Kelas baru

61.1K 4.2K 457
                                    

"Nih bang ongkosnya, kembaliannya buat abang aja," ucapnya menyodorkan uang 20 ribu.

Naya memasuki gerbang dan melihat lapangan sudah dipenuhi siswa-siswi yang masih memakai seragam putih biru.

"Duh neng Anaya, cepet masuk neng, temen temen OSIS neng sudah menunggu dari tadi, sampai mas Billy bilang ke saya kalo ketemu neng Naya suruh kunciin aja di dalem pos." Ucap Mang Ujang, satpam SMA Angkasa.

Mas dan neng adalah sapaan akrabnya kesetiap murid di SMA Angkasa, dan Mas Billy yang ia sebutkan tadi adalah Ketua OSIS di sana. Naya berlari menuju ruang OSIS di lantai dua sekolahnya, meninggalkan Mang Ujang yang sedang menyapa siswa lainnya.

❤❤❤

"

"Mas Rafa pacarnya Neng Naya?" ucap Mang Ujang tiba-tiba seraya membantu memarkirkan motor.

"Lah mang, kenal sama yang namanya Naya juga engga." Balas Rafa yang kemudian memarkirkan motornya di dekat pos satpam.

"Itu tadi saya lihat neng Naya turun dari motor mas Rafa, gausah malu-malu mas, yang satu cantik imut yang satu ganteng, cocok!"

"Mang Ujang mulai ngawur, tadi di jalan ada yang nyetopin motor saya terus tiba-tiba naik gitu aja, saya gak denger cewe itu ngomong apa soalnya saya pake earphone, eh sampe sekolah dia ngasih uang 20 ribu, Mang Ujang udah sarapan?"

"Belum mas Raf, baru ngopi, mas Raf mau pesen kopi?"

"Engga mang, yaudah ini buat sarapan Mang Ujang." Rafa menyodorkan uang 20 ribu.

"Wah.. Pasti ada maunya nih ya mas Rafa?" ucap mang Ujang seraya mengambil selembar uang itu.

Rafa memasuki pos satpam dan berbisik kepada Mang Ujang.

"Jangan bilang-bilang ya mang, saya malas upacara, pasti lama banyak sambutannya, kunci aja pos nya dari luar."

Di dalam pos satpam ia bisa mendengar suara pengurus OSIS dari speaker yang masih mengatur barisan siswa baru. Ia mengeluarkan ponsel dan bungkus kotak rokok miliknya, menyalakan dan menghisap rokok tersebut sambil bermain game.

❤❤❤

"Yaampun Anayaa! Kemana aja lo? Lo kan ketua pelaksana MPLS! dicariin dari tadi gak nongol-nongol!" ucap Billy kesal.

"Maaf kak, saya gaakan ngulang kesalahan saya," ucap Naya memanggil dengan sebutan kakak, karena Billy sekarang tingkat 12, sementara Naya tingkat 11.

"Ambil alih lapangan sekarang!" ujar Billy tegas.

Dengan perut yang keroncongan karena belum sarapan, Naya pergi ke lapang dan mengambil alih tugasnya.

Siswa kelas 11 dan 12 di arahkan untuk memasuki kelas yang nama dan kelas barunya sudah tertempel di mading sekolah.

"11 IPA 4"

Tulisan yang di baca Naya setelah melihat mading.
Hampir setengah siswanya ia kenal dari kelas 10. Jadi tidak terlalu sulit untuk Naya beradaptasi di kelasnya, ia hanya perlu mengenal setengah siswanya lagi.

Siswa-siswi baru yang masih berpakaian putih biru di kerahkan memasuki kelas yang sudah diatur panitia, semuanya menurut tanpa bantahan, mungkin karena mereka siswa baru dan belum memiliki wewenang, mereka jadi lebih pendiam.

Banyak kegiatan yang sangat menguras tenaga, dan jam menunjukan pukul 12.00, saatnya semua siswa baru di pulangkan, sementara siswa tingkat 11 dan 12 dipulangkan pukul 14.00.

"Kalian langsung balik aja ke kelas masing-masing, evaluasinya nanti aja hari terakhir." ucap Billy membubarkan pengurus OSIS.

...

Rafa melihat mading dan mencari namanya berada di kelas mana, ia menelusuri namanya menggunakan jari dan yup ketemu!

Rafa Aditia 11 IPA 4.

Ia melihat daftar nama teman sekelasnya, dan jarinya berhenti di nama tiga tingkat di atasnya,

Anaya Revandini 11 IPA 4.

"Anaya?" gumamnya dalam hati, ia tersenyum miring.

❤❤❤

Author note

Gimanaaa?? Mau liat pemainnyaaa? Rafa? Naya? Kalian bebas berimajinasi gimana rupa Naya dan Rafa, cuman gambaran aku sih kaya gini.

Anaya Revandini

Ini baru Anaya yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini baru Anaya yaa.. Rafa nanti bakal aku kasih tau di part selanjutnya... Enjoy reading:)

Never Be "Us"?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang