Tawa sasuke meledak, ‘bibi squidy titisan vodemort’, entah nama apa lagi yang cocok disandang oleh hanabi dari anak-anak badung sasuke. “... ehem... kalian jangan khawatir, itu urusan papa”, sasuke memberikan senyuman mahalnya.

Triplet menatap sasuke dengan mata berbinar.

Sakura menarik lengan sasuke mendekat kearahnya, dia mendekatkan mulutnya , “aku memang menerimamu untuk dekat dengan anak-anakku, tapi aku tidak mengatakan setuju untuk menikah denganmu IDIOT”, bisik sakura geram.

Sasuke menyeringai, dia mendekatkan mulutnya terhadap sakura, “kau tidak mengatakan tidak saat itu, jadi kau tidak bisa protes, ikuti saja, ingat, demi anak-anak kita”, bisik sasuke kembali, dia mengecup daun telinga sakura dan meniupnya pelan.

Sakura bergidik dan segera menoleh kearah sasuke,

Cup

Sasuke kembali menyentuh bibir sakura dengan bibirnya.

Rona merah kembali menghinggapi pipi sakura, dia hendak memukul sasuke, kalau saja sasuke tidak memberi kode untuk melihat kerah kanan mereka.

Yups, ketiga anak-anaknya kembali melongo melihat adegan dewasa dihadapannya,

“bisakah kalian tidak melakukannya didepan kami, kami masih enam tahun papa”, gerutu haru yang ikut merona karena tindakan kedua orang tuanya yang tidak tau malu.

“hn”, sasuke tersenyum tanpa mau mengiyakan perkataan haru,

Haru mendengus geli, “sudah kuduga”,

“setelah ini kita kemana pa”, tanya yuki yang masih melahap puding mangganya.

“hn, terserah kalian”,

“aku ingin pergi kemall”, sahut yuki semangat

“tidaaaaaaaaaaak”, teriak sarada, haru plus sakura horor.

“kemana saja asal jangan mall, yuki-chan sama gilanya dengan karin nee-chan”, seru sakura heboh, dia sepertinya trauma berbelanja dengan yuki ataupun karin.

“papa harus menancapakan GPS pada-nya jika mau kemall, dia biasa hilang”, tambah sarada.

“dan papa harus siap untuk mengangkut semua belanjaan gila nee-chan, dia tidak akan berhenti kalau mall belum tutup, atau kalau mama belum menjerit frustasi karena ulah yuki-nee yang menghabiskan uangnya”, celetuk haru.

Sasuke tertawa kembali  mendengar penuturan ketiganya, sedangkan anak perempuannya yang ternyata doyan belanja itu mengerucut sebal.

“aku tidak begitu”, bantah yuki. “papa percayalah padaku”,

“baiklah-baiklah, lalu kita akan kemana?”, tanya sasuke kembali

“GAME CENTER”, seru sarada dan haru secara bersamaan..

.

.

.

Beginilah keadaan triplet Setelah  3  jam lebih mencoba wahana game center salah  satu pusat perbelanjaan, mereka tewas tertidur karena kelelahan, mereka bertiga sudah tertidur dengan nyaman dibangku mobil, tak hanya pergi kegame center, mereka juga terpaksa mengelilingi mall karena rengekan yuki yang meminta untuk berkeliling. Sarada dan haru baru ingat kalau mall dan game center itu satu tempat, mereka sedikit menyesalinya, sasuke membelikan banyak barang untuk mereka, sakura berulang kali menasehati sasuke untuk tidak terlalu memanjakan anak-anak, tapi dasarnya uchiha yang keras kepala, dia tetap saja bersikukuh untuk membelanjakan apapun untuk ketiga buah hatinya, lihat saja belanjaan yang menggunung dari ketiganya, yang kebanyakan adalah mainan yuki dan buku-buku milik haru dan sarada. Setelah puas berkeliling dan main digame center, mereka langsung dijamu makan malam direstoran terdekat, jadilah mereka kenyang, akhinya tertidur pulas.

Limo sasuke berhenti didepan gedung apartemen sakura, sasuke bersikeras untuk menggendong sarada dan yuki, sedangkan sakura sendiri menggendong haru, jujur saja sakura masih mengkhawatirkan kondisi pria keras kepala itu, biar bagaimanapun sakura tahu kalau sasuke masih belum sembuh sepenuhnya, terlihat sekali pria itu menyembunyikan rasa sakitnya, dia sesekali mendesis dengan raut wajah kesakitan. Tapi dia selalu mencoba untuk menutupinya dengan senyumnya.

Mereka sampai didepan apertemen sakura, sakura segera memencet angka pasword untuk membukanya, mereka berdua masuk bersama kedalam apartemen. Sakura membaringkan haru dikamarnya, setelah itu dia membantu sasuke untuk membaringkan kedua putrinya dikamar terpisah.

Jugo diperintahkan sasuke untuk pulang terlebih dahulu.

Sasuke duduk disofa ruang tengah apartemen sakura, dia merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Merasa diperhatikan, Sasuke segera menoleh kearah sakura, wanita itu menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk ditebak.

“ada apa?”, tanya sasuke.

“apakah sangat sakit?”, tanya sakura khawatir.

Sasuke menggeleng, “tidak, aku baik-baik saja”, sasuke tersenyum menenangkan,

“bodoh”, ucap sakura lirih,

Sasuke mengulurkan sebelah tangannya, sakura menerima uluran tangan sasuke. Dia menuntun sakura untuk duduk disebelahnya, dia merangkul sakura. Mengelus lengan atas sakura pelan.

“rasa sakitnya tidaklah sebanding dengan perasaan bahagiaku hari ini”, ucap sasuke, sakura tanpa sadar bersandar dibahu sasuke, dia merasa nyaman dengan posisinya.

“kenapa?”,

Sasuke mengeryit, “apanya?”

“kenapa kau merasa bahagia?”

Dia tersenyum kembali, “karena aku bisa mendapatkan kalian, kurasa”,

“hm, apa kau benar-benar menyayangi mereka?”,

“Aa, lebih dari nyawaku sendiri”, jawabnya yakin.

Sakura tersenyum, “benarkah?”

Sasuke mengangguk, “hm, terima kasih karena telah melahirkan dan menjaga mereka, dan maaf sekali lagi karena membiarkanmu membesarkan mereka sendirian”, sasuke mengecup kepala sakura.

“maaf juga tidak memberi tahumu tentang keberadaan mereka”,

Sasuke mengetatkan rengkuhannya,

Sakura menguap, “aku mengantuk”.

“tidurlah, aku disini”, sakura menyamankan posisinya, rasanya hangat dan nyaman dalam dekapan sasuke.

“oyasumi sasuke-kun”,

“oyasumi My wife”,

Sasuke mengelus kepala sakura, 10 menit kemudian dia merasa sakura sudah tertidur dengan nyenyak dalam dekapannya, dia segera mengangkat tubuh sakura, menggendongnya didepan dadanya, berjalan menuju sebuah ruangan yang diyakininya sebagai tempat tidur sakura, dan tebakannya ternyata benar.

Kamar sakura jauh lebih besar dari pada ketiga anak-anaknya, didalamnya bahkan terdapat walk in close pribadi, dan kamar mandi dalam ruangan, belum lagi ranjang yang berukuran queen size dengan pilar pilar disetiap ujungnya, ranjang itu juga dilengkapi dengan kelambu transparan khas seperti cerita dongeng.

Sasuke segera membaringkan sakura disisi ranjang, dia melepas sepatu sakura, dan menyelimutinya sebatas dada. Sasuke merangkak pada sisi yang lainnya, menempatinya. Sasuke menarik sakura untuk lebih dekat kepadanya, merengkuhnya, dia membenamkan wajahnya pada perpotongan leher dan bahu sakura, menghirup aroma tubuh sakura yang terasa manis, dan wangi bunga musim semi, rasanya sangat nyaman. Lalu perlahan matanya terpejam menyusul sakura dialam mimpi.

.

.

Tbc

.

Grrr kapan gue sampe intriknya

Napa lama sekali

Oh hay guys, aku up lagi nih, nggak apa apa kan,

Lagi semangat soalnya

I love writing, and no body can stop me

Plis vote and komen ya

Jangn pelit pelit dong

Masak jumlah view sama votenya njomplang

Aku aja nggak pelit share ceritaku

Ya ya ya

Little Secret (End)Where stories live. Discover now