Bab 14 - mantan saudara ipar aneh -

Beginne am Anfang
                                    

Silvana merasa aneh dengan hawa ini dan mengapa gaya bahasa Santiago menjadi aku-kamu bukan gue-lo yang biasa dipakainya jika berbicara dengannya.

Silvana mengambil tasnya bersiap pergi, pertanyaan Santiago diabaikannya.

"Ini tinggal tanda tangan saja."

Silvana melewatinya dan Santiago menarik tangan Silvana hingga Silvana berada dipelukan Santiago.

"Aku kangen kamu, bagaimana caranya memperbaiki semua ini."

Silvana mematung apa dia tak salah dengar dengan ucapan Santiago. Santiago memintanya kembali dan ini salah bagaimana dengan Bianca dia juga hamil. Silvana sempat terbuai dengan pelukan itu tapi otaknya mulai tersadar.

"Maaf Tiago tak ada yang harus diperbaiki."

"Sungguhkah?."

"Semoga kamu bahagia ya, semoga dilain hari kita bisa bertemu sebagai teman yang baik."

Silvana pergi dari apartemen meninggalkan Santiago yang mematung karena perkataan Silvana yang memutuskan untuk berteman saja suatu hari nanti jika bertemu.

Sementara itu diluar apartemen Silvana menangis dengan airmatanya. Mengusap-usap perutnya yang masih belum menunjukan kehidupan kecilnya nampak diperut Silvana yang sedang tertidur.

"Mommy ingin bahagia bersama kamu saja, kita doakan ya Daddymu bahagia dengan keluarga barunya nanti Candela."

Bayi dalam perut Silvana sudah dinamai oleh Silvana karena perasaannya dan insting sebagai ibu bayinya itu pasti perempuan. Candela itu berarti lilin menyala atau cahaya. Bayinya Silvana adalah cahaya kehidupannya kini.

•••••••••••

"Resign ya?."

"Iya Ken."

"Setelah resmi cerai kenapa pergi."

"Mau menggapai cita-cita Ken."

"Cita-cita apa kok gak tau."

"Mau tau aja."

"Wah jahat lo."

"Hehehe."

Silvana Resign dari pekerjaannya di Kantor Kevin maupun di Kafe Les Dulce. Dia akan menyusul keluarganya di Dubai. Kevin tak masalah karena buat Kevin asalkan Silvana bahagia sebelumnya mereka debat serius sekali tapi akhirnya Kevin luluh karena Silvana sekarang cerita tidak seperti dulu.

"Ana menikah saja denganku aku akan mencintai kamu dan anakmu."

"Tak bisa begitu Kevin ini bukan anakmu."

"Ana."

"Aku butuh waktu Kevin."

"Apa aku harus menunggu."

"Jangan pikirkan aku Kevin kamu adalah sahabatku bagaimanapun jika aku tak pantas kamu tunggu segeralah bersama dia karena kamu sudah tak muda lagi Kevin."

"Oke aku akan menunggumu sampai semampuku dan menyetujui bersama dia atas saranmu."

"Nah itu baru sahabatku."

Silvana tak pernah tau siapa dia itu tapi Kevin selalu menceritakan perjodohannya dengan si dia, dalam ceritanya Kevin tak pernah menyebut nama hanya dia.

Silvana mencium pipi Kevin sekilas dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang melihat mereka berdua yang tanpa sebelumnya mendengar pembicaraan mereka berdua.

Mata itu mata yang selalu Silvana puja dalam hidupnya. Mata itu melihat sesuatu yang membuatnya kesal.

Kembali lagi ke pembicaraan Silvana dan Kendall. Kini Kendall mengeluarkan buah-buahan potong segar nampak lezat yang diberikan kepada Silvana.

Drama Queen Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt