Tenggelam

2.2K 80 4
                                    

Aku langsung beranjak duduk dengan tak karuan merapihkan baju.

" aduuh... jengg lo ganggu tidur nyaman gua ajaa " protes Alatas dgn suara khas bangun tidur dan polos seolah tdk terjadi apa apa.

" eh lo Alatas gue suruh lo buat jemput si Nanan... " jawab Ajeng.

" tapi lo bedua malah enak2kan tidur trs pake copot baju sama pelukan segala... " tambahnya.

" pantes gue telpon lo ga diangkat angkat ternyata lo lagi ena ena dimobil yahhh nannn... " lanjutnya memasang muka sinis.

Alatas tidak menjawab pernyataan Ajeng, dia langsung keluar dari mobilku dan berlari kecil lalu membuka pintu Mini Cooper silver disebelah Bmw ku, dia mengambil kaos lalu memakainya.

Aku hanya bengong dan tidak berkata sedikitpun.

" Nann ayooo, ngapain lo bengong..... kyk dapet testpack positif ajaaa... " sindir Ajeng.

" eh... paansi lu jeng, gw masih pusing ini bangun tidur " jawabku sambil menguap dan meregangkan otot2 ditubuhku.

Kulihat suasana diluar sudah mulai gelap, kulirik handphone menujukkan jam 17.45 WIB dan ada 7 panggilan tidak terjawab dari Ajeng.

" Ayo ah cepetannn... " Ajeng menarikku keluar dari mobil.

Aku langsung menarik diri kembali masuk ke dalam mobil, dan menyuruh dia duluan saja bersama Alatas aku beralasan payung yg dia bawa tidak akan muat melindungi kami bertiga dari air hujan yang turun lumayan deras.

Tapi tiba tiba Alatas menggendongku..

" kalo begini muatkan nann... " ucapnya sambil menoleh kearah belakang.

Lagi-lagi muka kami hanyak berjarak 5cm, aku buru2 berontak dan berusaha turun dari gendongan dia, tapi dia tidak mau melepaskanku.

" hadeuhh lo pada emg kaya orang baru pacaran.. " seru Ajeng.

" udah nann lo gausah malu-malu kucing deh ahhh " lanjutnya.

" gua cocok kan jeng sama si Nanann " ujar Alatas polos, alisnya naik turun.

" COCOK KOMUK LU AH AL... " seruku sambil sedikit mendorong kepalanya.

" come on sayanggg let me kiss you again " ujar Alatas sambil mendongakkan kepala  kearahku.

Aku dan Ajeng hanya tertawa melihat kelakuan si Alatas yang seolah2 menjadikanku ini sebagai objek cintanya.

Kami bertiga berjalan kembali ke rumah Ajeng, sebenernya yg jalan cuman Ajeng sama Alatas sih..kann gw mah di gendong Alatas hahaha.
Dia menarik lenganku dan melingkarkan dilehernya, aku sempat menolak tapi pada akhirnya aku menyerah juga.

Di tengah jalan Ajeng berkata

" eh lo berdua masi punya utang penjelasan knp lo berdua tadi pelukan sambil copot baju... " ujarnya penuh selidik.

20.00 WIB

Hujan pun reda dan rumah Ajeng mulai sepi, para tamu undangan mulai menyusut hanya beberapa saja yang masih asik mengobrol. Aku sendiri sedang merokok sendirian dipinggir kolam renang. Sebenarnya dari jam 19.00 aku sudah sangat gelisah ingin pulang, aku takut terlalu malam mengingat Jakarta-Bogor jaraknya tidak dekat tapi aku tidak enak kalo pulang duluan sebelum acara ulang tahunnya benar2 selesai.

" nan bengong mulu.. " tepuk seseorang.

" e..ehh engga ini lg liatin kolam doang Fer " ucapku sedikit kaget.

Ternyata itu Ferdy pacarnya Ajeng.

" minta dong rokoknya..punya gua abis " pintanya sambil duduk disebelahku.

Kami berdua mengobrol seputar hubungannya dengan Ajeng, dia bercerita sudah pacaran selama 4 tahun, rencananya 3 bulan kedepan mereka akan bertunangan. Orangtua mereka berduapun sudah setuju dan merestui hubungan keduanya.

" btw pacar lo kemana? kok ga ikut? " celetuk Ferdy ditengah obrolan.

" o..ohh gw jomblo " jawabku polos.

" ah masa cowo semanis dan tajir kek lo jomblo... " serunya sambil mengisap rokok.

" hmmm....mungkin pacar gw lagi dibahagian dulu sama orang lain hahaha " jawabku bercanda.

" hahaha sa ae looo " timpalnya ikut tertawa.

Tiba tiba ada seseorang mendorongku dari arah belakang ke dalam kolam renang. Aku tercebur ke dalam kolam sedalam 2,5 meter. Aku meronta ronta meminta tolong karna jujur memang aku tidak bisa berenang, sekilas aku melihat Ajeng tertawa terpingkal melihatku kesusahan di dalam kolam, perlahan tapi pasti aku mulai merasakan air mengalir memenuhi tenggorokan...rasanya perih sekali saat air itu memaksa masuk dan mengusir oksigen semua oksigen dari dalam paru-paruku...

" mati gw mati " ucapku dalam hati.

Ditengah pandanganku yg kabur, aku melihat seorang cowok melompat dan berenang ke arahku sampai akhirnya pandanganku gelap total....

~

Pelangi MonokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang