part 23

7.9K 471 220
                                    

Flashback

"A,,ali,,paman mohon to,,tolong jaga prilly untuk paman!" Ucap pria paruh baya dengan suara tersedak menahan sakit yang sangat di jantungnya.

"A,,a,,ayah--" suara gadis itu terputus. Ia tidak sanggup berkata lagi melihat ayahnya yang seolah-olah tak mempunyai harapan untuk hidup lagi.

"Berjanjilah nak! Ja,,ga prilly kalau paman sudah tidak ada lagi" pria paruh baya itu benar-benar sudah tidak sanggup lagi menahan kesakitan. Ia memegang tangan pria yang dipanggilnya Ali tadi.

Kemudian digenggangnya pula tangan putri kesayangannya. Dia menyatukan tangan mereka dalam genggamannya.

"Sy,,syarief,,kupercaya kan putri ku pada putra mu! Nikahilah mereka seperti keinginan kita dulu. Dengan begitu aku akan tenang disana!"pria paruh baya itu memandang lekat kepada sahabat nya.

"Gak,,ayah gak boleh ninggalin aku. Aku sendirian. Cukup bunda yang ninggalin aku! Ayah pasti sembuh,,prilly mohon ayah bertahan demi aku,,!"  Gadis itu langsung memeluk ayahnya yang sedang terbaring itu. Ia menangis sejadi-jadinya.

"Aku pasti akan menikahi putra-putri kita zal,, tapi bukan tanpa kamu. Aku mohon bertahanlah untuk melihat putri mu menikah" karena tidak tahan lagi akhirnya bulir air mata berhasil lolos dari kelopak mata syarief. Pasalnya ia dan rizal suduh cukup lama bersahabat dan sudah seperti saudara. Disaat ia terpuruk Rizalnya lah yang dengan sukarela membantunya.

Resi yang tidak pernah melihat suaminya menangis itu pun akhirnya menangis dan terharu akan  persahabatan rizal dengan suaminya itu.

Ali,, lelaki pebisnis itu hanya bisa terdiam melihat adegan didepannya dan memandang tangannya yang masih digenggam oleh rizal dan prilly. Ia tak habis pikir bagaimana bisa secara tiba-tiba ia dijodohkan dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.

Bahkan ia baru saja bertemu dengan gadis ini setelah tiba2 papanya menelpon nya dan menyuruhnya untuk segera terbang ke Singapura.

Rizal mengangkat tubuh putrinya agar wajah manis putrinya itu bisa menatap dirinya.

"Dengarkan ayah nak,, kamu putri kebanggaan ayah,, ka,,kamu juga gadis kuat yang ayah kenal,, sudah cukup waktu ayah bersamamu nak,, sekarang sudah waktunya ayah pergi dan menemani ibumu di sana"  ucap Rizal dalam senyuman yang berusaha ia buat. Sementara prilly terus saja menggelengkan kepala nya.

"Aku gak mau ayah,, ayah gk boleh ninggalin aku!"tangis prilly semakin pilu.

Tiba tiba rizal merasakan sesak yang begitu berat didadanya dan akhirnya dengan dibantu oleh syarief setelah berhasil melafazkan 2 kalimah syahadat, Rizal menghembuskan nafas terakhir nya.

"Ayahhhhhh!!!  Aku gak mau!!ayahhhhh bangun!! Ayah jangan tinggalin prilly! Ayah harus bangun!  Ayyyyyaaa...  " teriak prilly begitu histeris hingga akhirnya dia jatuh pingsan dan untung tubuhnya bisa diraih oleh Ali.

*

Dua minggu setelah ayahnya meninggal,  kini prilly dinikahkan dengan ali.

Pernikahan secara diam diam bahkan tertutup.  Hanya keluarga inti saja yang diundang hadir pada acara itu.  Bahkan sahabat terdekat ali sekalipun tak diundang oleh calon pengantin lelaki itu.

Alya yang sedang di Ausy kala itu pulang secara mendadak untuk menghadiri pernikahan adik semata wayang nya.  Memang pernikahan ini terkesan buru- buru. 

2 minggu bukan lah waktu yang lama untuk mempersiapkan sebuah pernikahan.

Apalagi untuk memaksa kedua mempelai butuh waktu yang tidak sedikit. 

Prilly dan ali sama-sama menolak pernikahan tersebut.  Dan pada akhirnya dengan bujuk rayu mama eci dan papa syarief, kedua calon mempelai pun sama-sama setuju untuk menikah.

*
Prilly mondar mandir sambil sesekali melihat benda pipih diatas meja riasnya.

Ia baru saja keluar dari toilet bersama benda tersebut.

Setelah mengalami mual² selama 2 minggu lebih akhirnya ia menyerah dan melakukah test kehamilan tersebut.

Dua garis berhasil muncul pada alat test tersebut. Dan itu artinya prilly positif hamil.

Perasaan campur aduk yg ia rasakan, antara senang karena sebentar lagi ia akan menjadi ibu dari anak seorang lelaki yang dicintai dalam beberapa bulan ini dan perasaan takut jika suaminya itu tidak menerima janin yang sedang ia kandung.

Akhirnya perasaan takutlah yang lebih mendominasi hatinya.  Ia tahu bahwa janin itu tumbuh karena tidak disengaja walaupun sah dalam pernikahan. Dan ia yakin suami nya akan menolak hasil dari ketidak sengajaan itu.

Dan ia pun memilih pergi dari sisi suaminya demi melindungi calon anaknya.

Flashback off

*

Author butuh tanggapan, Alif harus dilanjut atau stop aja?
Sertakan alasannya!

Salam para pembaca tengah malam 😄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alif Rindu Ayah, Bunda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang