Gundah

92 0 0
                                    

Tania termenung menatap ke atas mimbar. Sudah setengah jam berlalu namun gadis itu tidak dapat mengerti apa yang hendak disampaikan Pendeta itu di depan. Otaknya penuh dengan angan tentang Bayu, seorang laki-laki tampan yang beberapa hari lalu menyatakan cinta padanya. Dia tak lagi bisa menikmati ibadah di hari minggu. Hatinya gelisah.

Tuhan, bolehkah aku mencintainya?

Tania bertanya sekali lagi, pertanyaan yang sepertinya dia tanyakan setiap kali dirinya menghela nafas. 

Ada Tania di HatiWhere stories live. Discover now