Mimpi

384 6 0
                                    

“ Iya aku juga mau nikah sama kamu” , brakkk … Raya gelagapan saat mendengar suara dari meja kerjanya. Dan ternyata itu ulah sahabatnya Silvi.

“Apaan sih lo tiba tiba gebrak meja kerja gue kaya gitu,nggak lucu tau!!” ,Tanya Raya ke silvi dengan nada marah.

“Yang lucu itu elo Ray,jam istirahat makan siang gini masih sempet sempetnya tidur pake mimpi segala lagi,mimpi di lamar siapa lo ??” ejek silvi sambil tertawa.

“Siapa aja bolehhh, kepo aja sih lo” jawab Raya dengan wajah yang lesu.

“Cieee marah nih ceritanya”,Tanya silvi sambil mengelus dagu Raya dan Raya pun menjauhkan wajahnya seketika.

“Menurut lo ?”,ucap raya dengan nada tinggi .

“Yaudah maaf deh, emang lo mimpiin siapa sih ? gue liat muka lo berseri seri banget tadi pas gue liat mimpi sambil bilang “Iya aku juga mau nikah sama kamu” kepo nih gue ,hehe”

“Gue juga nggak tau”

“Loh …gimana sih,mimpi di lamar tapi nggak tau di lamarnya sama siapa”,jawaban raya membuat silvi bertambah bingung.

“Lagian ngapain sih lo , ganggu gue aja”  Tanya Raya dengan muka kesal terhadap kelakuan sahabatnya itu.

“Gue mau ngajak lo makan siang tauuu,emang lo nggak laper apa ? makan yukk,perut gue udah dangdutan nih ”,ajak Silvi dengan tangan yang sedang mengusap perutnya .

“Ada kali perut dangdutan ,engga sekalian disco an sil ? ”,ledek Raya “ yaudah deh yukk,,,gue juga laper banget nih”.Mereka pun berjalan menuju ke arah lift untuk makan di café yang berada di lantai satu di gedung kantor itu.

Hanya ada Raya dan sahabatnya Silvi yang ada di dalam lift dan pikiran Raya masih berkutik ke arah mimpinya tadi , Raya memikirkannya sambil senyum senyum seakan akan mimpi itu benar-benar nyata .Tapi yang Raya bingung adalah dia mimpi di lamar seorang cowok tampan, putih , tinggi, hidung mancung ,badan yang bagus serta mempunyai dada yang bidang,Arghhhh ….bikin mupeng banget kan ??  ,akan tetapi Raya tidak tahu siapa pria itu bahkan Raya sendiri pun belum pernah melihat sosok cowok itu sebelumnya. Raya pun tersadar dari lamunannya ketika Silvi memukul pundak Raya untuk mengajaknya keluar dari lift.

“Ray ayo keluar,lo tuh hobi banget sih ngelamun heran deh gue sama lo,dasar jones,yuk ah keluar udah di lantai bawah nih” ,ledek silvi sambil tertawa kecil.

Sebelum Raya membalas ledekan Silvi,tiba-tiba tubuh Raya membeku ,dia bisa merasakan aliran darahnya mengalir dengan cepat dengan diiringi degup jantung yang berdetak kencang, wajahnya memerah dengan mata yang terbelalak melihat sosok yang berdiri di depan lift yang baru saja terbuka.

A Beautiful Dream Called LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang