Episode 2 (Jangan Salahkan Takdir)

6 0 0
                                    

Resky dan bu Retno pun datang ke ruang BK disana sudah ada ibu tiri Resky yang bernama ibu maya. Disana pak Yuri pun mengatakan kepada bu maya semua kelakuan Resky di sekolah. Bu maya pun meminta pak Yuri untuk tidak membesar-besarkan masalah ini dan bu maya pun meminta maaf atas kelakuan Resky. Resky pun langsung membentak ibu tirinya tersebut dan berkata “eh lo siapa gw? Ngapain lo bilang gitu, lo ngga berhak karena lo bukan siapa-siapa gw” sepontan pak Yuri pun membentak Resky karena perbuatannya tersebut. Resky pun pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Bu Retno pun kembali kekelas dan ternyata Resky belum kembali ke kelas. Bu Retno pun menelepon Resky dan Resky pun tidak menjawab panggilan bu Retno. sorenya bu Retno datang kerumah Resky sambil mengantarkan tas dan buku-bu Resky, dan ia mengatakan bahwa semenjak tadi pagi sampai pelajaran terakhir Resky belum kembali kekelas. Ibu tiri Resky pun khawatir namun ayahnya mendengar apa yang di katakan bu Retno sangat kesal dengan kelakuan Resky. saat mereka berbincang di ruang tamu Resky pun datang dengan wajah yang lebam dan baju yang sangat kotor ternyata Resky habis berkelahi dengan siswa sekolah lain. Sepontan ayahnya pun langsung mengomeli Resky dan memukuli Resky bu Retno dan ibu tirinya pun memberhentikan ayah Resky. Ibu tirinya meminta agar Resky cepat pergi kekamarnya dan meminta agar bu Retno segera kembali pulang.

Bu Retno pun pamit dan pergi kerumahnya. Dikamar Resky pun termenung, menangis dan memegang foto ibu kandungnya yang sudah meninggal. Ibu tirinya pun masuk ke kamar Resky dan membawakan kotak P3K dan air hangat namun Resky menolak dan melemparkan kotak P3K dan air hangat tersebut, air hangat tersebut mengenai kaki ibu tirinya. Ibu tirinya pun kesakitan dan adik tirinya Via (16 thn) dan ayahnya datang kekamar tersebut. Lagi-lagi ayahnya menampar Resky.

Pagi harinya Resky pergi dengan pakaian sekolah dan di depan pintu Resky berpapasan dengan ibu tirinya, Resky tidak sengaja melihat kaki ibu tirinya di perban kaerna terkena air hangat yang di lemparkan oleh Resky, ibu tirinya pun mengajak Resky untuk sarapan namun Resky tidak menjawab dan pergi begitu saja. Di sekolah bu Retno pun melewati kelas 3B dan ia tidak melihat Resky di kelas. Bu Retno pun tidak sengaja menjatuhkan bukunya, lalu datang lah seorang laki-laki yang membantu bu Retno untuk mengambilkan buku-buku bu Retno yang terjatuh.

Bu Retno pun mengucapkan terimakasih kepada anak tersebut dan bertanya siapa namanya dan kelas berapa. Anak tersebut menjawab “saya Lukas dari 3B bu”. Bu Retno pun berkata “Lukas? 3B? Kok saya belum pernah meilhat kamu ya?”. “seminggu ini saya izin bu tidak masuk karena saya mengikuti pertandingan renang seprovinsi bu” ujar Lukas. Lukas(17 thn)adalah kebanggaan sekolah merpati unggul, karena ia mewakili sekolahnya untuk kompetisi renang sekabupaten dan sekarang Lukas menyiapkan diri untuk kompetisi senasional.
Setelah bertemu Lukas, Bu Retno pun tidak sengaja melihat bu maya ibu tiri Resky. bu Retno menanyakan kepada bu maya “mengapa ibu ke sekolah apa bu maya di panggil lagi oleh pak Yuri?”. Bu maya menjawab “tidak bu, saya disini mau mengatarkan makanan untuk Resky karena sejak kemarin malam ia belum makan dan saya mengatarkan buku pelajarannya yang tertinggal”. Bu Retno pun bilang kepada bu maya bahwa Resky tidak datang kesekolah hari ini. bu maya pun cemas. Bu Retno mengajak bu maya untuk berbincang. bu maya menjelaskan kepada bu Retno tentang kehidupan Resky yang ditinggal meninggal oleh ibunya kelakuannya dan lain-lain.

Setelah berbincang dengan bu maya, bu Retno kembali termenung dirumahnya mengingat Resky. sudah malam pun, belum ada kabar dari Resky.
saat makan malam, bu Retno dapat telepon dari Galih, bahwa Galih sedang membawa Resky ke rumah sakit karena Resky telah di keroyok. Bu Retno pun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Resky. Resky pun sedang di balut perban oleh suster. Bu Retno pun menanyakan kepada Galih apakah Galih sudah menelepon orang tua Resky. Galih menjawab “belum bu, saya ngga boleh telepon orang tua Resky sama Resky”. bu Retno pun tertegun dan ingin menelopon orang tuanya Resky namun Resky pun melarangnya. Saat keluar dari rumah sakit, bu Retno bekata bahwa ia akan mengatarkan Resky pulang.

Namun Resky menolak, Resky berkata ia tidak mau kembali kerumah. Bu Retno pun mananyakan, kemana Resky akan tidur malam ini. Resky pun menjawab rumah Galih. Galih pun kaget dan berkata “yakin lo mau tidur di rumah gw? Rumah gw sempit jelek 180 derajat bedanya sama rumah lo ky”. “Ya udah lah ngga papa” ujar Resky. bu Retno pun mengantarkan mereka pulang dan menitipakn Resky ke orang tua Galih. Bu Retno pun menelepon bu maya, agar bu maya tidak khawatir denga Resky.
Di rumah Galih, Resky tertegun melihat keadaan rumah Galih yang menurutnya rumah ini tidak layak di huni. Ibu Galih pun mengajak Resky untuk makan malam. Saat makan Galih terpesona mlihat keharomonisan keluarga Galih walaupun hidup secukupnya, keluarga Galih tetap bahagia. Ibu Galih pun memberikan lauk-pauk seadanya kepada Galih, dan memperhatikan Galih untuk makan. Galih pun sedih dan ia menahan air matanya karena teringat dengan ibu kandungnya.

Setelah makan Resky melihat Galih belajar dengan tekun sambil mengasuh adiknya yang berumur 6 tahun. Di kamar saat mau tidur, Galih tetap memegang buku pelajarannya dan Resky pun melihat Galih yang sedang belajar. Resky berkata, “lih gw iri sama lo”. Galih menjawab “ iri? Hahaha ngaco lo, ada juga gw yang iri sama lo, lo tuh hidup berkecupan tanpa kekurangan sedikitpun nah gw apanya yang bagus dari gw coba”. Resky berkata “sebenarnya  gw iri tentang keharmonisan keluarga  lo lih”.

Galih pun menjawab “sebenrnya lo lebih beruntung dari gw ky, lo punya keluarga dan hidup berkecukupan. Seharusnya lo harus lebih bersyukur”. Resky pun tertegun dan tidur. Namun Galih tetap melanjutkan belajarnya.
Besoknya Resky dan Galih datang kesekolah bersama-sama. Saat ingin masuk kelas Resky dipanggil oleh bu Retno untuk berbicara. Bu Retno menanyakan keadaan Resky dan menasehai Resky agar berubah. Bu Retno menceritakan semua tentang ibu tirinya yang sering menelopon bu Retno menanyakan keadaan Resky dan bu Retno pun menujukan semua makananan dan pakaian yang di bawa oleh ibu tirinya untuk Resky. Bu Retno berkata “ky sebenarnya ibu tirimu sangat baik sama kamu, kamu harus melihat ketulusan dari ibumu tiri mu ky, ayah kamu kenapa memarahi kamu karena ayah kamu mau kamu berubah dan sukses ky. Ayah kamu ingin kamu yang dulu, yang belajar dapat nilai bagus tidak nakal seperti sekarang.

Kamu harus merelakan ibumu yang sudah meninggal, ia meinggal bukan karena kamu”. Resky berkata “ibu meninggal gara-gara saya bu, coba ajah dia ngga nolongin saya pas kecelakaan pasti saya yang meinggal bu bukan ibu saya”. Bu Retno berkata “dia meninggal karena sudah takdir allah bukan karena kamu, ibu mu di surga juga pasti sedih melihat mu ky, ibu mu ingin sekali melihat anaknya suskes, maka dari itu kamu harus melanjutkan keinginan terakhir ibu mu ky”. Resky hanya terdiam dan menahan air matanya.
Di kelas Resky pun teringat dengan ucapan bu Retno. saat pulang sekolah Resky memutuskan untuk kembali kerumah dan saat didepan pintu rumah.

Ibu tiri Resky membukakan pintu dan senang melihat Resky pulang. Namun seperti biasa Resky tetap menghiraukan ibu tirinya tersebut dan langsung pergi ke kamar. Ibu tirinya pun sedih dan langsung menyiapkan makan malam. Sesampainya di kamar Resky melihat dan memandang foto ibu kandungnya dan Resky pun menangis mengingat kebersamaan ia dengan ibunya saat masih kecil.

BERSAMBUNG......

3 SahabatWhere stories live. Discover now