedangkan haru masih tidur menungging dibawah.

Sasuke bergabung bersama kedua putrinya duduk disofa, dia berada ditengah dengan sarada dan yuki menghimpitnya, yuki menyender pada sasuke, sedangkan sarada menggunakan paha sasuke sebagai bantalannya, sasuke mengelus rambut sarada, membuat anak itu bertambah mengantuk, haru yang sedikit terbangun menyipitkan matanya guna melihat kearah sasuke,  dia memberingsut mendekat kearah kaki sasuke, dia berada ditengah antara kedua kaki sasuke, dia menyender pada sofa sambil memeluk sebelah kaki sasuke layaknya guling, “hn, pagi papa”, rancaunya dengan suara serak. Sasuke mendengus geli, ‘ternyata begini rasanya berkeluarga’, batinnya bahagia, berkumpul bersama anak-anak dipagi hari sambil menunggu ‘istri’ menyiapkan sarapan mereka, ah ... bahagianya, dia bersedia melakukan apapun untuk menikmati masa-masa seperti ini sepanjang hidupnya.

Tiga puluh menit kemudian sakura sudah menyiapkan sarapan mereka, sakura melirik kearah sofa, ‘tenang sekali’. Karna curiga, sakura mendekat kearah mereka,

Doeng

Sakura berkacak pinggang melihat tiga.. eh salah empat kepala yang sudah terkulai saling berdempetan, ingin marah, tapi jatohnya malah bikin sakura geli sendiri, dia mengambil ponselnya, memotret momen langka kali ini, sakura tersenyum melihat kedekatan sasuke dan anak-anaknya, dia seperti magnet yang menarik anak-anak mendekat kearahya.

Sakura pergi kedapur dan mengambil air dalam gelas, dia kembali ketempat semula, dia mencipratkan air tersebut kepada  empat kepala yang tertidur.

“Aaah, hujaaan”, teriak yuki

Keempat nyawa itu mulai terkumpul ditubuh masing-masing, mereka meringis mendapati sakura tengah berkacak pinggang didepan mereka,

“pawang hujannya datang”, celetuk haru yang masih diposisi memeluk kaki sasuke,

“cepat kalian mandi, nanti terlambat kesekolah”, perintah sakura,

Ketiganya langsung ngacir kekamar masing-masing.

“haruskah aku membantu mereka?”, tanya sasuke.

“tidak perlu, kau... mandi saja sana, nanti gantian, aku sepertinya menyimpan baju sasori nii,nanti akan kusiapkan”,

Sasuke mengangguk, baru dua langkah dia pergi, dia kembali lagi, dia menarik sakura mendekat,

Cup

Sasuke mencium pipi sakura, “morning honey”, setelah itu dia langsung pergi. Sakura masih terdiam, kali ini tidak ada teriakan marah darinya lagi,yang ada hanya pipi yang memerah disertai dengan sebuah senyuman yang entah apa artinya, sakura memegangi pipinya yang sempat dicium oleh sasuke. Wajahnya bertambah memerah. Ditambah kerja jantungnya yang tiba-tiba mengila.

“bodoh”, 

Sakura menyusul sasuke masuk kedalam kamar, tujuannya adalah walk in close miliknya, dia mencari-cari kemeja dan juga celana milik kakaknya yang sepertinya pernah dia simpan, tapi dimana ya. Setelah mencari cukup lama, akhirnya dia menemukan kemeja putih dengan celana kain untuk sasuke, sakura kembali berpikir, ‘muat tidak ya’.

Sakura berpikir positif saja, dia meletakkan baju ganti untuk sasuke diatas ranjang, baru saja dia hendak pergi, namun dia dikagetkan dengan suara pintu kamar mandi yang digeser,

‘nikmat mana yang engkau dustakan’, batin sakura.

Melihat tubuh sasuke yang habis mandi, shirtless dengan handuk yang menutupi area bawahnya, Glek... tubuh sasuke yang basah lengkap dengan pemandangan otot-otot liatnya yang saling bertonjolan, bahunya yang tegap, perutnya yang sixs pack, lengannya yang kekar, dada bidangnya yang putih mulus, ‘i’m in heaven', sakura sanggup melihat ini seumur hidupnya. ‘surga’.

Little Secret (End)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum