Episode 4 (Perjuangan Meraih Cita-cita)

14 0 0
                                    


Lukas dengan kagetnya buku-buku yang dipegangnya terjatuh. Lukas bukanya merapihkan dan mengambil buku-buku tersebut malah ia langsung menghampiri ayahnya. Resky pun memanggil-manggil nama Lukas karena Resky kesal bukanya merapihkan buku yang terjatuh malah ia pergi begitu saja. Lukas menghiraukan Resky dan langsung menghampiri ayahnya. Kepala sekolah dan pak Rian pun meninggalkan mereka berdua. Disana ayah Lukas menatap Lukas dengan amarah dan Lukas pun hanya menduduk ketakutan. Ayah Lukas pun langsung menampar Lukas. Dikejauhan Resky meilhat Lukas yang di tampar oleh ayahnya, Resky pun kaget. Lukas mencoba menjelaskan semuanya kepada ayahnya tapi ayahnya tidak mau mendengarkan penjelasan luka. Ayahnya Lukas langsung mengatakan bahwa Lukas harus pulang sekarang juga, Lukas pun langsung mengikiuti ayahnya dari belakang menuju mobil.

Disisi lain Resky melihat kejadian itu kaget, lalu ia kembali kekelas dengan membawa buku-buku itu sendiRian. Sesampainya dikelas ia menaruh buku-buku itu di atas meja dan bu Retno menanyakan kemana Lukas. Resky pun terdiam dan bingung mau jawab apa. Bu Retno pun melihat bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bu Retno dan Resky pun keluar kelas dan bu Retno menayakan lagi dimana Lukas dan apa sebenarnya yang terjadi. Resky pun langsung menjelaskan semuanya kepada bu Retno apa yang sebenarnya terjadi. Bu Retno pun kaget mendengarnya dan Resky pun kembali kekelas. Bu Retno pun langsung menelepon Lukas. Namun Lukas tidak mengangkat telepon dari bu Retno.
Dirumah Lukas, Lukas, ayah Lukas, ibu Lukas, dan kakak Lukas yang bernama kak riena pun berkumpul di ruang keluarga.

Ayah Lukas meminta penjelasan kepada luka tentang kompetisi renang tersbut. Selama ini apakah benar Lukas mengikuti kompetisi renang dan mengikuti karantina. Apakah selama ini Lukas tidur dan menginap di karantina bukanya di rumah temannya denga alasa tugas yang menumpuk makanya Lukas tidur di rumah temannya agar lebih efketif.

Lukas pun menjelaskan semuanya kepada keluarganya tersebut. Bahwa selama ini ia mengikuti kompetisi lomba renang dan mengikuti karantina, selama ini ia berbohong menginap di rumah temanya. Ayah Lukas pus kaget dan kesal langsung menampar Lukas. Ibunya pun hanya bisa menangis, kakanya pun hanya bisa terdiam melihat Lukas di tampar oleh ayahnya. Lukas pun berkata bahwa sebenarnya ia ingin menjadi atlit renang bukanya bercita-cita ingin menjadi dokter, Lukas dari kecil sangat menyukai renang maka dari itu dia ingin menjadi atlit renang. Ayahnya pun kaget dan berkata bahwa keluarganya adalah keluarga dokter dari kakek buyut, kakek , ayah dan kakaknya pun seorang dokter, menurutnya itu adalah tradisi dan harus di turunkan.

Lukas pun tetap ingin menjadi atlit dan ia tidak ada keinginan untuk menjadi dokter. namun ayahnya tetap saja menyuruh Lukas menjadi dokter dan itu suatu keharusan. Ayahnya mengatakan bahwa jika Lukas menjadi atlit, gajih atlit itu tidak seberapa dan nanti kalau lama-kelamaan juga akan dilupakan, dan menjadi atlit tidak ada gunanya, lebih baik berkerja sebagai dokter karena dokter itu dihormati, terpandang dan apalagi gajihnya lumayan besar itu menurut ayahnya dan ayahnya membandingkan Lukas dan kakaknya. Lukas pun ingin menyanggah perkataan ayahnya tersebut namun kakaknya menghentikannya. Lukas pun pergi kekamarnya dengan rasa sedih dan kesal karena sifat ayahnya yang terus memaksa dirinya menjdi seorang dokter.

Tinggal lah ayahnya yang masih kesal dengan kelakuaan Lukas, ibu dan kakanya hanya bisa menangis.
Di rooftop sekolah tempat dimamna Galih, Resky, April dan Rere berkumpul bersama. Mereka pun berkumpul dan berbincang namun pada saat April menanyakan sesuatu kepada Resky, Resky memikirkan kejadian Lukas dan ayahnya tadi dan ia tidak tau bawah April sedang berbicara kepadanya. Lalu Rere, Galih dan April pun bingung dengan Resky yang sedang melamun. Lalu Galih langsung menyentuk pundaknya Resky dan memanggil namanya. Resky pun langsung kaget dan menjadi salah tingka. Galih bertanya kepada Resky, Resky melamunkan siapa. Resky pun menjelaskan semua kejadian tadi kepada Galih, April dan Rere. Mereka pun langsung berkata bahwa Lukas sangat lah kasihan. Rere pun mengatakan bahwa kompetisi renang semakin dekat. Disisi lain Galih pun termenung ia memikirkan tunggakan SPPnya, SPPnya harus segera dilunasi karena sebentar lagu Ujian Sekolah dan Ujian Nasional akan berlangsung, Resky, April dan Rere pun bertanya kepada Galih mengapa ia termenung namun Galih menjawa tidak ada apa-apa

Keesokan harinya di sekolah bu Retno, Galih, Resky, April dan Rere pun masih memikirkan Lukas karena sudah dua hari Lukas tidak masuk sekolah. Lagi-lagi Galih di panggil oleh pihak adminstrasi karena tunggakan SPPnya Galih pun kembali kekelas denga wajah murung. Bu Retno pun bertanya kepada Galih ada apa dan mengapa wajahnya begitu murung namun Galih tetap saja bilang tidak ada apa-apa. Galih menyebunyikan masalah tentang tunggakan SSPnya.
Bu Retno pun terus menelfon Lukas, namun Lukas tidak menjawab telefon bu Retno.

Akhirnya pun bu Retno menelfon rumah Lukas, ibunya pun mengangkat telefon dari bu Retno. bu Retno langsung menanyakan keadaan Lukas, dan mengapa ia sudah dua hari tidak masuk sekolah ia menanyakan bahwa apakah Lukas sakit atau bagaimana. Ibunya pun menjawab bahwa Lukas tidak sakit dan besok akan segera kembali sekolah, lalu bu Retno meminta kepada ibu Lukas untuk berbicara kepada Lukas namun ibu Lukas bilang bahwa Lukas sudah tidur (padahal Lukas belum tidur, ibunya berbohonh, karena ibunya tidak mau Lukas turun ke bawah untuk menerima telepon karena ia takut nanti ayahnya memarahi Lukas kembali). Lalu bu Retno berkata tidak apa-apa dan menutup telefonya.

Dikamar Lukas, Lukas pun termenung dan melihat semua piala, piagam dan foto-foto atlit renang. Piala, piagam dan foto-foto atlit renag tersebut selama ini ia sembunyikan karena ia tidak mau keluarganya melihat ini semua terutama pada ayahnya. Lukas pun memandangi piala, piagamnya yang selama ini ia dapatkan dan ia mengikngat semua perlombaan yang ia menangkan. Lalu ia pun membulatkan keputusannya untuk pergi ke asrama dan tetap ikut mengikuti perlombaan renang tingkat nasional karena itu adalah cita-citanya dari dulu.

Di ruang tamu ayah, ibu dan kakanya sedang di ruang keluarga. Ibunya sedang termenung dan ayah bersama kakaknya Lukas sedang berbicara tentang pasien di rumah sakit, tak lama kemudia Lukas pun berjalan untuk pergi ke pelatihan renangnya namun ayahnya menghentikan Lukas. Ayahnya berkata bahwa Lukas tidak boleh pergi ke tempat pelatihan itu dan ayahnya berkata bahwa Lukas harus berhenti dari semua kegiatan renang dan ia tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti perlombaan renang. Lukas pun menentang keinginan ayahnya dan apa pun yang terjadi ia tetap akan mengikuti lomba tersebut walaupun ayahnya menentang ia pun akan tetap mengikuti perlombaan itu. Ayah, ibu dan adiknya pun kaget mendengar perkataan Lukas.

BERSAMBUNG......

3 SahabatKde žijí příběhy. Začni objevovat