➖O11➖

1.8K 538 104
                                    

"cuy, kita disuruh nyari tempat baru buat sembunyi."

rocky menganga. "bangke, kemana lagi coba?!"

doyeon cuma bisa mengendikkan bahu untuk merespon ucapan rocky.



"baydewey doy, hp lu bisa nerima telepon tadi? bukannya kalo di bawah tanah gak ada sinyal ya?" tanya mark dengan nada penuh selidik.

lah iya ya ...

yeri, rocky, doyeon, dan mark saling tatap-tatapan.




"KENAPA MALAH LIAT-LIATAN BEGO, LARIIII!!!"


rocky udah ngambil ancang-ancang buat lari, tapi kerah bajunya keburu ditarik sama mark.

"eee nju, leher gue kecekik bodoh!"

"kalem goblok, lu mau mati duluan?"

rocky memutar kedua bola matanya malas, sedangkan mark melangkah ke rak lemari yang berada di dekatnya.

cowok bermarga lee itu membuka rak tersebut dan mengambil beberapa barang yang ternyata adalah senjata.

"gue pernah ngecek lemari ini yang emang isinya senjata-senjata gini," ujar mark, "nih, satu orang pegang satu senjata."

rocky mengambil busur beserta anak panahnya, yeri mengambil kapak, doyeon mengambil samurai, dan mark mengambil senapan.

"kenapa kita harus megang senjata?" tanya yeri penasaran.

mark tersenyum tipis. "panda sama orang misterius itu bisa ngebunuh kita kapan aja, jadi kita jaga-jaga buat ngelindungin diri pake senjata ini."

yeri mengangguk paham, lalu dia memperhatikan kapak yang dipegangnya. matanya tertuju ke tulisan yang ada di pegangan kapak itu.

17825112513

apaan nih? batin yeri.

"yer, ayok jalan."

lamunan yeri buyar ketika doyeon menepuk bahunya. "eh, iya doy."












-





keempat pasang kaki remaja itu melangkah menuju ruang tengah, tempat di mana anggota geng kesemsem ngumpul dan gibahin orang bareng.

jangan dicontoh ya kawan.

"jangan meleng, senjata tetep stand-by," bisik mark.

sebagai ketua, mark berada di paling depan. di kirinya ada doyeon, yeri di kanan, dan rocky di belakang mark.

rocky mengedarkan pandangannya, hingga ia menemukan satu kursi goyang di pojok ruangan. posisinya membelakangi rocky, sehingga cowok itu gak bisa ngeliat siapa yang duduk di situ.

perasaan di sini gak pernah ada kursi goyang.

telanjur penasaran, rocky mendekati kursi goyang itu sambil mengarahkan anak panahnya.


bruk!

"ADUH GOBLOK!"

baru saja rocky membalikkan badannya, tiba-tiba sebilah pisau udah ada di depan mukanya.

"segitu penasarannya lu sama kursi goyang itu?"

siapa yang barusan berbicara?

si boneka panda, disertai dengan pisau yang diarahkan ke rocky. panda itu menyeringai.

"hidup lu udah di ujung tanduk, park minhyuk."

rocky dengan raut ketakutan refleks teriak, "ANJER WOY MARK TOLONGIN GUE!!!"

dor!

si panda terhuyung setelah mark menembakkan peluru kepadanya, kesempatan itu digunakan rocky untuk berdiri dan memanah si panda.

tak cukup sampai di situ, yeri ikut melemparkan kapak dan doyeon menebas leher boneka panda hingga kepala dan badannya terpisah.



mark menyeret rocky menjauhi boneka itu. "udah gue bilangin jangan mencar, batu banget dah! pantes lu dipanggil rocky."

sedangkan yang diomelin masih sempet-sempetnya nyengir bodoh.











tak jauh dari situ, seorang lelaki melihat empat orang itu dengan  tatapan penuh dendam.

tepatnya ke arah doyeon.

"kim doyeon, lu korban selanjutnya."

setelahnya, angin yang berhembus cukup kencang membuat tubuh lelaki itu lenyap perlahan-lahan.

-to be continued-

sepertinya rocky ini 24/7 cursing terus wkwkwkwk.

Peek A Boo [99 Line] ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin