Extra Part

1.2K 119 14
                                    

Dokter memeriksa keadaan Sang Yun, sedangkan Kai terus memperhatikan Sang Yun.

"Bagaimana dok keadaannya?" Tanya Kai setelah sang dokter selesai memeriksa.

"Sejauh ini, kondisinya baik - baik saja. Tanda - tanda vitalnya juga normal." Jelas sang dokter, Kai menghrmbuskan nafas lega.

"Jadi, kapan dia bisa pulang dok?"

"Mungkin seminggu lagi, kita masih harus terus memantau kondisinya, dan nona Sang Yun juga harus mrlakukan beberapa terapi, mengingat dia sudah tidak sadarkan diri selama 2 tahun."

"Baik dok, terima kasih dok."

Dokter itu pamit undur diri, kai berjalan mendekati ranjang istrinya. Tampak Sang Yun terbaring lemah dengan selang infus yang masih menempel ditangan kanannya yang semakin hari semakin kurus.

"Hai.." sapa Kai canggung.

"Hai.." balas Sang Yun memaksakan senyumnya.

"Sudah berapa.. lama?" Tanya Sang Yun dengan suara seraknya.

"Dua tahun.." jawab Kai, sang Yun terdiam beberapa saat, ekspresi wajahnya pun berubah.

"Anak.. anak..?"

"Tae Oh dan Tae Rin?"

"Tae Oh dan Tae Rin?" Ulang Sang Yun tak mengerti. Kai mengangguk kemudian menunjuk kedua buah hatinya yang sedang tertidur di sofa.

"Mereka.. anakku?" Tanya Sang Yun, matanya sudah berkaca - kaca. Kai mengangguk mengiyakan.

"Anak kita." Pertegas Kai.

Wajah Sang Yun berubah tambah murung, matanya mulai berkaca - kaca membuat Kai bingung. Apa ia membuat kesalahan lagi? Batin Kai.

"Wae Sang Yun, waeyo?? Apa ada yang sakit?" Tanya Kai panik saat tiba - tiba Sang Yun menangis sesenggukan. Sang Yun hanya menggeleng atas pertanyaan Kai. kai yang tidak tahu apa - apa langsung mendekap tubuh istrinya itu.

"Mianhae.. mianhae.." ujar Sang Yun disela - sela tangisnya.

"Ssstt.. gwaenchana.. gwaenchana.."

Setelah sepuluh menit menangis dalam dekapan Kai, Sang Yun mulai tenang. Kai menangkup wajah istrinya dengan kedua telapak tangannya.

"Ada apa, hmm?" Tanya Kai.

"Geunyang.. aku merasa menjadi ibu yang buruk.. aku tidak bisa menyaksikan mereka tumbuh, aku tidak bisa menyusuinya selayaknya seorang ibu, aku tidak bisa membantunya berjalan untuk pertama kali, aku.. aku.. aku takut mereka membenciku karena tidak pernah ada untuk mereka."

"Sssttt, jangan pernah bicara seperti itu. Mereka sangat menyayangimu sebagai ibunya, mereka selalu mendoakanmu, mereka tidak pernah membencimu sayang, percaya padaku. Jadi jangan pernah bicara seperti itu lagi, oke?" Sang Yun mengangguk sebagai jawaban.

"Seharusnya aku yang meminta maaf, jika bukan karena aku, kamu pasti gak akan sampai seperti ini. Aku tidak pernah bermaksud untuk membohongimu, aku berani sumpah. Aku baru mengetahui fakta itu akhir - akhir ini. Ya, dulu aku memang remaja nakal yang suka ikut balapan, dan dihari dimana aku menabrak kedua orang tuamu, itu menjadi hari yang paling aku sesali. Aku sangat menyesal karena meninggalkan mereka begitu saja, bukannya menolongnya, sungguh aku sangat menyesal. Semenjak  itu aku berubah, aku ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Aku mohon Sang Yun maafkan aku." Jelas Kai. Sang Yun tersenyum mendengar pengakuan Kai, kai sendiri tak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Aku tahu. Selama koma, samar - samar aku mendengar semua pengakuanmu, aku mencoba untuk bangun, namun setiap kali aku mencoba, cahaya hitam selalu datang menelan kesadaranku. Aku sudah memaafkanmu." Ujar Sang Yun.

"Terima kasih. Terima kasih sudah memaafkanku, dan terima kasih sudah berjuang untuk kembali. Aku sangat mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu."

***

Seminggu kemudian...

"Appa apa benal hali ini eomma sudah boleh pulang?" Tanya Tae Rin antusias.

"Hmm tentu saja, kalian sudah tidak sabar main bersama eomma ya?"

"Hmm, tae lin mau main boneka sama eomma."

"Tae Oh juga mau main mobil - mobilan sama eomma."

"Kalau begitu, siapa yang mau ikut appa menjemput eomma??" Tanya Kai pada kedua anaknya.

"Aku! Aku!" Serua Tae Oh dan Tae Rin.

"Baiklah kalau gitu kita berangkat sekarang, kajja!" Kai menggandeng kedua anaknya menuju mobil kemudian melesat menuju rumah sakit.

***
"Eomma!!" Seru Tae Oh dan Tae Rin menghambur kepelukan eommanya. Sang Yun merentangkan kedua tangannya menerima pelukan hangat anaknya.

"Aigooo anak eomma manis sekali. Sudah sarapan?" Tanya Sang Yun mengecup puncak kepala kedua anaknya.

"Sudah, appa masak bubul tadi." Jawab Tae Oh.

"Sudah siap chagi?" Tanya Kai menginterupsi.

"Hmm, ayo!"

Kai menggandeng tangan Sang Yun dan Tae Oh, sedangkan Tae Rin digandeng Sang Yun.

###
Akhirnya gue menuntaskan janji gueee... Udh yaa stop disini aja, maaf kalo bonchapnya b aja... Insyaallah gk ada bonchap lg karena gue mau fokus UAS sma story baru gue... Jadi dr pada minta next, mending tunggu work baru gue yaaa...

Okeehh sekian dari gue, mohon maaf bila ada salah kata. Terimakasih, wassalamualaikum Wr. Wb

😘😘😘😘

Love Phobia (Ff Kai EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang