BAB XV: An Impromptu Marriage

1.3K 144 12
                                    

Selamat membaca🙏
Happy reading👏
Vomment juseyo🙇

Setelah aku mengiyakan ajakan Kai untuk menikah, ia mulai mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan sekarang undangan sudah tersebar. Kai benar - benar melakukan segalanya dengan cepat, ia memang pernah mengatakan padaku bahwa akan menikahiku secepatnya. Tapi tidak secepat ini juga!?

Ini baru hampir sebulan sejak kejadian aku menerima lamarannya -jika waktu di cafe itu bisa dibilang lamaran- waktu itu, tapi segala sesuatunya dari mulai gedung, catering, cicin, gaun, dan hampir semuanya sudah siap. Yah, mungkin itu semua berkat koneksi yang ia miliki.

Mengenai konsep pernikahan dan resepsi aku menyerahkan semuanya pada Kai. Aku setuju saja dengan apa yang Kai pilih, karena menurutku yang terpenting dari sebuah pernikahan adalah prosesinya, janji yang akan diucapkan serta pembuktiannya nanti. Sedangkan pesta dan segala tetek bengeknya, itu semua hanyalah formalitas.

Mengenai Kyuhyun dan So Hyun, meski mereka mengatakan mendukung semua keputusanku, namun saat pertama kali aku mengatakan pada mereka bahwa aku setuju untuk menikah dengan Kai, mereka berdua terlihat sedikit berat. Yah, namun setelah mereka melihat kesungguhan Kai, mereka mulai yakin bahwa memang aku mengambil langkah yang benar.

Usia kehamilanku sudah memasuki dua bulan dan aku masih sering merasa mual terutama dipagi hari. Biasanya dalam satu hari aku hanya makan nasi satu kali, namun, aku menggantinya dengan makan buah - buahan agar tetap ada asupan makanan dan vitamin. Seperti saat ini, aku tengah menonton tv di ruang tengah apartemen Kai sembari memakan apel. Ya, sejak seminggu yang lalu aku memang tinggal dirumah Kai atas keinginannya. Awalnya aku menolak, namun ia bersikeras dan mengatakan padaku agar setelah menikah nanti aku sudah terbiasa dengan apartemennya. Karena apartemennya hanya memiliki satu kamar, maka dengan terpaksa aku mau satu kamar dengannya. Tapi tidak satu ranjang. Sudah kubilang bukan bahwa aku masih trauma dengan lelaki? Kai tidur di sofa sedangkan aku ditempat tidur. Mungkin kalian berpikir aku jahat karena menyuruhnya tidur disofa dirumahnya sendiri. Tidak, aku sudah memaksanya agar aku yang tidur disofa, melihat tinggi badannya sangat tidak memungkinkan jika ia tidur disofa. Namun lagi - lagi aku kalah, Kai berhasil memaksaku agar aku tidur dikasur setelah mengoceh panjang kali lebar. Oh ya, dan jika kalian bertanya kapan aku akan menikah dengan Kai maka jawabannya adalah MINGGU DEPAN! Gila bukan?!

Aku berjalan kedapur bermaksud mencuci tangan dan meletakkan piring bekas apel ke wastafel. Saat aku mencuci piring, terdengar suara pintu apartemen terbuka dan tak lama setelahnya Kai muncul dengan pakaian kerja serta wajah lelahnya. Ya, lelah karena mengurus kantor dan juga pernikahan, terkadang, aku merasa kasihan padanya.

"Baru pulang?" Tanyaku setelah melirik jam yang ternyata sudah pukul 9 malam. Kai mengangguk dan tersenyum yang mengatakan bahwa ia baik - baik saja.

"Mandilah dulu, kemudian makanlah. Aku sudah memasakan sup dan telur gulung." Ujarku padanya.

"Arraseo. Kalian baik - baik saja?" Tanyanya. Ia menanyakan kondisiku dan bayi yang ada di perutku. Aku mengangguk.

"Tadi agak sedikit mual, tapi sekarang sudah baikan."

"Tidurlah kalau begitu. Ini sudah malam, lain kali kalau sudah malam jangan menungguku, kau harus istirahat. Arra?"

Aku mengangguk.

"Ne, aku tidur dulu. Jalja." Aku menurut, entah kenapa akhir - akhir ini aku selalu menuruti perintahnya, mungkin itu memang yang terbaik untukku. Aku membalikkan badanku ke arah  kamar.

***

D-day...

Aku menyeka keringat yang mengalir di dahiku dengan tisu sepelan mungkin, takut make up yang sudah kukenakan rusak. Meski awalnya aku tak terlalu mengharapkan pernikahan ini, tetap saja aku merasa gugup. Aku terus menerus meremas gaunku dan menarik napas panjang untuk menghilangkan rasa gugupku. Jika biasanya cara itu berhasil, namun kali ini tidak. Aku masih merasa gugup, jantungku berdebar tidak karuan. Apa semua orang yang akan menikah merasa seperti ini? Mungkin iya.

Cklek...
Pintu ruang tungguku terbuka, Kai masuk kedalam dengan setelan jas abu - abu buatan desainer terkenal, terlihat sangat pas dengan tubuhnya. Wajahnya terlihat berbinar - binar dan tampak 10x lebih tampan dari biasanya.

"Acaranya sudah mau dimulai, kajja." Ajaknya, ia mengulurkan satu tangannya yang segera kusambut dengan gugup tentunya.

Kai berjalan terlebih dahulu ke altar, disusul denganku dan Kyuhyun kemudian. Kyuhyun kembali ke tempat duduknya setelah mengantarku ke genggaman Kai. Dan akhirnya hal yang paling pentingpun dimulai. Peneguhan janji.

"Apakah saudara Kim jongin mengakui dihadapan Tuhan bahwa saudara  bersedia dan  mau menerima Saudari Cho Sang Yun sebagai istri saudara satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup saudara?" Tanya pendeta.

"Ya, saya bersedia." Jawab Kai mantap.

"Sekarang, Apakah saudari Cho Sang yun mengakui dihadapan Tuhan bahwa saudari bersedia dan  mau menerima Saudara Kim Jongin sebagai suami saudari satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup saudari?" Tanya pendeta padaku. Aku terdiam. Kutatap semua hadirin yang kini menatapku balik. Menunggu jawabanku.
Appa, eomma, luhan oppa... Aku akan menikah hari ini dengan bosku, seseorang yang baru saja kukenal. Apakah keputusanku sudah benar? Aku tidak melakukan kesalahan bukan? Meski aku baru mengenalnya, aku tahu dia orang yang baik dan bertanggung jawab, meski awalnya aku sering bertengkar dengannya. Eomma, appa, seandainya kalian masih hidup... Kalian akan duduk disini, tersenyum dan menyemangatiku. Tapi aku tahu, meski kalian tidak disini, tapi kalian menyaksikan ini dari atas sana kan?
Luhan oppa, mianhae... Kita tidak bisa menepati janji kita. Kau sudah bahagia disana, tidak salahkan jika aku juga mencari kebahagiaanku sendiri disini? Meski begitu, aku tidak akan pernah melupakanmu, kau memiliki ruang sendiri dihatiku yang tak akan pernah dimasuki orang lain. Oppa akan merestuiku kan?
Eomma, appa, oppa... Gomawo.

Setelah terdiam cukup lama, aku mengangguk mantap. " Ya, saya bersedia." Ucapku akhirnya diiringi air mata yang menetes. Air mata haru. Wajah Kai yang awalnya tegang perlahan - lahan mulai mengendur. Dapat kulihat juga para hadirin mengehela napas lega.

Kai maju satu langkah mendekat padaku, menghapus air mata yang keluar dari mataku.
"Gomawo." Ucapnya pelan, terdengar sangat tulus. Ia kemudian mencium keningku lembut. Awalnya aku sedikit tersentak karena tiba - tiba ia mencium keningku, namun akhirnya aku membiarkannya. Entah mengapa aku merasa nyaman.

Setelah prosesi pernikahan, acara dilanjutkan dengan resepsi. Aku sudah berdiri selama satu jam, menyalami para tamu undangan. Aku tidak tahu bahwa Kai akan mengundang orang sebanyak ini. Kupikir ia hanya membuat pesta kecil - kecilan karena waktunya sangat sedikit. Tapi ia mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, dengan bantuan EO (EVENT ORGANIZER) tentunya.

Aku merasa kakiku mulai kesemutan, jadi aku menggerakan kakiku perlahan - lahan. Melihatku yang sepertinya kelelahan, Kai membisikkan sesuatu, "Gwaenchana?"

Aku mengangguk singkat, "ne, na gwaenchana. Aku hanya sedikit lelah." Jawabku.

"Duduklah, ingat kau sedang hamil. Jangan sampai kelelahan." Ujarnya khawatir.

"Tak apa. Aku masih kuat, lagi pula setelah ini kan bisa istirahat."

"Kau yakin?" Tanyanya tak yakin.

"Hmm, sangat yakin." Jawabku, Kai akhirnya mengalah dan membiarkanku berdiri mendampinginya menerima tamu. Akhirnya setelah tiga jam acara resepsi yang melelahkan itupun selesai.

###
Annyeong!!
Cieee akhirnya Kai sama Sang Yun nikah... Chukkae 🎉👏

Gimana menurut kalian? Good? Bad? Maaf ya kalo pendek, soalnya bab ini emang khusus pernikahan.. jadi bingung kalo mau dipanjangin apa yang dibahas nanti. Dan ya, pernikahannya disini pakai pernikahan kristen, soalnya di korea kan mayoritas kristen.

Oh iya, cuma mau bilang... Ff ini cuma sekitar 20 -25 chapter... Jadi gak lama lagi bakal tamat hehehehe...

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah yaaa... Gampang kan? Dan jangan sungkan" buat komen... Kalian mau kasih masukan atau spam komen kyak BellaSA12 juga boleh wkwkwkwk... Klo sempet insyaallah aku bales kok komen kalian. Gomawo.. saranghae 😘











Love Phobia (Ff Kai EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang