Dia Yang Tak Tampak

Comenzar desde el principio
                                    

Dan mata airin bertemu dengan tatapan mata lainnya. Entah airin yang terlalu tenang atau memang nyalinya sekuat baja. Airin justru mencari posisi duduk yang nyaman bersandar di pinggir ranjang.

Airin berusaha memfokuskan matanya, jelas sesosok pria berdiri disana, tapi karena cahaya yang redup, hanya terlihat siluet hitam dan tatapan mata yang menyala.
Tapi entah bagaimana airin bisa tau bahwa itu pria yang tadi dilihatnya di depan toko.

Airin menyandarkan kepalanya masih tetap melihat ke sosok pria yang berdiri tak jauh didepannya, keberadaan pria itu terasa berbeda, dibanding dengan mahluk2 lainnya yang selama ini ia lihat, auranya terasa berbeda.

Perasaan takut namun sekaligus perasaan tenang saat melihat keberadaannya.

'Oh, itu hanya dia' batin airin.

Perasaan kantuk kembali melanda airin, dan airin mulai menutup matanya dalam posisi duduk.

Dan ia ketiduran.

.....

Airin sibuk dengan pekerjaannya, proyek yang ia terima 2 minggu lalu cukup menyita waktunya sehingga ia lebih jarang keluar.

'Tuk, tuk, tuk' Airin mengetuk-ngetuk penanya di meja.

Akhir-akhir ini ia lebih merasa kesepian. 'Apa yang kurang?' Batinnya

Airin melihat kemeja dan tiba2 melihat bayangan hitam dari sisi manik matanya seakan ada seseorang yang berdiri tepat dibelakangnya.

Airin langsung menoleh,. Namun tak ada apapun disana.

Mencoba menghiraukan hal itu, airin kembali meneruskan pekerjaanya.

.......

"Wah nona airin, ini bagus sekali aku sangat senang dengan desain ini" kata pak rian dari ujung telepon

"Saya senang jika anda menyukainya" airin

"Saya akan segera mengajukannya dan akan menghubungi anda lagi" rian

"Terimakasih pak rian, saya akan tunggu kabar dari anda" airin

Beep.

Airin merebahkan punggungnya, rasanya lelah sekali. Ia sudah mengejar proyek itu sebulan penuh. Dan selesai lebih cepat dari perkiraan.

Airin duduk di sofa diruang tamu, membiarkan tvnya menyala dan bersandar.

Matanya terasa amat berat, sudah berminggu minggu ia kurang tidur dan perasaannya semakin tidak tenang.

Airin menengadahkan kepalanya menatap langit-langit.

'Kenapa rasanya sepi sekali' batinnya

Airin menegakkan tubuh secara tiba-tiba,. Lalu menatap berkeliling ruangan.

Benar,. Tak ada seorangpun, tak satupun mahluk disana selain dia.

Karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, airin sampai lupa, bahwa ia sudah tak pernah melihat mahluk supranatural lagi hampir sebulan lamanya.

Ia juga tak pernah lagi merasa seperti ada yang memperhatikan, mungkin itu yang membuatnya merasa begitu kesepian.

Rasa kehilangan.

'Semenjak kapan?' 'Kapan terakhir kali aku melihat?' Pikir airin.

Lalu tiba-tiba sesuatu yang dingin menyentuk tengkuk lehernya, airin langsung menoleh.

Tak ada. Tak ada apapun.

Kekecewaan,

Raut wajah yang terukir diwajahnya saat ini.

Milik Saya SeorangDonde viven las historias. Descúbrelo ahora