Masih sama seperti hari kemarin, cuacanya membuat Eun ri dongkol setengah mati di dapur sendirian.
Eun ri melihat keluar jendela, embun itu membuat jendelanya mengabur. Lalu dia mengelap kaca itu menggunakan tangannya
Ia masih tidak menyangka hari ini mendung dan sama sekali tidak memberinya ruang hanya untuk memanggil tetangganya yang dingin itu
ia ingin mengganggunya hari ini tapi hujan sangat lebat. memakai payung ?
Eun ri tak mau basah jika sudah sampai di rumah jaebum, di sana mungkin akan di ceramahi oleh ibu jaebum yang sangat cemas jika terjadi sesuatu dengan di dirinya.
"Aku rindu JB, eomma!" Teriaknya di dapur seperti orang gila yang kelaparan
Keluarlah Ibu Eun ri dengan membawa sapu di tangannya,lalu bersiap-siap dengan khas kuda-kudanya dan mencari-cari sumber masalah di rumah ini
"Sekali lagi kau berteriak akan ku lemparkan kau memakai sapu"
Bentak Ibu Eun ri.
Eun ri tidak sadar jika dia berada di dapur sambil bersender di samping Kulkas, ia sempat terkena pukulan maut Ibunya. tapi tepat satu langkah ia sudah berlari menuju kamarnya dengan cepat seperti pelari internasional
Meskipun dingin tapi Eun ri bersikeras untuk memakai kaos lengan pendek, hujan bukan masalah jika kedinginan. Tapi sifat dingin tetangga nya yang menjadi tantangan untuknya.
***
"Oppa, kau tidak merindukanku ?"
Sambungan telpon terhubung dengan pemilik suara khas yang lembut.
"Jangan memanggilku dengan oppa, bodoh!"
"Lalu aku harus memanggilmu honey, baby atau..."
"Bullshit, jangan menggangguku bodoh"
"Aku ingin Nama mu di ganti menjadi honey"
"Aku akan melaporkan ini kepada ibumu!"
"Oh kau kejam"
Eun ri memajukan bibirnya, seandainya JB tahu ia begini maka buku di sebelahnya melayang karna Eun ri berlagak sok manis dan membuat dirinya jijik dengan sikapnya.
Eun ri tersenyum, mengerjai JB adalah prioritasnya saat ini. dan di masa yang akan datang
Setelah itu telpon mati, karna JB yang memutuskan panggilan dengan cepat sebelum emosinya naik
Eun ri tiduran di ranjang dan kasur empuknya, lalu tersenyum membayangkan jika JB berada di depannya dengan wajah yang kelihatan kesal setengah mati
Ia tertidur karna terlalu lelah menunggu hujan reda saat ini, matanya tertutup bersamaan bunyi hujan yang membuat kantuknya makin menjadi.
TBC
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.